tag:blogger.com,1999:blog-75528286143085675802023-11-09T17:14:50.429-08:00wilian daltonBLOG PRIBADI WILIAN DALTONwilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-45497960173821638312014-06-17T00:06:00.003-07:002014-06-17T00:10:42.009-07:00Etika dan Moral dalam Pendidikan Jasmani menuju Olahraga Prestasi<br />
Abstrak: Salah satu masalah penting dalam kehidupan di tanah air ini adalah etika dan moral, pendidikan jasmani dan olahraga sebagai salah satu sarana pendidikan anak memberikan suatu pengayaan dalam etika dan moral di masyarakat. Mengajarkan etika dan nilai moral sebaiknya lebih bersifat contoh.Tindakan lebih baik baik dari kata-kata. Nilai Moral itu beraneka macam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keramahan, integritas, keadilan, kooperasi.<br />
Kata-kata kunci: Etika, Pendidikan Jasmani, Olahraga<br />
<br />
<br />
Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, sehingga pendidikan jasmani memiliki arti yang cukup representatif dalam mengembangkan manusia dalam persiapannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.<br />
Pendidikan jasmani di Indonesia memiliki tujuan kepada keselarasan antara tubuhnya badan dan perkembangan jiwa, dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa indonesia yang sehat lahir dan batin, diberikan kepada segala jenis sekolah. (UU no 4 th 1950, ttg dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah bab IV pasal 9)<br />
Pendidikan jasmani mempunyai tujuan pendidikan sebagai (1) perkembangan organ-organ tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, 2) perkembangan neuro muskuler, 3) perkembangan mental emosional, 4) perkembangan sosial dan 5) perkembangan intelektual.<br />
Tujuan akhir olahraga dan pendidikan jasmani terletak dalam peranannya sebagai wadah unik penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk memiliki`dan membentuk kepribadian yang kuat, watak yang baik dan sifat yang mulia; hanya orang-orang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang berguna (Baron Piere de Coubertin)<br />
Uraian di atas memperjelas bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan ‘alat’ pendidikan, sekaligus pembudayaan. Proses ini merupakan sebuah syarat yang memungkinkan manusia mampu terus mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai manusia.<br />
Pendidikan adalah segenap upaya yang mempengaruhi pembinaan dan pembentukkan kepribadian, termasuk perubahan perilaku, karena itu pendidikan jasmani dan olahraga selalu melibatkan dimensi sosial, disamping kriteria yang bersifat fisikal yang menekankan ketrampilan, ketangkasan dan unjuk “kebolehan’. Dimensi sosial ini melibatkan hubungan antar orang, antar peserta didik sebagai sebagai fasilitator atau pengarah.<br />
Kondisi saat ini ketika masyarakat Indonesia menghadapi permasalahan perekonomian yang berkepanjangan, tidak terlepas dari etika dan moral bangsa yang sudah ‘bobrok’, budaya bangsa yang luhur mulai telah terkikis sedikit demi sedikit. Anak banyak yang tidak menghargai gurunya bahkan orang tuanya.<br />
Fenomena dalam pendidikan jasmani saat ini, banyak anak yang enggan mengikuti pelajaran pendidikan jasmani karena terkesan membosankan dan menjemukan.<br />
Masalah moral di Amerika menjadi salah satu isu pendidikan yang diangkat dalam membentuk manusia Amerika, mengingat orang Amerika pernah terkejut pada awal 1985 ketika mereka mengetahui bahwa pemenang medali cabang balap sepeda pada Olimpiade yang berasal dari USA mengakui telah mendoping darah sebelum kompetisi. Ditambah lagi 86 atlet Amerika dari berbagai cabang gagal melewati tes obat-obatan yang diadakan oleh Komite Olahraga Amerika Serikat, sembilan bulan sebelum pertandingan pada tahun 1984. Belum lagi kasus kematian pelari Belanda di Universitas Amerika membawa pada penemuan secara tidak sengaja tentang penggunaan secara<br />
luas resep obat yang didapatkan secara ilegal oleh atlet mahasiswa, yang disuplai oleh pelatih kampus.<br />
Pendidikan jasmani dan olahraga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia, karena dalam pendidikan jasmani menyediakan kesempatan untuk memperlihatkan mengembangan karakter. Pengajaran etika dalam pendidikan jasmani biasanya dengan contoh atau perilaku. Pengajar tidak baik berkata kepada muridnya untuk memperlakukan orang lain secara adil kalau dia tidak memperlakukan muridnya secara adil.<br />
Selain dari pada itu pendidikan jasmani dan olahraga begitu kaya akan pengalaman emosional. Aneka macam emosi terlibat di dalamnya. Kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga yang berakar pada permainan, ketrampilan dan ketangkasan memerlukan pengerahan energi untuk menghasilkan yang terbaik.<br />
Pantas rasanya jika kita setuju untuk mengemukakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan dasar atau alat pendidikan dalam membentuk manusia seutuhnya, dalam pengembangan kemampuan cognitif, afektif dan psikomotor yang behavior dalam membentuk kemampuan manusia yang berwatak dan bermoral.<br />
Dalam tulisan ini akan lebih dibahas tentang etika dan permasalahan dalam pendidikan jasmani dan olahraga. Dengan mencoba mengkomperkan dan menanalisis serta memyusun rekomendasi yang memungkinkan dalam pengembangan pendidikan jasmani dan olahraga.<br />
<br />
B. Perumusan Masalah<br />
Berdasarkan latar belakang di atas, agar paper ini lebih mengarah maka pembahasan akan lebih di fokuskan pada :<br />
Bagaimana etika dalam pendidikan jasmani dan olahraga?<br />
Bagaimana pendidikan etika membentuk manusia secara utuh?<br />
Masalah tersebut akan dicoba dibahas dalam tulisan ini dari segi teori dan analisis penjasnya.<br />
<br />
<br />
Hakikat Etika<br />
Istilah etika dan moral secara etimologis, kata ethics berasal dari kata Yunani, ethike yang berarti ilmu tentang moral atau karakter. Studi tentang etika itu secara khas sehubungan dengan prinsip kewajiban manusia atau studi tentang semua kualitas mental dan moral yang membedakan seseorang atau suku bangsa. Moral berasal dari kata Latin, mos dan dimaksudkan sebagai adat istiadat atau tata krama. (Rusli Lutan)<br />
Etika tidak mempunyai pretensi untuk secara langsung dapat membuat manusia menjadi lebih baik. Etika adalah pemikiran sistematis tentang moralitas, dimana yang dihasilkannya secara langsung bukan kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis. (Franz Magnis Suseno,1989). Lebih lanjut dikatakan bahwa etika adalah sebuah ilmu, bukan sebuah ajaran. Jadi etika dan ajaran-ajaran moral tidak berada di tingkat yang sama. Untuk memahami etika, maka kita harus memahami moral.<br />
Selanjutnya Suseno mengatakan bahwa Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran, melainkan memeriksa kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma-norma dan pandangan-pandangan moral secara kritis. Etika menuntut pertanggung jawabab dan mau menyingkapkankan ke rancuan. Etika tidak membiarkan pendapat-pendapat moral begitu saja melainkan menuntut agar pendapat-pendapat moral yang dikemukakan di pertanggung jawabkan. Etika berusaha untuk menjernihkan permasalahan moral.<br />
Dalam etika mengembangkan diri, Orang hanya dapat menjadi manusia utuh kalau semua nilai atas jasmani tidak asing baginya, yaitu nilai-nilai kebenaran dan pengetahuan, kesosialan, tanggung jawab moral, estetis dan religius. Suatu usaha sangat berharga untuk menyusun nilai-nilai dan menjelaskan makna bagi manusia dilakukan oleh Max Scheler dikemukan sebagai berikut : Mengembangkan diri, Melepaskan diri, menerima diri<br />
Freeman menyebutkan bahwa etika terkait dengan moral dan tingkah laku, menjelaskan aturan yang tepat tentang sikap. Etika merupakan pelajaran dari tingkah laku ideal dan pengetahuan antara yang baik dan buruk. Etika juga menggambarkan tindakan yang benar atau salah dan apa yang harus orang lakukan atau tidak. Etika penting karena merupakan kesepakatan pada kebiasan manusia, bagaimana modelnya, bagaimana ia menunjukkan dirinya sendiri, dengan segala sisi baik dan buruk.<br />
Scott Kretchmar mengemukakan etika mendasari tentang cara melihat dan mempromosikan kehidupan yang baik, tentang mendapatkannya, merayakannya dan menjaganya. Etika terkait dengan nilai-nilai pemeliharaan seperti kebenaran, pengetahuan, kesempurnaan, persahabatan dan banyak nilai-nilai lainnya. Etika juga mengenai rasa belas kasih dan simpati, tentang memastikan kehidupan baik berbagi dengan lainnya, etika terkait dengan kepedulian terhadap yang lain, terutama yang tidak punya kedudukan atau kekuatan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri atau jalan mereka.<br />
<br />
Hakikat Moral<br />
Istilah moral dikaitkan dengan motif, maksud dan tujuan berbuat. Moral berkaitan dengan niat. Sedangkan etika adalah studi tentang moral. Sedangkan menurut Freeman etika terkait dengan moral dan tingkah laku. Lebih lanjut Scott Kretchmar menyatakan bahwa etika juga mengenai tentang rasa belas kasih dan simpati-tentang memastikan kehidupan yang baik berbagi dengan lainnya.<br />
Suseno mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul-salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas.<br />
Etika dan Masalah-masalah dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga 6<br />
Selanjutnya dikatakan bahwa ada norma-norma khusus yang hanya berlaku dalam bidang atau situasi khusus. Seperti bola tidak boleh disentuh oleh pemain sepakbola, bila permainan berhenti maka aturan itu sudah tidak berlaku.<br />
Norma diatas merupakan norma khusus, sedangkan norma umum ada tiga macam seperti : norma-norma sopan santun, norma-norma hukum dan norma-norma moral. Norma sopan santun menyangkut sikap lahiriah manusia. Namun sikap lahiriah sendiri tidak bersifat moral.<br />
Norma hukum adalah norma yang dituntut dengan tegas oleh masyarakat karena perlu demi keselamatan dan kesejahteraan umum. Norma hukum adalah norma yang tidak dibiarkan dilanggar, orang yang melanggar hukum, pasti akan dikenai hukuman sebagai sangsi. Tetapi norma hukum tidak sama dengan norma moral. Bisa terjadi bahwa demi tuntutan suara hati, demi kesadaran moral, orang harus melanggar hukum. Kalaupun dihukum, hal itu tidak berarti bahwa orang itu buruk. Hukum tidak dipakai untuk mengukur baik-buruknya seseorang sebagai manusia, melainkan untuk menjamin tertib umum. Norma moral adalah tolok ukur yang dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang, maka dengan norma-norma moral kita betul-betul dinilai. Itulah sebab penilaian moral selalu berbobot.<br />
Perkembangan moral adalah proses, dan melalui proses itu seseorang mengadopsi nilai-nilai dan perilaku yang diterima oleh masyarakat (Bandura, 1977). Pada dasarnya seseorang yang konsisten menginternalisasi norma dipandang sebagai seseorang yang bermoral. Para ahli menerapkan apa yang disebut pendekatan “kantong kebajikan” (Kohlberg, 1981), teori ini percaya bahwa seseorang mencontoh perilaku orang lain sebagai model atau tauladan yang ia nilai memiliki sifat-sifat tertentu atau yang menunjukkan perilaku berlandasan nilai yang diharapkan.<br />
Untuk memahami moral Kohlberg (1981) dan Rest (1986) menyatakan bahwa pemahaman moral berpengaruh langsung terhadap motivasi dan<br />
perilaku namun memiliki hubungan yang tak begitu kuat. Hubungan erat pada empati, emosi, rasa bersalah, latar belakang sosial, pengalaman.<br />
Suseno melihat terdapat tiga prinsip dasar dalam moral, yaitu prinsip sikap baik, prinsip keadilan dan prinsip hormat terhadap diri sendiri.<br />
Prinsip sikap baik dimana prinsip ini mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain, dimana sikap yang dituntut dari kita adalah jangan merugikan siapa saja. Prinsip bahwa kita harus mengusahakan akibat-akibat baik sebanyak mungkin dan mengusahakan untuk sedapat mungkin mencegah akibat buruk dari tindakan.<br />
Prinsip keadilan dimana keadilan tidak sama dengan sikap baik, demi menyelamatan gol dari serangan lawan, pemain belakang menahan dengan tangan, hal itu tetap tidak boleh dengan alasan apapun, berbuat baik dengan melanggar hak pihak lain tidak dibenarkan.<br />
Prinsip hormat terhadap diri sendiri mengatakan bahwa manusia wajib untuk selalu memperlakukan diri sebagai suatu yang bernilai pada dirinya sendiri. Prinsip ini berdasarkan faham bahwa manusia adalah person, pusat berpengertian dan berkehendak, yang memiliki kebebasan dan suara hati, mahluk berakal budi.<br />
Bagaimana kita mengajarkan etika dan nilai moral<br />
Dalam mengajarkan etika dan nilai moral sebaiknya lebih bersifat contoh, pepatah mengatakan bahwa tindakan lebih baik baik dari kata-kata. Lutan mengatakan Nilai Moral itu beraneka macam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keramahan, integritas, keadilan, kooperasi, tugas dll. Lebih lanjut dikatakan ada 4 nilai moral yang menjadi inti dan bersifat universal yaitu :<br />
1. Keadilan.<br />
Keadilan ada dalam beberapa bentuk ; distributif, prosedural, retributif dan kompensasi. Keadilan distributif berarti keadilan yang mencakup pembagian<br />
Etika dan Masalah-masalah dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga 8<br />
keuntungan dan beban secara relatif. Keadilan prosedural mencakup persepsi terhadap prosedur yang dinilai sportif atau fair dalam menentukan hasil. Keadilan retributif mencakup persepsi yang fair sehubungan dengan hukuman yang dijatuhkan bagi pelanggar hukum. Keadilan kompensasi mencakup persepsi mengenai kebaikan atau keuntungan yang diperoleh penderita atau yang diderita pada waktu sebelumnya.<br />
Seorang wasit bila ragu memutuskan apakah pemain penyerang berada pada posisi off-side dalam sepakbola, ia minta pendapat penjaga garis. Semua pemain penyerang akan protes, meskipun akhirnya harus dapat menerima, jika misalnya wasit dalam kasus lainnya memberikan hukuman tendangan penalti akibat pemain bertahana menyentuh bola dengan tanganya, atau sengaja menangkap bola di daerah penalti. Tentu saja ia berusaha berbuat seadil mungkin. Bila ia kurang yakin, mungkin cukup dengan memberikan hukuman berupa tendangan bebas.<br />
2. Kejujuran.<br />
Kejujuran dan kebajikan selalu terkait dengan kesan terpercaya, dan terpercaya selalu terkait dengan kesan tidak berdusta, menipu atau memperdaya. Hal ini terwujud dalam tindak dan perkataan.<br />
Semua pihak percaya bahwa wasit dapat mempertaruhkan integritasnya dengan membuat keputusan yang fair. Ia terpercaya karena keputusannya mencerminkan kejujuran.<br />
3. Tanggung Jawab.<br />
Tanggung jawab merupakan nilai moral penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tanggung jawab ini adalah pertanggungan perbuatan sendiri. Seorang atlet harus bertanggung jawab kepada timnya, pelatihnya dan kepada permainan itu sendiri. Tanggung jawab ini merupakan nilai moral terpenting dalam olahraga.<br />
4. Kedamaian<br />
Etika dan Masalah-masalah dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga 9<br />
Kedamaian mengandung pengertian : a)tidak akan menganiaya, b)mencegah penganiayaan, c) menghilangkan penganiaan, dan d)berbuat baik. Bayangkan bila ada pelatih yang mengintrusksikan untuk mencederai lawan agar tidak mampu bermain?<br />
Freeman dalam buku Physical Education and Sport in A cahanging Society menyarankan 5 area dasar dari etika yang harus diberikan yaitu : 1) Keadilan dan persamaan, 2) Respek terhadap diri sendiri. 3) Respek dan pertimbangan terhadap yang lain, 4) Menghormati peraturan dan kewenangan , 5) Rasa terhadap perspektif atau nilai relatif. (Freeman,2001;210)<br />
1. Keadilan dan Persamaan<br />
Anak didik atau atlet adalah mengharapkan perlakuan yang adil dan sama. Anak didik ingin sebuah kesempatan untuk belajar yang sama. Seringkali anak didik yang di bawah rata-rata dalam olahraga diabaikan.<br />
2. Respek terhadap diri sendiri<br />
Pelajar atau atlet membutuhkan respek terhadap diri sendiri dan imej positif tentang dirinya untuk menjadi sukses. Pelatih dan pengajar yang melatih semua anak didiknya dengan sama mengambil langkah tepat dalam setiap arahnya agar anak didiknya merasa dirinya penting dan layak dimata pengajarnya.<br />
3. Rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain.<br />
Pelajar dan atlet membutuhkan rasa hormat kepada orang lain, apakah teman sekelasnya, lawan bertanding, guru ataupun pelatihnya. Mereka perlu belajar tentang bagaimana pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat.<br />
4. Menghormati peraturan dan kewenangan<br />
Pelajar dan atlet perlu menghormati kewenangan dan peraturan, karena tanpa kedua hal ini suatu perhimpunan tidak akan berfungsi<br />
5. Rasa terhadap perspektif atau nilai relatif<br />
Beberapa pertanyaan tentang gunanya berolahraga perlu dipertimbangkan diantaranya ; a) seberapa penting olahraga, b) apakah hubungan yang tepat antara olahraga dalam filosofi pendidikan kita?,c)Seberap penting suatu kemenangan dan d) apa yang menjadi integritas akademik kita?<br />
Pendidik jasmani dalam proses pendidikan sebaiknya mengembangkan karakter, karakter menurut David Shield dan Brenda Bredemeir adalah empat kebajikan dimana seseorang mempunyai karakter bagus menampilkan ; compassion (rasa belas kasih), fairness (keadilan), sportsmanship (ketangkasan) dan integritas.<br />
Dengan adanya rasa belas kasih, murid dapat diberi semangat untuk melihat lawan sebagai kawan dalam permainan, sama-sama bernilai, sama-sama patut menerima penghargaan. Keadilan melibatkan tidak keberpihakan, sama-sama tanggung jawab. Ketangkasan dalam olahraga melibatkan berusaha secara intens menuju sukses. Integritas memungkinkan seseorang untuk membuat kesalahan pada yang lain, sebagai contoh meskipun tindakannya negatif penerimannya oleh wasit, teman satu tim ataupun fans.<br />
Hakikat Olahraga dan Penjas<br />
Filsafat olahraga, seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji dan dipahami secara mendalam. Konsep ini bersifat abstrak yaitu ‘mental image’. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu berbeda-beda tentang ini.<br />
Konsep dasar tentang keolahragaan beragam, seperti bermain (play), Pendidikan jasmani (Physical education), olahraga (Sport), rekreasi (recreation), tari (dance).<br />
Bermain (play) adalah fitrah manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain (homo luden), bermain suatu kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa,<br />
kecuali sebagai luapan ekspresi, pelampiasan ketegangan, atau peniruan peran. Dengan kata lain, aktivitas bermain dalam nuansa riang dan gembira.<br />
Dalam bermain terdapat unsur ketegangan, yang tidak lepas dari etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji ketangguhan, keberanian dan kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak terlihat belum tercemar.<br />
Dalam bermain terdapat unsur ketegangan, yang tidak lepas dari etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji ketangguhan, keberanian dan kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak terlihat menyenangkan dan gembira ini merupakan bentuk permainan yang belum tercemar.<br />
Dalam bermain pendidikan etika yang ada tidak mengenal pada suatu ajaran tertentu, karena anak bermain tidak melihat sisi religius teman dan bentuk permainan, karena tidak ada aturan dalam hal religus dalam bentuk permainan, pendidikan etika disini yang membetuk manusia yang baik dan kritis, sehingga proses pemberian pembelajarannya lebih bersifat mengembangkan daya pikir kritis dengan mengamati realitas kehidupan.<br />
Seperti melihat harimau, maka anak akan meniru gaya harimau yang menerkam mangsa, simangsa sudah tentu adalah teman sepermainnya. Temannya akan berjuang mempertahankan dengan bergelut.<br />
Bermain dalam alam anak memberikan konsep anak bertanggung jawab terhadap permainan tersebut. Ketika terjadi “perselisihan” maka tanggung jawab anak terhadap permainan ini membantu dalam pengembangan moralnya.<br />
Olahraga (sport) yang merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin, akan tetapi perkembangan teknologi memungkinkan faktor mesin menjadi techno-sport, seperti balap mobil, balap motor, yang banyak tergantung dengan faktor mesin.<br />
Olahraga bersifat netral dan umum, tidak digunakan dalam pengertian olahraga kompetitif, karena pengertiannya bukan hanya sebagai himpunan aktivitas fisik yang resmi terorganisasi (formal) dan tidak resmi (informal).<br />
Pendidikan jasmani pada dasarnya bersifat universal, berakar pada pandangan klasik tentang kesatuan erat antara “body and mind”, Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.<br />
Konsep pendidikan jasmani terfokus pada proses sosialisasi atau pembudayaan via aktifitas jasmani, permainan dan olahraga. Proses sosialisasi berarti pengalihan nilai-nilai budaya, perantaraan belajar merupakan pengalaman gerak yang bermakna dan memberi jaminan bagi partisipasi dan perkembangan seluruh aspek kepribadian peserta didik. Perubahan terjadi karena keterlibatan peserta didik sebagai aktor atau pelaku melalui pengalaman dan penghayatan secara langsung dalam pengalaman gerak sementara guru sebagai pendidik berperan sebagai “pengarah” agar kegiatan yang lebih bersifat pendeawsaan itu tidak meleset dari pencapaian tujuan.<br />
Pengajaran Etika dalam pendidikan jasmani<br />
Kita telah menyadari bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia, oleh sebab itu guru pendidikan jasmani harus mencoba mengajarkan etika dan nilai dalam proses belajar mengajar, yang mengarah pada kesempatan untuk membentuk karakter anak.<br />
Karakter anak didik yang dimaksud tentunya tidak lepas dari karakter bangsa Indonesia serta kepribadian utuh anak, selain harus dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga, juga dapat diupayakan melainkan pendidikan nilai di sekolah. Saran yang bisa diangkat yaitu :<br />
1. Seluruh suasana dan iklim di sekolah sendirii sebagai lingkungan sosial terdekat yang setiap hari dihadapi, selain di keluarga dan masyarakat luas, perlu mencerminkan penghargaan nyata terhadap nilai-nilai<br />
kemanusiaan yang mau diperkenalkan dan ditumbuhkembangkan penghayatannya dalam diri peserta didik. Misalnya, kalau sekolah ingin menanamkan nilai keadilan kepada para peserta didik, tetapi di lingkungan sekolah itu mereka terang-terangan menyaksikan berbagai bentuk ketidakadilan, maka di sekolah itu tidak tercipta iklim dan suasana yang mendukung keberhasilan pendidikan nilai. (Seperti praktek jual-beli soal, mark up nilai, pemaksaan pembelian buku dsb)<br />
2. Tindakan nyata dan penghayatan hidup dari para pendidik atau sikap keteladanan mereka dalam menghayati nilai-nilai yang mereka ajarkan akan dapat secara instingtif mengimbas dan efektif berpengaruh pada peserta didik. Sebagai contoh, kalau guru sendiri memberi kesaksikan hidup sebagai pribadi yang selalu berdisiplin, maka kalau ia mengajarkan sikap dan nilai disiplin pada peserta didiknya, ia akan lebih disegani.<br />
3. Semua pendidik di sekolah, terutama para guru pendidikan jasmani perlu jeli melihat peluang-peluang yang ada, baik secara kurikuler maupun non/ekstra kurikuler, untuk menyadarkan pentingnya sikap dan perilaku positif dalam hidup bersama dengan orang lain, baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat. Misalnya sebelum pelajaran dimulai, guru menegaskan bila anak tidak mengikuti pelajaran karena membolos, maka nilai pelajaran akan dikurangi.<br />
4. Secara kurikuler pendidikan nilai yang membentuk sikap dan perilaku positif juga bisa diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri, misalnya dengan pendidikan budi pekerti. Akan tetapi penulis tidak menyarankan untuk di lakukan.<br />
5. Melalui pembinaan rohani siswa, melalui kegiatan pramuka, olahraga, organisasi, pelayanan sosial, karya wisata, lomba, kelompok studi, teater, dll. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut para pembina melihat peluang dan kemampuannya menjalin komunikasi antar pribadi yang cukup mendalam dengan peserta didik.<br />
Kesimpulan<br />
Penulis mencoba merekomendasikan beberapa hal tentang pendidikan nilai dalam pendidikan jasmani berdasarkan latar belakang dan teori, diantaranya :<br />
1. Pendidikan etika konsepnya bersifat abstrak, sehingga pemberiannya harus lebih banyak pada perilaku dan contoh-contoh yang konstruktif.<br />
2. Pendidikan jasmani sebagai alat pendidikan mempercepat anak dalam mengembangkan konsep tentang moral.<br />
3. Mengamati realitas moral secara kritis, akan lebih dekat pada bentuk permainan, dimana mengamati realitas moral merupakan pendidikan etika.<br />
4. Dalam permainan compassion, fairness, spormanship dan integritas sangat lekat didalamnya sehingga mampu memberikan konsep pendidikan etika di dalamnya.<br />
5. Dukungan lingkungan sekolah dan masyarakat harus dijaga untuk menjaga iklim lingkungan sosial yang baik, agar mendukung pendidikan etika dan nilai.<br />
6. Guru pendidikan jasmani dapat mengajarkan nilai dan etika diluar jam pelajaran, terutama saat ektra kurikuler, kegiatan pramuka, organisasi klub olahraga sekolah dengan melihat peluang yang tepat dalam pendekatan individu.<br />
7. Membuat mata pelajaran tentang budi pekerti, tetapi hal ini perlu pembicaraan sesama seksama.<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Franz Magnis Suseno, (1987) Etika Dasar, Masalah-masalah pokok filsafat<br />
moral. Yogyakarta: Perc. Kanisius, 1987.<br />
_________________, (2000), Kuasa & Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka<br />
Utama.<br />
Ikhwanuddin Syarif (ed). (2001) Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru,<br />
70 tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. Jakarta: Grasindo, 2001.<br />
Richard Tinning, et., al, (2001) Becoming a physical education teacher,<br />
Australia: Printice hall.<br />
Rusli Lutan (ed)., (2001) Olahraga dan Etika Fair Play. Direktorat<br />
Pemberdayaan IPTEK Olahraga, Dirjen OR, Depdiknas, Jakarta: CV.<br />
Berdua Satutujuan.<br />
Sutan Zanti dan Syahniar Syahrun, (1993) Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta:<br />
Dirjeb Pend. Tinggi.<br />
William H. Freeman, 6th ed. (2001) Physical Education and sport in a changing<br />
society. Boston: Allyn & Bacon.<br />
Wendy Kohli (ed).,(1995) Critical Conversations in Pholosophy of Education.<br />
New York: Routledge.wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-82213768929155800682014-06-17T00:01:00.004-07:002014-06-17T00:01:47.467-07:00Peran Pendidikan Jasmani dalam Pembangunan Karakter<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Abstract</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Human character represents the values of human behavior
associated with the Almighty God, self, fellow human beings, the environment,
and nationhood embodied in thoughts, attitudes, feelings, words, and actions
based on religious norms, laws, etiquette, culture , and customs. Physical
Education is necessary to build character that is able to create healthy and
qualified human resources suitable for cadres of national development. Physical
Education will allow the formation of healthy body, the formation of
achievements, the establishment of social and mental balance, higher speed of
thinking processes, and better personality to lead to the formation of
individual character imperative for national development.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENDAHULUAN</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan
mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal
ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, jelas
bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna
mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter
peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan
berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University
Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja,
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen
oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang
tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan
soft skill daripada hard skill.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hal ini mengisyaratkan
pentingnya meningkatkan mutu
pendidikan karakter peserta didik. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan
nasional yang berjalan di Indonesia sejak kemerdekaan sampai masa orde baru,
serta sejak masa orde baru sampai saat ini, telah menghasilkan kemajuan yang
amat berarti bagi bangsa Indonesia. Melalui pembangunan nasional yang
dijalankan oleh pemerintah bersama-sama dengan rakyat telah dicapai berbagai
keberhasilan. Pembangunan fisik berupa
jalan raya, jembatan, gedung-gedung, dan bangunan fisik lain telah
dilakukan di mana pada awal kemerdekaan kita memiliki jalan beraspal
tidak lebih dari 1.000 Km, kini meningkat menjadi 8.725 Km di awal tahun
1980-an, dan sekarang bahkan sudah bertambah menjadi lebih dari 25.000 Km.
Keadaan ini juga berlaku untuk jembatan, bangunan pasar, bangunan pertokoan,
bangunan perkantoran, dan sebagainya. Namun kemajuan pembangunan secara fisik
tersebut belum diikuti kemajuan pembangunan karakter sumber daya manusianya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) yang
tercantum dalam "Human Development
Report 2001" (2001), Indonesia hanya berhasil menempati peringkat 102 dari
162 negara. Dalam hal ini, peringkat Indonesia berada di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia,
Singapura, Brunai Darussalam, Filipina, dan Australia. Oleh karena HDI
terbangun atas indikator ekonomi pendidikan, kesehatan, dan kependudukan, hal
itu menunjukkan bahwa tingkat ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kependudukan
manusia Indonesia masih berada di bawah kelima negara tersebut..</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENDIDIKAN</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kata “pendidikan”
dalam bahasa Yunani berarti paedagogie yang berasal dari kata “paid”
yang berarti anak dan “agogos” yang berarti membimbing. Dengan kata lain,
paedagogie dapat diartikan sebagai seni mengajar anak atau dapat diartikan
sebagai bimbingan yang diberikan pada
anak; sedangkan orang yang membimbing disebut paedagoog. Dalam perkembangan
selanjutnya, pendidikan atau paedagogie diberi makna bimbingan atau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada orang lain yang belum
dewasa agar menjadi dewasa (Rohman, 1979: 6).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, kata “pendidikan”
berasal dari kata "didik". Lalu kata ini mendapat awalan kata
"me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sehingga lebih
terarah dan terencana. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi
pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan, dan kebijaksanaan.
Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajarkan kebudayaan
melalui generasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan merupakan upaya nyata untuk memfasilitasi
individu lain, dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga
dapat survive di dalam kompetisi kehidupannya. Pendidikan merupakan pengaruh
bimbingan dan arahan dari orang dewasa kepada orang lain, untuk menuju kearah
kedewasaan, kemandirian serta kematangan mentalnya. Selain itu, pendidikan merupakan
aktivitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi segenap potensi
dirinya, sehingga terjadi proses perkembangan kemanusiaannya agar mampu
berkompetisi di dalam lingkup kehidupannya (Insan Cerdas dan Kompetitif).
Menurut Noeng Muhadjir (1987: 1), untuk mencari makna pendidikan secara
analitis perlu dicari cirri-ciri esensial aktifitas pendidikan, sehingga dapat
dipilahkan dari aktivitas yang bukan pendidikan. Sebelum sampai pada kesimpulan
tentang makna pendidikan, pertama perlu dicari unsur dasarnya, baru kemudian
komponen pokoknya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aktivitas pendidikan tidak dapat berlangsung bila tidak ada
dua unsur utama, yaitu yang memberi dan yang menerima. Kedua unsur tersebut
belum memberi rona pendidikan, sehingga dipersyaratkan unsur ketiga, yaitu “tujuan
baik” dari yang memberi bagi kepentingan yang menerima. Agar anak menjadi
pandai, ahli, bertambah cerdas, berkepribadian luhur, serta toleran, diperlukan
kemampuan membaca “tujuan baik”
sebagai unsur ketiga dari pendidikan. Berkepribadian luhur menunjuk
nilai yang berada di luar subyek. Berdasarkan pemahaman di diatas tujuan baik
berfungsi sebagai alat mencapai tujuan lain dan sebagai nilai hidup.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENDIDIKAN JASMANI</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan Jasmani sebagai komponen pendidikan secara
keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya
pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan.
Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Pengertian pendidikan
jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, yaitu menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap
usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia
(body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical
activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu
memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang
sebenarnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan
tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu
tidak mengandung unsur-unsur pedagogik. Pendidikan jasmani bukan hanya
merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus
berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Sudah barang
tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi
sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan
jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,
kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan
olahraga. Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga
ditilik dari asal katanya dari bahasa jawa olah yang berarti melatih diri dan
rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga dapat diartikan sebagai segala
kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina
kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada setiap manusia. Definisi lain
yang dilontarkan pada Lokakarya Nasional Pembangunan Olahraga (Abdul Gafur,
1983:8-9) secara eksplisit berbeda dengan pendidikan jasmani. Definisi tersebut
dikembangkan penulis (Cholik Mutohir, 1992). ?????????</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Baley (1974: 4), pendidikan jasmani merupakan suatu
proses yang mana adaptasi dan pembelajaran tubuh (organik), syaraf dan otot,
intelektual, sosial, emosional dan estetika dapat dicapai dan dilakukan melalui
aktivitas fisik yang penuh semangat.
Sedangkan menurut Hetherington, yang dikutip oleh Kroll (1982: 67),
pendidikan jasmani adalah pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas jasmani,
bukan pendidikan dari jasmani. Dikatakan pula oleh Rijsdorp (1971: 30) bahwa
aktivitas jasmani bermain merupakan bagian dari pendidikan jasmani, oleh sebab
itu tujuan pendidikan juga merupakan tujuan bermain. Selanjutnya di katakan
bahwa pendidikan jasmani bukanlah “education of the body” dan bukan problem
jasmani, akan tetapi merupakan problem kemanusiaan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan
kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan
prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani
merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan
direncanakan secara sistematik dengan rtujuan untuk meningkatkan individu
secara organik, neuromoskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tujuan pendidikan jasmani adalah mengembangkan kesegaran
jasmani, keterampilan motorik, pengetahuan, sosial dan keindahan (Seaton, 1974:
1). Kesegaran jasmani menyangkut fisik, kesegaran organik dan kesegaran
motorik. Fisik menyangkut proporsi tubuh, hubungan antar tulang, lemak, otot,
tinggi dan berat badan. Sedangkan kesegaran organik meliputi efisinsi peralatan
tubuh seperti jantung, paru, hati, ginjal dan sebagainya. Kelincahan, kekuatan,
keseimbangan dan kelentukan berhubungan
dengan kesegaran motorik seseorang. Drowatzky (1984: 16-17) merinci tujuan
pendidikan jasmani sebagai berikut: (1) perkembangan individu, menyangkut
efisiensi fisiologis dan keseimbangan fisik; (2) mengatasi lingkungan yang
menekankan pada orientasi spisial dan manipulasi obyek; dan, (3) interaksi
sosial yang meliputi: komunikasi, interaksi antar kelompok dan budaya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam Kurikulum Sekolah Dasar 2004 (2003: 4), disebutkan bahwa Pendidikan
Jasmani mempunyai berbagai fungsi berdasarkan lima aspek berikut ini: Organik,
Neuromuskuler, Perseptual, Kognitif, dan Sosial.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aspek Organik: (1)
Untuk menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat
memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk
pengembangan keterampilan; (2) Meningkatkan kekuatan otot, yaitu jumlah tenaga
maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot; (3) Meningkatkan daya
tahan otot, yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam
waktu yang lama; (4) Meningkatkan daya tahan kardiofaskuler, kapasitas individu
untuk melakukan aktivitas secara terus menerus dalam waktu relatif lama; dan,
(5) Meningkatkan fleksibelitas, yaitu rentang gerak dalam persendian yang
diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aspek Neuromuskuler; (1) Meningkatkan keharmonisan antara
fungsi saraf dan otot,; (2) Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti berjalan,
berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap
mencongklang, bergulir, menarik; (3) Mengembangkan keterampilan non-lokomotor,
seperti mengayun, melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung,
membongkok; (4) Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti memukul,
menendang, menangkap, memberhentikan, melempar, mengubah arah, memantulkan,
bergulir, memvoli; (5) Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti ketepatan,
irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan; (6) Mengembangkan
keterampilan olahraga, seperti sepak bola, softball, bola voli, bola basket,
baseball, kasti, rounders, atletik, tennis, tennis meja, beladiri dan lain
sebagainya; dan, (7) Mengembangkan keterampilan
rekreasi, seperti menjelajah, mendaki, berkemah, berenang dan lainnnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aspek Perseptual: (1) Mengembangkan kemampuan menerima dan
membedakan isyarat; (2) Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan
tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, belakang,
bawah, sebelah kanan, atau di sebelah kiri dari dirinya; (3) Mengembangkan
koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan mengkoordinasikan pandangan dengan
keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh,. dan atau kaki; (4)
Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis dan dinamis), yaitu kemampuan
mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis; (5) Mengembangkan dominansi
(dominancy), yaitu konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan dan
kiri dalam melempar atau menendang; dan, (6) Mengembangkan lateralitas
(laterility), yaitu kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh
dan di antara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aspek Kognitif: (1) Mengembangkan kemampuan menemukan
sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan mengambil keputusan; (2)
Meningkatkan pengetahuan tentang peraturan permainan, keselamatan, dan etika;
(3) Mengembangkan kemampuan penggunaan taktik dan strategi dalam aktivitas yang
terorganisasi; (4) Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya
dengan aktivitas jasmani; dan, (5) Menghargai kinerja tubuh; penggunaan
pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan,
dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aspek Sosial: (1) Menyesuaikan diri dengan orang lain dan
lingkungan di mana seseorang berada; (2) Mengembangkan kemampuan membuat
pertimbangan dan keputusan dalam kelompok; (3) Belajar berkomunikasi dengan
orang lain; (4) Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide
dalam kelompok; dan, (5) Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat
berfungsi sebagai anggota.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PEMBANGUNAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Jim lfe (1997), pembangunan masyarakat merupakan
upaya membantu masyarakat agar memiliki kemampuan mengidentifikasi kebutuhannya
dan memanfaatkan sumber daya yang ada serta memberdayakan masyarakat secara
keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sasaran pokok pembangunan, meliputi sasaran individu,
kelompok dan lingkungan sosial. Pada sasaran individu, terutama diarahkan pada
peningkatan pengetahuan, menanamkan sikap dan nilai serta peningkatan
ketrampilan untuk memperoleh pendapatan, pada sasaran kelompok diarahkan agar
memiliki kemampuan berorganisasi, berdiskusi bermusyawarah untuk memecahkan maslah
serta kehidupan kelompok yang dinamis. Sedangkan sasaran lingkungan sosial
diarahkan agar tercipta iklim yang kondusif bagi terjadinya proses pembangunan
dan pengembangan partisipasi masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan analisa quiddtatif (filosofis), manusia jelas
berbeda secara hakiki dengan faktor-faktor pembangunan lainnya. Perbedaan yang
dimaksud terletak pada eksistensi manusia itu sendiri selaku mahluk sadar diri,
sadar tujuan dan sadar lingkungannya.
Kesadaran ini merupakan modal , dalam pemikiran, perencanaan, dan , pengembangan pembangunan nasional Tanpa
adanya modal kemampuan dan kepribadian yang tangguh dari para pemikir dan
perencana pengembangan pembangunan
nasional, dapat dibayangkan bagaimana
jadinya gerakan pembangunan nasional yang berlangsung.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Margono Slamet, keberhasilan pembangunan masyarakat
memerlukan persyaratan, antara lain: (1) kemampuan masyarakat untuk
menganalisis situasi guna merumuskan kebutuhan dan masalah yang dihadapi serta
mengidentifikasi potensi yang ada untuk dikembangkan; (2) kemampuan untuk
mencetuskan ide/gagasan prakarsa pembanguan; (3) tersedia dan dikuasainya
teknologi; (4) dimilikinya modal (termasuk sarana dan prasarana), dimilikinya
keahlian dan ketrampilan mengelola pembangunan; dan, (5) kepemimpinan yang
mampu mengarahkan dan menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan pembangunan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PERAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,
budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter merupakan sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen
pemangku (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas
hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu
pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design
pendidikan karakter untuk setiap jalur,
jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan
konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap
jalur dan jenjang pendidikan.
Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan
sosial-kultural tersebut dikelompokkan dalam: (1) Olah Hati (Spiritual and
emotional development), Olah Pikir (intellectual development); (2) Olah Raga
dan Kinestetik (Physical and kinestetic
development); dan, (3) Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity
development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan
dengan mengacu pada grand design tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Membangun karakter peserta didik dapat diintegrasikan dalam
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan
dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan,
dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif,
tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari di masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kegiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan
sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan
peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan Ekstra Kurikuler merupakan
kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan
ekstra kurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung
jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter
seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif,
penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara
nyata. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang,
sesuai standar kompetensi lulusan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan Jasmani merupakan bagian integrasi dari sistem
pendidikan nasional, untuk itu harus mampu tampil menyiapkan manusia yang
berkualitas, sehat dan bugar sebagi kader-kader pembangunan nasional. Menurut
Aip Syarifuddin (1992: 8-14), pendidikan jasmani dapat berperan, antara lain:
(1) pembentukan tubuh--dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur, maka
organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya, hal
ini akan berpengaruh terhadap kesehatan baik jasmani maupun rohani; (2)
pembentukan prestasi—dengan
ditanamkannya pembentukan prestasi diharapkan dapat mengembangkannya
serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi kelompok dilingkungannya; (3) pembentukan sosial--melalui pendidikan jasmani anak akan mendapatkan
bimbingan pergaulan hidup yang sesuai dengan norma dan ketentuan dengan
unsur-unsur sosial; (4) keseimbangan mental, di mana pemupukan terhadap
kestabilan emosi anak akan diperoleh secara efektif melalui pengalaman langsung
dalam dunia kenyataan, karena mereka terjun langsung di lapangan dalam suasana
yang penuh rangsangan; (5) meningkatkan kecepatan proses berpikir di mana dalam
pendidikan jasmani anak dituntut untuk memiliki daya sensitifitas yang tinggi terhadap
situasi yang dihadapinya. Mereka dituntut untuk memiliki kecepatan dalam proses
berpikir dan kemampuan pengambilan keputusan
dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal dengan lawannya; (6)
pembentukan kepribadian anak di mana pendidikan jasmani berperan sebagai sarana
untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian anak secara positif.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kader-kader bangsa yang akan memegang tampuk pimpinan baik sebagai pemikir,
pengelola dan perencana akan mampu menjalankan tugas dan fungsinya apabila
didukung dengan kondisi badan sehat dan prima.
Pendidikan jasmani dapat memberikan sumbangan dalam membangun karakter suatu bangsa dengan
cara penggemblengan pada manusianya sebagai pelaku pembangunan melalui mata
pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yang diberikan di sekolah dalam
kurun waktu 12 tahun, yaitu sejak di bangku sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas. Hal ini merupakan modal dasar yang kokoh untuk menciptakan
kader-kader bangsa yang tangguh seperti dalam semboyan ”Mens sana en corpore
sano” yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENUTUP</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pembangunan karakter individu, pendidikan jasmani
mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang dilakukan dengan berbagai aktivitas jasmani, sehingga
diperoleh kesehatan dan kebugaran tubuh. Melalui pendidikan jasmani, baik aspek
fisik (kualitas fisik) maupun aspek non-fisik (kualitas non-fisik) yang
menyangkut kemampuan kerja, berfikir dan keterampilan dapat teratasi. Oleh
sebab itu, keduanya harus saling terkait dan mendukung, sehingga peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang tangguh dapat tercapai.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seaton, D.O. et.al. (1974). Physical Education Hand
Book. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice
Hall Inc.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rohman,N. (1979). Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Rijdorp, K. (1971). Gymnologye. Utrecht, Antwerpen: Het
Spectrum N.V.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Noeng Muhadjir. (1987). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial
Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kroll. W.P. (1982). Graduate Study and Reseach in Physical
Education. Champaign IIIionis: Human Kinetics Publisher.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Aip Syarifuddin dan Muhadi. (1992). Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Baley, J.A. and Field, D.A. (1976). Pysical Education and
Physical Educator. Boston: Allyn and Bacon Inc.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dei Supriadi. (1993). “Pendidikan Untuk Anak Miskin”. Suara
Karya, 19 Juni.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Drowazky, J.V.et.al. (1984). Physical Education Career
Oerspectives and Profesional Foundations. Englewood Cliff, N.J. : Prentice Hall
Inc.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Depdikbud, (1995). Kurikulum Sekolah Menegah Umum GBPP Mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Kelas I, II, II. Jakarta: Proyek
Sekolah Menengah Umum DIY.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Jim Ife. (1997). Community Development: Creating Community
Alternatives-Vision, Analysis and Practice. South Melbourne.</div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-2779589844620799532014-06-16T18:48:00.000-07:002014-06-16T18:48:06.164-07:00PENDIDIKAN KARAKTER DALAM OLAHRAGA<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Latar
Belakang Masalah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Partisipasi dalam olahraga selalu menjadi bagian
penting di lingkungan manusia. Pada zaman kehidupan modern sekarang ini manusia
tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga. Orang-orang mengikuti kegiatan
olahraga dengan alasan kesehatan dan kebugaran, namun ada pula dengan maksud
untuk membangun karakter dan sosialisasi. Olahraga dapat membentuk manusia yang
sehat jasmani dan rohani serta mempunyai watak disiplin dan pada akhirnya akan
terbentuk manusia yang berkualitas, karena pembangunan manusia pada
hakikatnya menuju manusia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani. Olahraga
menjadi bagian penting secara sosial di seluruh dunia. Olahraga dilakukan oleh
seluruh tingkatan mulai usia yang sangat muda sampai usia yang sangat tua,
dengan tujuan dari sekedar kesenangan, rekreasi sampai untuk tujuan profesional.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dewasa ini perkembangan sosial di dalam olahraga
semakin maju, banyak fenomena yang berpengaruh terhadap dinamika interaksi
sosial masyarakat. Sejalan dengan perkembangannya olahraga akan terus mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan sosial. Banyak pendapat para tokoh
pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia terkait tentang
arti pentingnya pendidikan olahraga bagi manusia yang mempunyai kesehatan
secara lahiriah maupun rohaniah. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan psikologi
olahraga jika dipahami dan dimengerti bagi masyarakat luas maka akan memiliki
peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada semua lapisan
masyarakat untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan bersosial antar masyarakat yang satu dengan
masyarkat yang lain. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikologi yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki
sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas
jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang
secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Olahraga bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkam nilai moral dan
akhlak mulia, sportifitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat,
martabat, dan kehormatan bangsa.Olahraga dengan segala aspek dan dimensi
kegiatannya yang mengandung unsur pertandingan atau kompetisi, harus disertai
dengan sikap dan perilaku yang didasarkan pada kesadaran moral. Sikap itu
menyatakan kesiapan untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan peraturan.
Kesiapan di dalam olahraga tidak hanya loyal terhadap ketentuan yang tersirat,
tetapi juga kesanggupan untuk membaca dan memutuskan pertimbangan berdasarkan
kata hati terhadap kepatutan tindakan itu yang bersumber dari batiniah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Olahraga merupakan sebuah cerminan dan sekaligus
menjadi wahana bagi pelumatan nilai-nilai sosial yang mencerminkan potensi dan
keterbatasan masyarakat sekaligus. Manusia mengartikan kepedulian terhadap
olahraga adalah semata-mata menelaah secara kritis tentang potensi olahraga
untuk membeberkan konsep dan fakta bahwa olahraga sebagai aktivitas jasmani
yang berisikan permainan sebagai arena bagi penerapan tindakan moral, oleh
karena itu penghampiran yang digunakan dalam naskah ini terutama pendekatan
psikologis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai pendidik harus menyadari bahwa olahraga
penuh dengan masalah, silang pendapat, dan lebih-lebih di lingkungan olahraga
kompetitif, sering ditandai dengan persaingan yang tidak sehat. Seperti halnya
dalam konteks pendidikan jasmani yang mengemban misi kependidikan, olahraga
pada umumnya menyediakan kesempatan yang melimpah bagi setiap individu untuk
berinteraksi, belajar, mengalihkan dan menegakkan nilai moral. Ketegangan moral
yang dialami para pelaku ketika menghadapi situasi yang serba dilematis,
misalnya: konflik antara kepentingan untuk memenangkan pertandingan dan norma
fair play yang secara bersamaan melahirkan konflik moral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kegiatan
berolahraga adalah sebagai gambaran kecil seseorang dihadapkan dengan
replika kehidupan yang sesungguhnya, oleh karena itu kegiatan berolahraga
sangat potensial untuk melaksanakan pendidikan moral, apabila dikelola dan
dilaksanakan sebaik-baiknya. Persoalan yang paling menonjol dewasa ini adalah
pengembangan karakter penerapan fair play atau sportifitas sebagai nilai inti
dalam bidang olahraga, sehingga dalam kesempatan berolahraga seseorang
dihadapkan dengan struktur sosial yang dapat diterima dan dinilai adil dan dalam
kesempatan tersebut peraturan yang diterapkan dipandang lebih fair dari
kehidupan yang sesungguhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam kenyataannya, pelaku olahraga dihadapkan
dengan keterbatasan waktu untuk membuat keputusan, karena itu faktor pengalaman
dan konteks kegiatan (misalnya: taraf kompetisi yang sedang dijalani) ikut
mempengaruhi. Bahkan suara dari dalam sering dominan peranannya, sehingga
keputusan-keputusan yang selanjutnya digolongkan sebagai pengembangan karakter,
perilaku fair play yang luar biasa, seperti berlangsung diluar kesadaran sang
pelaku. Karena itu harus disoroti dari sistem nilai yang kita sebut sportifitas
atau fair play. Agar dapat memperagakan perilaku sportif seseorang bukan hanya
mematuhi peraturan yang tertulis tetapi juga harus dapat berbuat sesuai dengan
keputusan hati nurani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keprihatinan terhadap fenomena degradasi moral dan
karakter bangsa makin terasa akut dari masa ke masa. Pada kalangan masyarakat
makin mewabah patologi sosial dan penyalah artian praktik kehidupan demokrasi
dengan kebebasan tanpa aturan, disamping hal itu juga ada perkembangan sentimen
ke daerahan dan kesukubangsaan yang makin meluncurkan semangat nasionalisme
sehingga maraknya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, terjadinya
degradasi lingkungan, radikalisme dan otensitas agama. Banyak kalangan
berpandangan bahwa masalah multi dimensional ini harus dipikul oleh institusi
pendidikan. Berbeda dengan peran pendidikan di negara-negara maju yang lebih
terbatas pada transfer ilmu pengetahuan, pendidikan di Indonesia memikul beban
ganda. Beban ganda itu adalah tidak saja transformasi pengetahuan, tetapi
ditambah lagi dengan enkulturasi berbagai bidang kehidupan, termasuk
pembentukan karakter, fair play dan kepribadian perilaku sportif dalam kerangka <i>nation andcharacter building</i>. Meskipun secara konseptual pokok
pikiran ini relatif lebih mudah dirumuskan, tetapi pada praktiknya sungguh rumit.
Moral karakter berhubungan erat dengan perilaku dan nilai-nilai yang dapat
didefinisikan sebagai sikap yang konsisten untuk merespons situasi melalui
ciri-ciri seperti kebaikan hati, kejujuran, sportifitas, tanggung jawab, fair
play dan penghargaan kepada orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendidikan olahraga yang selama ini banyak dipandang
sebelah mata ternyata banyak mendidik nilai perilaku yang secara riil
dapat diwujudkan apabila direncanakan secara sistematis. Nilai
dasar dalam kehidupan sehari-hari olahraga sering disikapi
sebagai media hiburan, pengisi waktu luang, senam, rekreasi, kegiatan
sosialisasi, dan meningkatkan derajat kesehatan. Secara
fisik olahraga memang terbukti dapat mengurangi risiko terserang penyakit,
meningkatkan kebugaran, memperkuat tulang, mengatur berat badan, dan
mengembangkan keterampilan. Hal itu berbanding terbalik dengan kenyataannya,
nilai-nilai yang lebih penting dalam konteks pendidikanolahraga dan psikologi,
yaitu pembentukan karakter dan kepribadian, masih kurang disadari.
Kepribadian, sosialisasi, dan pendidikan kesehatan, serta kewarganegaraan
hakikatnya adalah agenda penting dalam proses pendidikan. Sebagaimana
pentingnya membaca, menulis, dan berhitung, saat ini perlu ditambahkan lagi
dengan <i>respect</i> and <i>responsibility </i>mengapa, sebab,
sesungguhnya dalam perspektif sejarah sudah sejak lama pendidikan jasmani dan
olahraga dijadikan andalan sebagai wahana yang efektif untuk pembentukan watak,
karakter, dan kepribadian. Bahkan pembentukan sifat kepemimpinan seseorang
dapat dicapai melalui media ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam ruang lingkup kehidupan masyarakat
mengharapkan generasi baru memahami norma salah benar, kearifan dalam hidup
bermasyarakat, memiliki sikap sportif, disiplin, serta taat asas dalam tata
pergaulan. Hidup bersama melalui aktivitas olahraga dapat memberi pelajaran
bahwa permainan dengan tata aturan tertentu dapat menguntungkan semua pihak dan
mencegah konflik perbedaan pandangan. Melalui olahraga juga dapat belajar
bersosialisasi melalui peranannya dan fasilitas seperti ini nyaris luput dari
perhatian layanan publik. Melalui aktivitas seperti ini, pelaku olahraga
memiliki minat sejenis dapat berbagi pengalaman yang dapat ditransformasikan
melalui komunikasi dan interaksi yang kohesif. Peran olahraga sangat penting
dan strategis dalam konteks pengembangankualitas sumber daya manusia yang
sehat, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat kompetitif yang
tinggi. Selain itu juga penting dalam pengembangan identitas, nasionalisme, dan
kemandirian bangsa.Olahraga yang dikelola secara profesional akan mampu
mengangkat martabat bangsa dalam dunia internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Makalah ini akan membahas tentang memahami
pengembangan karakter dan perilaku sportif dalam olahraga, dengan mengkaji
beberapa sub bahasan antara lain: (1) pengertian karakter, fair play, perilaku
sportif; (2) tiga pengembangan karakter; (3) memahami hubungan antara alasan
dan perilaku moral; (4) panduan latihan dalam pengembangan karakter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengertian
Karakter, Fair Playdan Perilaku Sportif<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengartikan karakter, fair play dan perilaku sportif
tidaklah mudah dalam olahraga, masing-masing cabang olahraga memiliki arti yang
berbeda-beda, dicontohkan seorang atlet golf mungkin saja mengartikannya dengan
tidak berbicara dengan lawan selama pertandingan, namun lain halnya dengan seorang
pemain baseball yang menganggap berbicara dengan pemain lawan dalam lapangan
bukanlah sebuah masalah. Dengan demikian sesungguhnya tidak ada pengertian
secara umum yang dapat diterima oleh setiap cabang olahraga tentang perilaku
positif dalam olahraga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karakter dan perilaku sportif dalam olahraga sulit
diartikan, keduanya berkaitan dengan konteks umum moral dalam lingkup olahraga.
Karakter dan perilaku sportif dalam olahraga berkaitan dengan kepercayaan,
keputusan, dan tindakan yang mempertimbangkan hal mana yang baik dan etis serta
hal mana yang salah dan tidak etis dalam dunia olahraga. Moral dalam olahraga
berkaitan erat dengan 3 hal, yakni fair play, perilaku sportif, dan karakter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fair Play<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Olahraga
dengan segala aspek dan dimensinya yaitu mengandung unsur pertandingan dan
kompetisi, harus disertai dengan sikap dan perilaku berdasarkan kesadaran
moral. Implementasi pertandingan tidak terbatas pada ketentuan yang
tersurat, tetapi juga kesanggupan mental menggunakan akal sehat. Kepatutan
tindakan itu bersumber dari hati nurani yang disebut dengan istilah fair play.
Model kompetisi yang dijiwai fair play telah diimplementasikan pada
kompetisi nasional dalam forum Olimpiade Olahraga Sekolah Nasional (O2SN) dan
forum internasional, yaitu ASEAN Primary School Sport Olympiade (APSSO).
Hasilnya berpengaruh positif dan menggembirakan karena penerapan tersebut
berimplikasi pada perilaku peserta kompetisi yang lebih mencerminkan jiwa
sportivitas, kejujuran, persahabatan, rasa hormat, dan tanggung jawab dengan
segala dimensinya. Istilah fair play terkandung makna bahwa setiap
penyelenggaraan olahraga harus dijiwai oleh semangat kejujuran dan
tunduk pada tata aturan, baik yang tersurat maupun tersirat. Setiap
pertandingan harus menjunjung tinggi sportifitas, menghormati keputusan
wasit/juri, serta menghargai lawan, baik saat bertanding maupun di luar arena
pertandingan. Kemenangan dalam suatu pertandingan sangat penting, tetapi
ada hal yang lebih penting lagi yaitu menampilkan keterampilan terbaik dengan
semangat persahabatan. Lawan bertanding sejatinya adalah juga kawan bermain.
Pendidikan olahraga adalah wahana yang sangat ampuh bagi persemaian karakter
dan kepribadian anak bangsa apabila dikembangkan secara sistematis. Olahraga
mengandung dimensi nilai dan perilaku sportif yang multi dimensional. Pertama,
sikap sportif, kejujuran, menghargai teman dan saling mendukung, membantu dan
penuh semangat kompetitif. Kedua, sikap kerja sama, <i>team work</i>, saling percaya, berbagi, saling ketergantungan, dan
kecakapan membuat keputusan bertindak. Ketiga, sikap dan watak yang senantiasa
optimistis, antusias, partisipasi, gembira, dan humoris. Keempat, pengembangan
individu yang kreatif, penuh inisiatif, kepemimpinan, determinasi, kerja keras,
kepercayaan diri, kebebasan bertindak, dan kepuasan diri. Keunggulan pendidikan
olahraga dalam pembentukan karakter terletak pada konkretisasi nilai-nilai ke
dalam perilaku yang merupakan suatu ciri yang tidak mudah dilakukan pada
substansi yang lain dalam kurikulum dan pembelajaran yang cenderung
teoristik, abstrak, dan verbalistik. Moral karakter berhubungan erat dengan
perilaku dan nilai-nilai yang dapat didefinisikan sebagai sikap yang konsisten
untuk merespons situasi melalui ciri-ciri seperti kebaikan hati, kejujuran,
sportifitas, tanggung jawab, dan penghargaan kepada orang lain tetapi
nilai-nilai yang lebih penting dalam konteks pendidikan dan psikologi, yaitu
pembentukan karakter dan kepribadian, masih kurang disadari. Peran olahraga
kian penting dan strategis dalam konteks pengembangan kualitas sumber daya
manusia yang sehat, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat kompetitif
yang tinggi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fair
play adalah kebesaran hati terhadap lawan yang menimbulkan perhubungan
kemanusian yang akrab dan hangat dan mesra. Fair play merupakan kesadaran yang
selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh
pesaudaraan olahraga. Jadi fair play merupakan sikap mental yang menunjukkan
martabat ksatria pada olahraga. Nilai fair play melandasi pembentukan sikap,
dan selanjutnya sikap menjadi landasan perilaku. Sebagai konsep moral fair play
berisi penghargaan terhadap lawan serta harga diri yang berkaitan antara kedua
belah pihak memandang lawannya sebagai mitranya. Keseluruhan dan upaya dan
perjuangan itu dilaksanakan dengan bertumpu pada standar moral yang di hayati
oleh masing-masing belah pihak. Fair play adalah suatu bentuk harga diri yang
tercermin dari : (1) Kejujuran dan rasa keadilan; (2) Rasa hormat kepada lawan,
baik dalam kekalahan maupun dalam kemenangan; (3) Sikap dan perbuatan ksatria,
tanpa pamrih; (4)Sikap tegas dan berwibawa, apabila terjadi apabila lawan atau
penonton tidak berbuat fair play; (5) Kerendahan hati dalam kemenangan, dan
ketenangan pengendalian diri dalam kekalahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fair
play itu menyatu dengan konsep persahabatan dan menghormati yang lain dan
selalu bermain dalam semangat sejati. Fair play dimaknakan sebagai bukan hanya
unjuk perilaku dan menyatu dengan persoalan yang berkenaan dengan dihindarinya
ulah penipuan, main berpura-pura atau, doping, kekerasan (baik fisik maupun
ungkapan kata-kata), eksploitasi, memanfaatkan peluang, komersialisasi yang
berlebih-lebihan atau melampui batas korupsi. Fairplay dapat digambarkan dengan
istilah” semangat olahragawan sejati”, yang mengungkapkan bagaimana seseorang
bermain serta bagaimana cara bersikap dan bertindak terhadap orang lain baik
pada saat bermain maupun pada saat lainnya yang masih berkaitan dengan situasi
pertandingan. Fair play akan terwujud apabila terpenuhi perilaku tersebut di
atas, dan sangat dibutuhkan kesungguhan keberanian moral dan keberanian untuk
menanggung resiko. Dalam kaitan ini dibutuhkan sikap ksatria yang menolak
kemenangan dengan segala cara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nilai
dalam fair play merupakan rujukan perilaku, sesuatu yang dianggap “luhur” dan
menjadi pedoman hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam bidang
keolahragaan, persoalan ini kian relevan untuk dibahas. Kecenderungan sikap dan
partisipasi dalam tindakan dari sekelompok warga masyarakat, termasuk
organisasi induk olahraga, yang berusaha untuk meningkatkan prestasi,
membangkitkan masalah yang semakin kompleks dan mendalam, hal ini dikarenakan
nilai-nilai ideal olahraga makin luhur, di geser oleh nilai “baru” sebagai
konsekuensi dari perubahan sosial. Kegiatan dalam keolahragaan merupakan
cerminan dalam lingkup kecil dari tatanan masyarakat yang lebih luas. Nilai
dalam masyarakat telah berubah, dan hal itu juga berdampak nyata ke dalam
olahraga.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penerapan
fair play atau sportifitas sebagai nilai inti dalam bidang olahraga menjadi
persoalan yang menonjol dewasa ini. Tantangannya muncul dalam aneka perilaku
atlet, pelatih,ofisial, dan bahkan juga dari kalangan insan pers. Permasalahan
yang paling menonjol adalah upaya
memperoleh kemenangan yang disertai dengan upaya bukan mengandalkan keunggulan
teknik dan taktik dan yang diperagakan adalah gejala kekerasan dalam olahraga
dan kecendrungan untuk memaksakan kehendak, seperti mencampuri keputusan wasit.
Sebaliknya, wasit itu sendiri dalam beberapa kasus masih belum mampu untuk
berdiri sendiri dalam beberapa kasus masih belum mampu untuk berdiri di
tengah-tengah, tanpa memihak, sesuai dengan fungsinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Olahraga dieksploitasi oleh politik, ideologi, dan
dagang karena olahraga sangat tenar dan digemari. Bahkan sekarang ini, sejak
logika politik berubah menjadi logika ekonomi, pengelolaan olahraga dengan
tujuan yang bersifat komerssialisasi sangat menonjol, dan bila kita tidak
waspada, ancaman terhadap fair play semakin besar. Olahraga mengalami bahaya
untuk kehilangan sifat-sifatnya yang murni, yang semestinya olahraga berisi
pertandingan yang bersifat ksatria dan membentuk kepribadian, dapat berubah
menjadi perjuangan yang tidak kenal ampun, yang dikuasai oleh pikiran prestise,
popularitas dan uang. Keadaan demikian perlu disosialisasikan sejak dini, sejak
seseorang mulai belajar olahraga dengan maksud untuk melindungi olahraga dari
bahaya-bahaya yang mengancamnya. Berkenaan dengan hal ini kiranya perlu
disebarluaskan di Indonesia, gagasan dan praktik berolahraga yang dijiwai oleh
semangat sportifitas dan alangkah baiknya jika selalu dapat diterapkan
praktik-praktik yang memperkokoh pengalaman prilaku yang adil dan jujur. Sangat
tepat apabila dilembagakan pemberian penghargaan kepada berbagai pihak yang
menjadi pelaku olahraga yang menunjukkan perilaku yang terpuji yang meliputi
dalam konsep fair play.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tindakan
fair play diperlukan pada kompetisi-kompetisi olahraga dimana semua peserta
memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk menjadi pemenang. Tindakan fair
play tidak hanya membutuhkan pemahaman dan ketaatan pada peraturan-peraturan
formal suatu permainan, tetapi juga pada semangat kerjasama dan peraturan tidak
tertulis yang ada untuk membuat sebuah permainan atau pertandingan bersifat
adil. Dalam hal inilah peran orangtua, pelatih, dan official untuk mengenalkan
secara intensif tindakan fair play sejak dini selama jenjang karir peserta
didik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perilaku Sportif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perilaku
sportif dalam olahraga melibatkan sebuah kerja keras menuju sukses yang
berkelanjutan yang didukung dengan sifat dan komitmen pada semangat permainan,
sehingga etika-etika standar dalam olahraga tersebut dapat lebih dipentingkan
daripada kepentingan strategi permainan ketika keduanya berselisih, dengan kata
lain seorang atlet akan berlaku sportif meskipun itu bisa menyebabkan kekalahan
dalam suatu pertandingan. Juara tenis terbuka Patrick Raffer menunjukkan
Perilaku sportif dalam olahraga pada saat dia menerima saat diberitahu bahwa
keputusan hakim garis tidak benar, meskipun itu berarti kekalahan baginya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perilaku
sportif olahraga berdasarkan pada pemahaman dasar konsep olahraga para atlet.
Seorang psikolog olahraga asal Canada, Robert Vallerand dan rekan-rekannya
mengadakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk memahami bagaimana para atlet
itu sendiri memahami Perilaku sportif olahraga. Secara khusus penelitian
tersebut mengadakan survey terhadap 1.056 atlet Perancis dan Canada yang
berusia antara 10-18 tahun yang mewakili tujuh cabang olahraga yang berbeda.
Penelitian ini meneliti tentang Perilaku sportif olahraga dengan melakukan
survei langsung pada para atlet. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi
Perilaku sportif dalam olahraga terungkap dalam penelitian ini. Kelima faktor
tersebut adalah: (1) Komitmen penuh pada keikutsertaan (berpartisipasi dan
bekerja keras selama latihan dan pertandingan, mempelajari kesalahan dan
berusaha untuk memperbaiki); (2) Menghormati dan memperhatikan peraturan dan
ofisial (bahkan saat offisial tampak kurang kompeten); (3) Menghormati dan
memperhatikan kebiasaan-kebiasaan sosial (berjabat tangan setelah pertandingan,
mengakui penampilan baik dari lawan, menjadi pihak kalah yang baik); (4)
Menghormati dan memperhatikan lawan (meminjamkan peralatan pada lawan, setuju
untuk tetap bertanding meskipun tim lawan dating terlambat, menolak untuk
mengambil keuntungan saat lawan cedera); (5) Mencegah perilaku dan sifat-sifat
buruk dalam keikutsertaan (menolak sebuah pendekatan untuk menang dengan cara
apapun, tidak menunjukkan kemarahan setelah membuat kesalahan, tidak
berkompetisi hanya untuk penghargaan dan hadiah perorangan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan
penelitian tersebut adalah mengisyaratkan bahwa para atlet mengartikan perilaku
sportif olahraga sebagai “menghormati dan memperhatikan peraturan-peraturan,
kebiasaan sosial, pihak lawan, serta komitmen penuh seseorang pada sebuah
olahraga dan ketiadaan pendekatan-pendekatan negatif dalam keikutsertaan
olahraga.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dapat
disimpulkan bahwa perilaku sportif olahraga bisa diterima secara luas dalam
semua cabang olahraga. Perilaku sportif dalam olahraga harus diklasifikasikan
secara spesifik, karena hal tersebut berkaitan dengan jenis olahraga, level
pertandingan, dan umur peserta. Namun meskipun tidak terdapat pengertian secara
umum tentang perilaku sportif olahraga, sangat penting bagi kita untuk
mengidentifikasi setiap perilaku sportif olahraga dan berusaha untuk
mengembangkan pengertian spesifik dari hal tersebut karena kita bekerja secara
profesional dalam olahraga, pendidikan olahraga, dan lingkup kepelatihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karakter<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut
bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli
psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
mengarahkan tindakan seorang individu, oleh karena itu apabila pengetahuan
mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula
bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.<a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftnref1"><o:p></o:p></a></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karakter
</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">didefinisikan sebagai suatu
tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam
pikiran, dandapat disebut dengan kebiasaan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Unsur terpenting dalam
pembentukan karakter adalah pikiran, karena di dalamnya terdapat seluruh
program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya dan merupakan pelopor
segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya
dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Program
yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka
perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam dan hasil dari perilaku tersebut
membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, apabila program tersebut tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa
kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Dari hal di atas dapat di kaji bahwa
pikiran harus mendapatkan perhatian serius, dengan memahami cara kerja pikiran,
seseorang akan memahami bahwa pengendalian pikiran menjadi sangat penting. Kemampuan
seseorang dalam mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, maka seseorang juga
akan mudah mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu kebahagiaan. Sebaliknya,
jika pikiran seseorang lepas kendali sehingga terfokus kepada keburukan dan
kejahatan, maka akan terus mendapatkan penderitaan-penderitaan yang disadari
maupun tidak. Semakin banyak informasi yang diterima dan semakin matang sistem
kepercayaan dan pola pikir yang terbentuk, maka semakin jelas tindakan,
kebiasan, dan karakter unik dari masing-masing individu. Setiap individu
akhirnya memiliki sistem kepercayaan (<i>belief system</i>), citra diri (<i>self-image</i>),
dan kebiasaan (<i>habit</i>) yang unik. Apabila sistem kepercayaannya benar dan
selaras, karakternya baik, dan konsep dirinya bagus, maka kehidupannya akan
terus baik dan semakin membahagiakan. Sebaliknya, apabila sistem kepercayaannya
tidak selaras, karakternya tidak baik, dan konsep dirinya buruk, maka
kehidupannya akan dipenuhi banyak permasalahan dan penderitaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karakter
dalam olahraga merujuk pada sebuah kesatuan karakteristik yang dapat
dikembangkan dalam olahraga (pada umumnya mengandung nilai-nilai moral bahwa
kita semua menginginkan para atlet untuk mengembangkan karakter yang baik dalam
olahraga). Pihak-pihak yang mendukung adanya manfaat-manfaat pengembangan
karakter dalam olahraga berpendapat bahwa atlet (peserta) belajar untuk
mengatasi segala rintangan, bekerjasama dengan rekan satu tim, mengembangkan
kemampuan kontrol diri, dan tahan terhadap kekalahan. Karakter dapat dilihat
sebagai sebuah konsep menyeluruh yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">memadukan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> antara fair play dan perilaku positif
dalam olahraga dengan dua nilai penting lain yaitu perasaan dan integritas,
oleh karena itu karakter dalam olahraga menggabungkan empat nilai yang saling
terkait: perasaan, keadilan, perilaku sportif dalam olahraga, dan integritas. Perasaan
dalam hal ini berkaitan dengan empati, yaitu sebuah kemampuan untuk memahami
dan menghargai perasaan orang lain. Pada saat seseorang menggunakan perasaan
kepada orang lain, maka akan berusaha untuk memahami sudut pandang atau pendapat-pendapat
orang lain. Integritasadalah kemampuan untuk mempertahankan moral dan keadilan
seseorang berdampingan dengan keyakinan bahwa seseorang akan bisa memenuhi
tujuan moral seseorang. Pada intinya, hal tersebut merupakan kesadaran moral
seorang atlet atau pelatih dan merupakan sebuah keyakinan bahwa seseorang akan
melakukan hal yang benar dan baik saat dihadapkan dengan sebuah dilema moral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan
dari paparan di atas adalah pada saat membicarakan karakter dalam olahraga akan
merujuk pada usaha untuk memahami peraturan dan </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">dasar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-dasar perilaku olahraga yang
diharapkan dari peserta (perilaku sportif dalam olahraga), mematuhi peraturan
dan semangat peraturan pada saat bertanding (keadilan), memiliki kepekaan rasa
atau mampu untuk memahami perasaan-perasaan orang lain dan memiliki integritas
atau menjadi percaya diri bahwa seseorang akan tahu mana yang benar dan akan
menerapkan hal yang benar, walaupun pada saat pilihan tersebut merupakan
alternatif yang sangat sulit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PENGEMBANGAN
KARAKTER DAN PERILAKU POSITIF OLAHRAGA: TIGA PENDEKATAN PENGEMBANGAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
Pembelajaran Sosial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Teori
pendekatan pembelajaran sosial diperkenalkan oleh Albert Bandura. Menurut teori
pendekatan pembelajaran perkembangan karakter, sikap dan perilaku positif
olahraga tertentu yang dianggap sesuai oleh masyarakat dipelajari melalui “<i>modelling</i>”(percontohan) dan pembelajaran
observasi, penguatan, dan perbandingan sosial untuk selanjutanya diterima dan
digunakan untuk membimbing perilaku. Pendekatan pembelajaran sosial
mengemukakan bahwa sejarah pembelajaran sosial masyarakat menentukan tingkatan
perilaku positif olahraga mereka, meskipun pada saat ini menekankan bahwa
perilaku juga dipengaruhi oleh interaksi personal dan faktor-faktor
situasional. Sebagai contoh, suatu kelas olahraga mendapatkan pembelajaran
dengan materi kebugaran, dengan mengetahui bahwa anak-anak akan mendapatkan
hadiah pada saat melaporkan sit-up yang salah pada gurunya. Arif belajar di
kelas olahraga tersebut dan bukan merupakan suatu masalah untuk melakukan
kecurangan pada latihan-latihan kebugaran, karena menginginkan hadiah dan
perhatian dari gurunya, Arif meniru perilaku siswa lain yang dibandingkan
dengan dirinya dan mulai melaporkan nilai sit-up lebih banyak daripada yang
sebenarnya dilakukan. Dari peningkatan nilai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">sit-upnya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">, kemudian Arif mendapatkan hadiah. Hal itulah yang
dipelajarinya dari hasil observasinya terhadap teman-teman lain dan
pengalamannya sendiri, jika Arif berbohong tentang jumlah sit-upnya maka Arif
menerima bantuan yang tidak seharusnya didapatkan dalam pembelajaran olahraga
tersebut, di lain pihak seorang anak yang egois mungkin saja belajar untuk
berbagi dan lebih perhatian dengan mengetahui bahwa teman sekelasnya menerima
hadiah dan perhatian dengan membantu. Setelah itu saat anak ini meniru tindakan
tersebut (membantu yang lain), juga akan mendapatkan hadiah berupa perasaan sosialnya
dikuatkan, oleh karena itu, baik sifat positif maupun negatif dipengaruhi oleh
proses pembelajaran sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dalam
sebuah teori pembelajaran sosial, anak-anak laki-laki kelas lima yang berlaku
tidak sportif (seperti mengejek) menerima instruksi tentang perilaku tidak
patutnya, melihat perilaku positif yang dipertontonkan dan terlibat dalam
sistem penguatan. Setelah beberapa waktu, sistem penguatan tersebut bekerja
efektif, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meskipun mereka cenderung hanya mengurangi perilaku
kurang patutnya daripada menerapkan perilaku-perilaku positif yang diharapkan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mantan
petenis Bjon Borg dikenal atas perilaku positifnya, tetapi juga tidak selalu
bertindak dengan perilaku positifnya. Pada saat umurnya 12 tahun, Borg melempar
raketnya dengan kesal, menunjukkn rasa kemarahan dalam lapangan. Tindakan
seperti itu dikuranginya dengan cepat karena ibunya tidak akan mentolerir
hal-hal demikian. Raket Borg akhirnya disita dan dilarang bermain tennis selama
6 bulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pendekatan Pengembangan
Struktural<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pendekatan
ini tidak berfokus pada <i>modeling</i>,
penguatan, dan pembandingan sosial, melainkan berfokus pada bagaimana
perkembangan psikologi dan perkembangan perubahan-perubahan pola pikir dan
keputusan pada perilaku anak yang berinteraksi dengan pengalaman lingkungan
untuk membentuk pertimbangan moral. Para psikolog olahraga telah menarik
pengertian-pengertian spesifik tentang perkembangan moral, pertimbangan moral,
dan perilaku moral. Moral dalam pendekatan pengembangan struktural ini bukan
berarti moral dalam nilai-nilai religius. (1) Pertimbangan moral diartikan
sebagai proses keputusan di mana seseorang menentukan kebenaran dan kesalahan
dalam sebuah tujuan tindakan, oleh karena itu pertimbangan moral berhubungan
dengan bagaimana seseorang memutuskan apakah beberapa tujuan tindakan, contoh:
jika seorang pelatih melanggar peraturan dari Asosiasi Persatuan atlet Nasional
dengan membayarkan penerbangan seorang atlet untuk melihat kematian ibunya)
merupakan suatu tindakan yang benar atau salah. (2) Perkembangan moral adalah
sebuah proses pengalaman dan pertumbuhan saat seseorang mengembangkan
kapasitasnya untuk berpikir dengan moralnya, contoh: pada penyusunan sebuah
kurikulum pendidikan olahraga yang berjangkauan luas, seorang koordinator
wilayah ingin memahami pengalaman dan perkembangan kognitif apakah yang paling
tepat untuk meningkatkan kemampuan anak-anak untuk menentukan kebenaran dan
kesalahan dalam sebuah tindakan. (3) Perilaku moral adalah melakukan sebuah
tindakan yang dianggap benar atau salah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pertimbangan
moral dihasilkan dari pengalaman individu, perkembangan psikologis, dan
perkembangan anak. Pertimbangan moral dianggap mampu untuk membimbing perilaku
moraldan dilihat sebagai serangkaian dari prinsip-prinsip etik umum yang
mendasari perilaku-perilaku situasional tertentu dari perilaku positif
olahraga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Para
ahli dari pendekatan ini berpendapat bahwa kemampuan untuk berfikir secara
moral bergantung pada tingkatan perkembangan kognitif atau mental seseorang.
Seorang anak berusia 4tahun hanya mampu untuk berfikir tentang benda-benda
konkret, secara tidak sengaja didorong di sekolah dan anak akan merespon dengan
memukul anak yang mendorongnya. Anak ini tidak mampu untuk memahami maksud yang
di pahami hanya ada anak yang mendorongnya, akan tetapi apabila hal yang sama
diperlakukan pada anak berusia 11 tahun yang berkembang normal secara kognitif
dalam pertumbuhannya, anak terseebut tidak akan merespon dengan hal yang sama
karena ia telah memahami maksud dan memahami bahwa temannya tidak sengaja
mendorongnya. Para ahli melihat pendekatan ini sebagai pertimbangan moral
sebagai sesuatu yang bergantung pada perkembangan kognitif dan moral seseorang.
Tahapan perkembangan moral pada manusia:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 1. <i>External control stage</i> (tahap kontrol
external). </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada level ini anak-anak memutuskan benar atau salah
berdasarkan pada kepentingan dirinya sendiri dan secara khusus pada hasil dari
tindakannya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 2. <i>An eye-for-an-eye orientation</i>. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada level ini, anak masih berfokus pada
memaksimalkan kepentingan diri sendiri, tetapi pada tahap ini anak tidak lagi
hanya melihat pada tindakan yang dihasilkan. Pada tahap ini anak mulai bisa
berkompromi dan melakukakan perbandingan untuk mencapai kepentingannya.
Misalnya: seorang anak yang mencurangi lawannya dalam permainan, anak tersebut
melakukan hal itu karena melihat lawannya mencurangi temannya dan dianggap
tidak masalah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 3. <i>The “golden rule” or “altruistic view”-treat
others like you would like to be treated</i>.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Pada tahap
ini, seseorang memperlakukan orang lain seperti bagaimana dirinya ingin
diperlakukan hal yang sama oleh orang lain. Level ini sudah berbeda dari dua
level sebelumnya karena kepentingan diri sendiri bukan lagi sebuah fokus utama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 4. <i>Following external rules and regulations</i>.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Pada level
ini, seseoorang berfokus pada mematuhi peraturan-peraturan dari luar. seseorang
telah belajar bahwa tidak semua orang bisa dipercaya untuk melakukan hal yang
benar dan juga telah menyadari bahwa aturan-aturan resmi juga dibuat untuk
kepentingan umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 5. <i>What is best for all involved.</i></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level ini berfokus pada apa yang terbaik bagi semua
orang yang terlibat, apakah sesuai atau tidak dengan aturan resmi dan
peraturan-peraturan lain. Tahap pemikiran ini dianggap sebagai pola pikir yang
paling dewasa karena setiap individu berusaha mencapai kepentingan bersama
melalui kesepakatan bersama atau keseimbangan moral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pendekatan
Pikologi Sosial <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pendekatan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
dalam Psikologi Sosial adalah pendekatan untuk memahami perilaku seseorang.
Pendekatan-pendekatan dalam psikologi sosial antara lain: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model Pendekatan disposisi
kepribadian (<i>traits
personality approach</i>).</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pendekatan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> disposisi kepribadian
dikembangkan <i>behaviorisme</i> dan
<i>conceptualisme</i>. Asumsi yang menjadi
penyebab perilaku sosial dikarenakan sifat-sifat kepribadian yang melekat
pada diri individu dan seperti sudah <i>built
in</i> dalam diri yang bersifat permanen dan resisten. Kesimpulannya
menjelaskan penyebab dari perilaku sosial dikarenakan factor-faktor sifat
kepribadian yang sifatnya bawaan bersifat permanen sehingga membentuk
karakter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model pendekatan situasi
lingkungan (<i>Situational
Enviroment Approach</i>). </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
dianut dan dikembangkan oleh <i>Empirisme</i> dan <i>Humanisme</i>. Perilaku berubah dari satu
situasi ke situasi yang lain. Kesimpulannya situasi mendominasi pengaruh
perilaku sosial<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Model Pendekatan Interaksi (<i>Interaction Approach</i>).</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Pendekatan ini adalah konvergen
antara model pendekatan disposisi kepribadian dan situasi lingkungan
dengan memberikan <i>win win solutions</i>.
Bawaan dan situasi saling berinteraksi sehingga membentuk kontribusi pengaruh
perilaku sosial dan yang mendominasi tergantung intensitas antara
keduannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan
psikologi sosial harus dilihat dan dikaji secara luas, yakni pada moral dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">karakter</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> yang menjadi
pertimbangan dalam unsur-unsur kepribadian pada pendekatan pengembangan
struktural ditambah dengan jangkauan yang luas dari faktor-faktor sosial yang
melampaui batas dari bagian-bagian perbandingan sebuah pendekatan pembelajaran
sosial. Salah satu bagian penting dari sudut pandang ini adalah gagasan bahwa
agen sosial seperti orang tua dan pelatih mengartikan dan menerapkan perilaku
positif dalam olahraga. Dalan hal ini bertujuan untuk menilik dalam hal yang
lebih kompleks, sudut pandang seseorang yang dipengaruhi oleh situasi yang
mempertimbangkan keberagaman dari factor-faktor personal dan situasional dalam
penetapan perilaku positif dalam olahraga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Perkembangan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
karakter mengalami kemajuan berdasarkan dari pengambilan keputusan seseorang
tentang kebaikan dan keburukan sebuah tindakan yang awalnya didasarkan pada
kepentingan diri sendiri menjadi tindakan yang didasarkan pada kepentingan
bersama bagi semua orang yang terlibat. Cara untuk memahami bagaimana cara
untuk meningkatkan perkembangan karakter dan perilaku sportif olahraga, penting
bagi kita untuk memperhatikan sikap-sikap, nilai-nilai, dan norma-norma budaya
dari tiap-tiap individu maupun kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PERKEMBANGAN
MORAL<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa konsep yang memerlukan penjelasan, antara
lain: perilaku moral (<i>moral behavior</i>),
perilaku tidak bermoral (<i>immoral behavior</i>), perilaku
di luar kesadaran
moral (<i>unmoral behavior</i>), dan
perkembangan moral (<i>moral development</i>)
itu sendiri. Perilaku moral adalah perilaku yang mengikuti kode moral kelompok
masyarakat tertentu. Moral dalam hal ini berarti adat kebiasaan atau tradisi.
Perilaku tidak bermoral berarti perilaku yang gagal mematuhi harapan kelompok
sosial tersebut. Ketidakpatuhan ini bukan karena ketidakmampuan memahami
harapan kelompok tersebut, tetapi lebih disebabkan oleh ketidaksetujuan
terhadap harapan kelompok sosial tersebut, atau karena kurang merasa wajib
untuk mematuhinya. Perilaku di luar kesadaran moral adalah perilaku yang
menyimpang dari harapan kelompok sosial yang lebih disebabkan oleh ketidakmampuan
yang bersangkutan dalam memahami harapan kelompok sosial. Perkembangan moral
bergantung pada perkembangan intelektual seseorang. Ada hubungan tetap antara
agresi dan orang-orang dengan kedewasaan penalaran moral yang kurang. Orang
yang memiliki tingkat kedewasaan penalaran moral yang kurang akan bertindak
agresif pada suatu ketika atau waktu-waktu tertentu, tetapi meskipun agresi
dihubungkan dengan ketidakdewasaan penalaran moral, hubungan antara alasan dan
perilaku tidak dimengerti dengan sempurna.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Alasan bahwa hubungan antara penalaran moral dan
perilaku moral tidak mutlak adalah bahwa beberapa langkah harus diambil untuk
mengartikan penalaran moral menjadi tindakan moral. Empat tahapan tindakan
moral pada hubungan penalaran moral dan perilaku:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengartikan
situasi sebagai salah satu yang melibatkan beberapa macam penalaran moral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memutuskan
tujuan terbaik dari tindakan moral<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membuat
pilihan untuk bertindak dengan moral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menerapkan
sebuah tanggapan moral.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai contoh Brian sebagai seorang kapten tim
tenis yang harus menentukan servis lawan dalam sebuah pertandingan apakah masuk
atau keluar. Jika brian berkata keluar maka timnya menang dan jika brian
berkata masuk, maka timnya kalah. Merujuk pada keempat tahapan di atas, Brian
harus mampu untuk menganalisis situasi dalam kejadian ini yang melibatkan
sebuah pilihan moral. Kemampuannya untuk melihat perasaan orang lain sangat
penting di sini. Karena tentu saja brian akan merasakan hal yang sama jika dia
dicurangi oleh lawannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, brian harus mempertimbangkan
berbagai pilihan moral yang berat (membuat keputusan yang baik, berbohong, atau
hanya dengan mengatakan tidak tahu apakah servis itu masuk atau tidak). Dalam
hal ini brian harus menggunakan penalaran moralnya dengan baik untuk
mengartikan sebuah tujuan dari tindakan moralnya. Brian kemudian terlibat dalam
situasi dimana harus memilih antara prioritas pada nilai-nilai moral atau
keuntungan diri sendiri. Apakah mau jujur atau berbohong dan keterkaitan
keputusannya dengan sebuah kemenangan bagi timnya mungkin mempengaruhi
keputusannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada akhirnya Brian harus memimpin sumber daya fisik
dan psikologisnya untuk menerjemahkan keputusan moralnya ke dalam sebuah
tindakan moral. Sebagai contoh, Brian harus percaya diri bahwa dia akan mampu
mengatasi rekan-rekan timnya yang mungkin saja tidak menerima jika memutuskan
servis tersebut masuk dan membuat timnya kalah. Mengetahui bagaimana seseorang
beralasan secara moral dan bagaimana mereka menerjemahkan ke dalam sebuah
tindakan sangatlah penting, tidak hanya dengan rekan kerja disekitar, namun
juga untuk membimbing kepelatihannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">STRATEGI
UNTUK MENINGKATKAN PENGEMBANGAN KARAKTER<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menetapkan perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam
olahraga dalam program</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti yang telah
diketahui bahwa tidak ada pengertian umum dari perilaku</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
sportifdalam olahraga</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
oleh karena</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> itu akan sulit untuk menerjemahkan hal apa yang
dianggap patut dan tidak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Tabel</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dibawah ini bi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sa</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> menjadi contoh dari peraturan ter</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">t</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ulis dalam
program kepelatihan anak.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Bidang Perhatian<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Perilaku positif<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
<td style="border-left: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Perilaku negative<o:p></o:p></span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Perilaku pada offisial<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Bertanya pada offisial dengan cara yang pantas<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Beradu pendapat dengan offisial, mengejek official<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Perilaku pada lawan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Memperlakukan semua lawan dengan hormat dan penuh
martabat setiap waktu<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Beradu pendapat dengan lawan, bertindak kasar,
bertindak agresif pada lawan<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Perilaku pada rekan tim<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Hanya memberikan kritik yang membangun dan dorongan
positif<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Berkomentar negati</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">f</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"> atau kasar, mengejek atau berdebat dengan rekan
kerja<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Perilaku terhadap penonton<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Hanya berkomentar positif pada penonton<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Berdebat dengan penonton, mengejek, membuat kesan
buruk pada penonton<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid black 1.0pt; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Penerimaan peraturan dan pelanggaran<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Menaati semua peraturan<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid black 1.0pt; border-left: none; border-right: solid black 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid black .5pt; mso-border-bottom-themecolor: text1; mso-border-left-alt: solid black .5pt; mso-border-left-themecolor: text1; mso-border-right-themecolor: text1; mso-border-themecolor: text1; mso-border-top-alt: solid black .5pt; mso-border-top-themecolor: text1; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 159.6pt;" valign="top" width="213">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Membuat keuntungan pada celah peraturan (misalnya,
saat setiap anak harus bermain, pelatih member tahu anak yang kurang memiliki
kemampuan untuk berpura</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-pura</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"> sakit saat hari pertandingan penting)<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Memperkuat dan mendorong perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam
olahraga</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memperkuat dan mendorong kebiasaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-kebiasaan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan
perilaku</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-perilaku</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang
diterapkan dalam program sebagai perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam olahraga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> M</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">enghukum dan
melarang perilaku yang tidak patut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, d</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">alam hal ini tindakan yang konsisten
sangat diperlukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mencontohkan perilaku yang sesuai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Banyak orang
yang meniru tindakan dari para atlet professional karena banyak dari mereka
yang mempertontonkan perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam
olahraga</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tidak jarang
terdapat para professional yang menunjukkan perilaku negati</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, disinilah
peran para pelatih untuk menerjemahkan pesan yang dimaksud atas perilaku
tersebut pada para atlet.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menjelaskan kenapa tindakan tertetu
dianggap sesuai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hanya orang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-orang</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang telah
menyerap prinsip</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-prinsip</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> moral
dengan baik yang mampu memutuskan yang mana yang benar dan salah.Pada orang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-orang</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> seperti
itulah kita bi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sa</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> berharap
mereka bi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sa</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> bersikap
baik dalam berbagai situasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai
pelaku olahraga</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> harus memiliki sebuah dasar dalam berbagai komponen
yang ada dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">riteria
perilaku sportifdalam olahraga. Dasar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-dasar</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tersebut menyediakan penjelasan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-penjelasan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> berdasar
pada unsur</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-unsur</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> penting
yang mendasari tingkatan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-tingkatan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
pertimbangan moral, yaitu <i>altruism</i> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tindakan
suka rela yang dilakukan oleh seseorang atau pun kelompok orang untuk menolong
orang lain ta</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">n</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pa
mengharapkan imbalan apa pun</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">)</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,aturan yang
tidak memihak, dan keseimbangan
moralberdasarkan kesepakatan bersama yang ditentukanharus secara
berkelanjutan menyampaikan dasar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-dasar</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membahas dilema moral dan
pilihan-pilihan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk sebuah pendidikan moral yang
efektif, peserta harus terlibat dalam dialog dan diskusi kelompok tentang
pilihan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-pilihan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan dilema
moral.Dilema Moral mengharuskan untuk memutuskan mana yang betul dan salah
secara moral.Pelanggaran aturan, kapan dan kenapa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang cedera
harus bermain, dan siapa yang sebaiknya bermain merupakan contoh</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-contoh</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dari dilema
moral.Membahas zona abu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-abu</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam
keputusan benar dan salah yang mungkin atau tidak melanggar aturan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membangun dilemma moral dan pilihan
dalam latihan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa
dilema yang mungkin bi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sa</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> diterapkan
dalam latihan atlet meliputi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidak menyediakan peralatan terbaik
yang mencukupi bagi semua atlet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Merancang pengulangan dengan
kesempatan yang tidak berimbang untuk latihan, contohnya seorang atlet selalu
menjadi pemain bertahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Merancang pengulangan dimana para
pemain diuji dengan kata</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-kata</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (ketawaan,
ejekan) seperti menyuruh sesorang untuk memperagakan kemampuan yang rendah atau
menjadi rekan yang tidak fair</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
play.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Merancang pengulangan yang
menyediakan kesempatan untuk permainan kasar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah para
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> berusaha untuk
menyelesaikan permasalahan, diikuti dengan diskusi yang mendasari pertimbangan
moral.Strategi untuk menin</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">g</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">katkan
perkembangan mora</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">l</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan
perilaku sportifolahraga ini membutuhkan waktu, perencanaan, dan usaha. Untuk
hasil yang maksimal,hal ini harus diterapkan berkali</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-kalidan </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tidak hanya
sekali</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">latihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengajari strategi pembelajaran
kooperati</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kebanyakan anak di budaya barat le</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ih dituntut
untuk berkompetisi daripada untuk bekerjasama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, o</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">leh karena itu, pengajaran tentang
strategi belajar secara kooperatif diperlukan untuk pembangunan pencapaian
motivasi secara optimal. Para peneliti juga telah sependapat bahwa kemampuan
untuk belajar bagaimana cara bekerja sama sangat penting bagi perkembangan
karakter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menciptakan iklim yang berorientasi
pada tugas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cara ini menekankan pada membuat
atlet memperhatikan hasil-hasil tugas daripada ego, sehingga mereka bi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sa</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> menilai
kemampuan mereka dari hasil penampilan mereka daripada perbandingan pencapaian
secara so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial.Atlet
yang merasakan lingkungan yang bermotivasikan ego dikategorikan sebagai orang
yang memiliki kepekaan moral lebih rendah dan juga memiliki kecenderungan lebih
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">t</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">inggi untuk
mengintimidasi.Akan lebih mudah untuk mengajari perilaku sportifdalam olahraga
dan membangun karakter ketika perbandingan dan kompetisi so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial tidak
ditekankan dan peningkatan dan pembelajaran individu lebih ditekankan.Hal </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ini</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tidak
berarti bahwa karakter tidak bis</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dibangun dalam iklim yang kompetitif, hanya jika
terdapat keuntungan besar yang diperoleh jika usaha menggunakan iklim yang
berorientasi pada tugas ini diterapkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memindah kewenangan dari pemimpin
pada peserta</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengembangan
karakter </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">paling baik
dalam lingkungan yang secara progresif memindahkan kewenangan dari pemimpin
pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.Sebagai
contoh, suatu kurikulum pendidikan olahraga yang dirancang untuk membantu siswa
menumbuhkan sikap tanggung jawab pribadi dan sosialnya.Kurikulum ini pertama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-tama</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> difokuskan
pada siswa yang bertindak secara tidak bertanggung jawab, membantu mereka untuk
menumbuhkan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ontrol diri
mereka dengan mengeluarkan mereka dari kelas sehingga mereka tidak mengganggu
temannya.Kontrol diri selanjutnya berkembang, diikuti dengan perkembangan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-perkembangan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> selanjutnya
seperti keterlibatan, pengarahan diri, dan perhatian.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">E.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PANDUAN
LATIHAN DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">
mendukung pola latihan harus memperhatikan beberapa hal berkaitan dengan
orientasi fisik yang mempunyai cakupan sangat luas. Hal-hal tersebut meliputi
peranan dari guru olahraga dan pelatih dalam pengembangan moral dan membuat
pengembangan moral merupakan sebuah pola pikir dibandingkan dengan sebuah
kegiatan yang terbatas, selain itu juga harus memperhatikan peranan dari
kemenangan dan cara-cara di mana belajar dan mengajar perilaku moral yang dapat
dimengerti lebih dari hanya sekedar bermain di lapangan dan mengenali sifat
yang tidak sempurna dalam pengembangan karakter. Hellison membuat sebuah
program olahraga yang bertujuan untuk membantu anak-anak menumbuhkan rasa
tanggung jawab mereka:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Level</span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> 0-
Irresponsibility</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> (tidak
bertanggung jawab).</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pada level ini
mengelompokkan anak-anak yang tidak termotivasi dan berperilaku yang bersifat
mengganggu. Tugas dari guru olahraga dalam hal ini dalah untuk mengontrol
perilaku mereka tersebut atau bahkan menghilangkannya agar tidak mengganggu
yang lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 1 - Self
control</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> (Kontrol diri). </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Siswa pada level
ini adalah sering tidak berpartisipasi pada kegiatan belajar, namun mereka bisa
mengontrol perilakunya sehingga siswa pada level ini tidak perlu sampai dihukum
keluar dari kelas. Hal yang perlu dilakukan oleh para guru olahraga adalah
membantunya untuk bisa terlibat dalam kegiatan atau mengajarinya untuk
menghargai perasaan orang lain dan memberi tahu mereka bahwa sikap dan
perilakunya menganggu proses pembelajaran di sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 2 -
Involvement</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> (keterlibatan). </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Banyak bentuk
yang bisa dianggap sebagai sebuah keterlibatan dalam pelajaran olahraga dan
yang harus dilakukan oleh guru olahraga adalah mendorong siswa untuk lebih
bertanggung jawab pada perkembangan dirinya sendiri dan pengertian dari
keberhasilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 3 - Self
direction</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> (Pengarahan diri).</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Level ini mengelompokkan siswa yang dapat
bekerja secara efektif dan mandiri dalam lingkup perkembangan diri dengan
kebutuhan yang dimengerti atau aspirasi. Tugas guru olahraga adalah untuk
membuatnya untuk bisa memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja
secara mendiri dan mematok tujuan-tujuan yang realistis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Level 4 - Caring
(Membantu).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> Pada level ini, satu satunya perhatian bagi
orang lain adalah rasa hormat pada hak-hak dasar siswa. Pada level ini, siswa
tidak hanya sekedar berfokus pada orientasi diri sendiri dan telah termotivasi
oleh orientasi prososialnya. Tugas dari guru olahraga dalam hal ini adalah
memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa untuk bekerjasama, memberikan
bantuan, memperlihatkan perhatian, dan membantu orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">F.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PERANAN
PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> orang
beranggapan bahwa tidak semestinya guru dan pelatih berperan dalam pengajaran
moral bagi anak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-anak</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Banyak
yang menganggap bahwa yang lebih berkompeten adalah para orang tua</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan
ahli-ahli agama</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada sisi lain </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">guru olahraga, pelatih, dan pemimpin latihan benar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-benar</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> mempengaruhi banyak nilai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, baik secara sengaja atau tidak. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">permasalaha</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">n-permasalahan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang dikaitkan dengan olahraga yang kompetitif,
olahraga penuh dengan kesempatan untuk melawan, belajar, mengubah, dan
memerankan nilai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> moral.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengembangan Karakter </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ebagai </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">p</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ola </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">p</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ikir </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ibandingkan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ebagai
kegiatan yang terbatas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 34.9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Guru</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">olahraga </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">harus</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
mengedepankanpengembangan moral dan karakter dalam pengajaran mereka</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> me</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">m</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">iliki tujuan
dalam pengembangan karakter dari waktu ke waktu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dengan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> menerapkan beberapa strategi dalam
pengembangan karak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">t</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">er.
Pengembangan moral dan perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam olahraga haruslah menjadi
sebuah pola pikir bagi para instruktur atau pelatih dimana akan selalu berusaha
untuk menerapkan pada para pesertadidiknya. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebagai</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> instruktur atau pengajar </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">harus ber</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anggap</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">an</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> bahwa
perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tersebut
akan muncul dengan seiring </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pada
</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">strategi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-strategi</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang
diterapkan secara terus menerus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Moral</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan karakter yang berkembang dengan
efektif pada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anak didik
h</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">arus </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ajarkan
nilai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> moral dan
perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif.
Guru dan pelatih selalu berupaya untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada
anak didik, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menjadi contoh terhadap nilai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang
terkandung dalam olahraga</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dan
</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menyediakan mentor individu bagi peserta yang memiliki kesulitan dalam
masalah moral tersebut. Secara jelas, pengembangan moral dan perilaku </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> memerlukan
pemikiran dan kerja keras yang dilakukan secara konsisten oleh para guru olahraga
dan pelatih.Hal tersebut haruslah menjadi sebuah pola pikir, bukannya kegiatan
terbatas yang dilakukan terus menerus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengurangi resiko pada anak dengan
menguatkan daya tahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 34.9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">strategi-strategi</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang harus
diketahui oleh para guru dan pelatih untuk membangun karakter dan perilaku</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> sportif</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">juga </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">harus
memperhatikan lingkungan dimana seseorang tinggal yang mungkin saja memiliki
banyak pengaruh dan beresiko bagi perkembangan moral anak (misalnya, obat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-obat</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">an,
kehamilan usia dini, kegiatan geng, dsb). Terlebih lagi dengan ketiadaan peran
dari orang tua yang membuat tugas dari guru dan pelatih lebih berat.Hal yang
perlu dilakukan adalah menguatkan daya tahan anak tersebut sehingga mereka
dapat menghindari kemungkinan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-kemungkinan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> negatif
yang mungkin timbu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">l</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<i>Resiliency </i>adalah kemampuan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">u</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ntuk bangkit
kembali dengan sukses setelah berhadapan dengan resiko yang tinggi atau stress.</span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">R</span></i><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">esiliency</span></i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> berkaitan
dengan mengembalikan diri sendiri dalam kondisi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-kondisi</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dimana seseorang biasanya dicegah. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tiga </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">atribut
pokok yang berkaitan dengan daya tahan pada anak atau pemuda: kompetensi so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial,
kemandirian, serta optimisme dan harapan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kompetensi
Sosial.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 34.9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kompetensi so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial adalah
kemampuan untuk berinteraksi secara so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial dengan orang lain dan membuat suatu hubungan atau
dukungan so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial yang
kuat. Fleksibilitas dan empati sangat penting dalam perkembangan kempampuan
ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Otonomi.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 34.9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anak yang berdaya tahan kuat
memiliki keyakinan yang kuat akan siapa dirinya, percaya bahwa bi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sa</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
mengendalikan diri dalam lingkungannyadan percaya bisa bertindak mandiri. Pada
intinya, mereka bisa merasakan perasaan kemandirian dan kebebasannya untuk
mengontrol tindakannya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Optimisme
dan Harapan.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 34.9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rasa percaya akan adanya penghargaan
atau apresiasi atas apa yang diusahakan dan dilakukan oleh anak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. C</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ara terbaik
untuk meningkatkan daya tahan pada anak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-anak</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Fokus pada kelebihan atlet, bukan
pada kekurangannya, untuk membangun rasa percaya dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jangan hanya berfokus pada kegiatan
olahraga atau fisik. Fokus pada semua aspek yang ada pada anak, emosi, so</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ial,
ekonomi, dan kebutuhan pendidikan mereka</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lebih sensiti</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> kepada para
anak muda secara individu dan juga pada perbedaan kebudayannya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan meng</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">enali
tentang dia sebagai seorang individu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mendorong kemandirian dan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ontrol
terhadap kehidupan seseorang dengan menyediakan atlet dengan pembelajaran
tentang program kepemimpinan dan tanggung jawab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Melibatkan nilai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang kuat
dan harapan yang jelas dalam program. Pastikan semua atlet </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menge</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tahu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">i</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> nilai dan
harapan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(6)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membantu pemuda untuk melihat
tentang kemungkinan lapangan pekerjaan masa depan untuk mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(7)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menyediakan lingkungan yang aman
secara fisik dan psikis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(8)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membuat
</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">program </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yang</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tidak
terlalu beragam akan tetapi menyediakan keterlibatan dan pertisipasi dalam
jangka waktu lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(9)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memberikan kepemimpinan yang menjaga
program berjalan tanpa gangguan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(10)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pastikan program berhubungan dengan
lingkungan dan kebersamaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(11)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menyediakan hubungan dengan orang
dewasa yang mencontohkan kepedulian dan dukungan terhadap sesam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Partisipasi dalam
olahraga tidak secara otomatis mempunyai efek positif terhadap pembentukan
karakter. Pengalaman yang diperoleh melalui olahraga dapat membentuk karakter,
tetapi hal ini hanya dapat terjadi apabila lingkungan olahraga diciptakan dan
ditujukan untuk mengembangkan karakter. Olahraga dapat membentuk karakter
positif hanya jika kondisi-kondisi yang menyokong ke arah positif dipenuhi,
misalnya kepemimpinan dan perilaku pelatih yang baik. Dukungan dari pelatih,
orang tua, penonton, administrator, maupun dari pemain sendiri sangat
dibutuhkan untuk memperoleh manfaat positif dari partisipasi olahraga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karakter dapat
dipelajari dan dibentuk dalam olahraga. Pengalaman yang diperoleh melalui
olahraga dapat membentuk karakter, tetapi hal ini hanya dapat terjadi apabila
lingkungan olahraga diciptakan dan ditujukan untuk mengembangkan karakter. Karakter-karakter
positif diharapkan dapat dan harus dipelajari melalui olahraga atau aktivitas
fisik. Program olahraga dalam semua level dapat didesain untuk mengembangkan
gaya hidup aktif dan karakter positif. Melalui metode pengajaran dan pelatihan
yang tepat, serta usaha-usaha mengembangkan kualitas, olahraga
dan aktivitas fisik
dapat menjadi sarana
yang tepat untuk pembentukan karakter. Olahraga pada
level apapun sangat
potensial untuk mengembangkan
karakter positif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nilai-nilai karakter
sosial termasuk loyalitas, dedikasi, pengorbanan, dan kerjasama tim,sedangkan
nilai-nilai moral yaitu kejujuran, keadilan, sportifitas, kebenaran, dan
tanggungjawab. Olahraga mampu membantu perkembangan nilai-nilai sosial, maka
perkembangan karakter melalui olahraga seharusnya mampu membantu atlet belajar
untuk mempertimbangkan nilai-nilai sosial dan moral dan kemudian bertindak
berdasarkan nilai nilai moral tersebut. Pengembangan karakter
moral adalah kombinasi
proses pembelajaran sepanjang kehidupan, baik formal maupun informal
dengan tiga dimensi, yaitu mengetahui, menilai, dan mengerjakan hal yang benar,
dengan hasil menjadi karakter moral.Pendidikan karakter seharusnya mampu
membawa seseorang ke pengenalan nilai secara
kognitif, penghayatan nilai
secara afektif, dan
akhirnya ke pengamalan nilai
secara nyata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Olahraga menyediakan
lingkungan sosial, yang secara kultural memungkinkan untuk memperoleh
nilai-nilai dan perilaku positif. Hal ini mengimplikasikan bahwa hal-hal
positif yang dipelajari dalam olahraga dapat ditransfer ke dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal
ini olahraga menjadi
agen perkembangan sosial,
yang memungkinkan pelaku-pelakunya menumbuhkan sikap dan perilaku
positif. Pembentukan karakter merupakan
proses yang panjang,
holistik, yang terutama
dipengaruhi oleh variabel kontekstual sepanjang kehidupan seseorang. Jika
olahraga menjadi bagian dari kehidupan seseorang dan pengalaman dalam olahraga
akan mempengaruhi pembentukan karakternya, diharapkan yang muncul adalah
karakter positif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemenangan dalam suatu
pertandingan adalah hal yang penting, tetapi ada yang lebih penting lagi, yaitu
menampilkan keterampilan terbaik dengan semangat persahabatan. Lawan bertanding
sejatinya adalah juga kawan bermain. Pendidikan olahraga adalah wahana yang
sangat ampuh bagi perkembangan karakter dan kepribadian anak bangsa apabila
dikembangkan secara sistematis. Olahraga mengandung dimensi nilai dan perilaku
sportif yang terbukti faktanya. Pertama, sikap sportif, kejujuran, menghargai
teman dan saling mendukung, membantu dan penuh semangat kompetitif. Kedua,
sikap kerja sama team, saling percaya, berbagi, saling ketergantungan, dan kecakapan
membuat keputusan bertindak. Ketiga, sikap dan watak yang senantiasa
optimistis, antusias, partisipasif, gembira, dan humoris. Keempat, pengembangan
individu yang kreatif, penuh inisiatif, kepemimpinan, kerja keras, kepercayaan
diri, dan kepuasan diri. Keunggulan pendidikan olahraga dalam pembentukan karakter
terletak pada perlengkapan nilai-nilai ke dalam perilaku. Itu suatu ciri yang
tidak mudah dilakukan pada pendidikan yang lain dalam kurikulum dan
pembelajaran yang cenderung ke arah teori, abstrak, dan lain sebagainya. Mari
kita budayakan pendidikan karakter melalui aktivitas olahraga di kalangan siswa
khususnya dan semua orang pada umumnya secara sistematis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Agus
Sarengat. 2010. <i>Pembentukan karakter
lewat olahraga</i>. </span><a href="http://agustsarengat.blogspot.com/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">http://agustsarengat.blogspot.com</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.
Di unduh tanggal 4 Januari 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhmad
Sobarna. 2010. <i>Benarkah olahraga
membangun karakter</i>.</span><a href="http://sobarnasblog.blogspot.com/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">http://sobarnasblog.blogspot.com</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.
<span class="MsoHyperlink">Di unduh tanggal 4 Januari 2012.<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Lutan,
Rusli. (2001). <i>Olahraga dan etika fair
play</i>. Jakarta : Direktorat Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Olahraga, Direktorat Jendral Olahraga, Depertemen Pendidikan Nasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Weinberg,
Roberts S; Gould, Daniel. (2007). <i>Foundations
of sport and exercises psychology.</i>4<sup>th</sup>edition. Champaign II:
Human Kinetics Pubhlisers.Inc.<span class="MsoHyperlink"><o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-85563514849438076122014-06-16T18:36:00.000-07:002014-06-16T18:36:15.604-07:00KEPRIBADIAN ATLIT DAN PENGARUHNYA DALAM PRESTASI OLAHRAGA<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: center;">
<b style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ABSTRAK</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Kepribadian merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan
seorang atlet dalam olahraga. Tiga hal yang membentuk kepribadian antara lain: <i>Psychological core, Respon tipical, </i>dan<i> role-related behavior. </i>Beberapa
pendekatan mengenai kepribadian antara lain: pendekatan psikodinamik,
pendekatan sifat, pendekatan situasi, pendekatan interaksi, dan pendekatan <i>fenomenologis. </i>Terdapat beberapa
hubungan antara kepribadian dan performa olahraga. Tidak ada profil kepribadian
yang spesifik yang telah ditemukan yang secara konsisten mendeskripsikan bahwa
seseorang dapat disebut dengan atlet atau tidak. </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Morgan
(1980) melakukan pemodelan kesehatan mental yang menunjukkan bahwa atlet yang
sukses menunjukkan kesehatan mental positif yang lebih besar daripada yang
tidak. <i>Situation specific measure</i></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">memprediksi perilaku
dengan lebih <i>reliable </i>untuk situasi
tertentu karena mempertimbagkan kepribadian partisipan dan situasi spesifik. <i>Sport specific measure</i> memprediksi
perilaku personal dalam seting olahraga lebih baik dari pada tes kepribadian
secara umum. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Kata kunci: Kepribadian, Olahraga.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Banyak teori yang
digunakan untuk mendefinisikan kepribadian, akan tetapi hampir secara
keseluruhan teori</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-teori</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
tersebut sepakat bahwa kepribadian berkaitan dengan keunikan. Kepribadian
adalah gabungan dari karakter</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-karakter</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang membuat seseorang menjadi unik. Penelitian tentang kepribadian akan
membantu </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ahli olahraga</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
untuk bekerja lebih baik dengan siswa, atlet, dan pelatih.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Cara terbaik untuk
mengartikan kepribadian adalah dengan melihat tiga level yang terpisah namun
saling berkaitan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yaitu</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">:
pusat psikologis, ciri</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">khas tanggapan, dan perilaku berdasarkan
peran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pusat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">inti psikologis<b> </b>merupakan bagian paling dasar dari kepribadian
yang meliputi perilaku</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-prilaku</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
dan nilai</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,
kepentingan dan alasan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-alasan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,
serta keyakinan terhadap diri sendiri dan harga diri. Pada intinya, pusat
psikologis inilah yang nantinya membentuk</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> seseorang yang se</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">sungguhnya, bukan
pencitraan diri yang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">inginkan
dari orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Ciri khas tanggapan merupakan
cara dari masing</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-masing</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
untuk belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan atau bagaimana biasanya menanggapi
lingkungan di sekitar.<b> </b>Biasanya
jenis</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
ciri khas tanggapan kita akan menggambarkan seperti apakah psikologis </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">seseorang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">. Sebagai contoh:
Seseorang yang secara konsisten menanggapi segala hal dengan malu</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-malu</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dan pendiam adalah
seseorang yang tertutup dan tidak terbuka pada orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">P</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">erilaku
yang berkaitan dengan peran</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> m</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">erupakan
bagaimana berperilaku berdasarkan apa yang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">lihat dari lingkungan. Perilaku ini
merupakan aspek kepribadian yang paling tidak tetap (berubah-ubah). Perilaku </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">yang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> berubah seiring dengan
perubahan tanggapan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">terhadap
lingkungan yang</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">hadapi.
Situasi yang berbeda menuntut untuk memerankan peran yang berbeda. Dalam satu
hari bisa saja memerankan peran dan perilaku yang berbeda</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-beda</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> seperti sebagai
seorang mahasiswa, pelatih sebuah tim kecil, pekerja, dan juga sebagai seorang
teman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">MEMAHAMI
STRUKTUR KEPRIBADIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Kepribadian
menginginkan stabilitas dan perubahan. Aspek stabilitas memberikan struktur
yang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">perlukan
untuk berfungsi secara efektif dalam masyarakat, sedangkan aspek</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-aspek</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yang bersifat
dinamis dan berubah</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-ubah </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">memberikan
kesempatan untuk belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Sebagai pelatih, guru
olahraga, instruktur, dan pemimpin latihan, bisa menjadi lebih efektif jika
mengetahui perbedaan level dalam struktur kepribadian yang berada di luar
perilaku yang disebabkan oleh peran dalam situasi tertentu. Dengan memahami
secara langsung bagaimana kepribadian asli seseorang serta jenis</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-jenis</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> tanggapan atau
respon yang biasa </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">lakukan
akan memberi kejelasan pada motivasi, tindakan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tindakan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">, dan perilakunya. Dalam memahami
struktur kepribadian dapat dilakukan melalui lima sudut pandang:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-size: 7pt; font-style: normal; line-height: normal;">
</span></span></i><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pendekatan
Psikodinamis (<i>Psychodinamic approach).<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pendekatan ini dikategorikan dalam </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">dua</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> tema: pertama,
pendekatan ini menekankan pada fa</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tor ketidak</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">sengajaan dalam
perilaku atau yang bersifat <i>insting</i>
dan faktor</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-faktor</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang lebih bisa disadari (<i>superego</i>
atau kesadaran moral seseorang) dan kedua, pendekatan ini berfokus dalam
pemahaman pada keseluruhan individu seseorang dari</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">pada sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sifat</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau wataknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 45.0pt 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pendekatan ini cukup kompleks.
Pendekatan ini melihat kepribadian sebagai sekelompok proses</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-proses</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dinamis yang berubah
secara konstan dan sering bertentangan satu sama lain. Penekanan khusus berada
pada bagaimana kepribadian orang dewasa dibentuk oleh resolusi konflik antara
aspek</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-aspek</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang tidak disadari dengan nilai</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-nilai</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dan kata hati dalam <i>superego</i> pada masa anak</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-anak</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Meskipun pendekatan ini memiliki
dampak yang besar dalam dunia psikologi, terutama pada pe</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">n</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">dekatan klinis dalam
psikologi, pendekatan ini memiliki dampak yang sangat kecil pada psikologi
olahraga.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Seorang
psikologis olahraga dari Swedia, Erwin Apitzsch, telah mengukur mekanisme
pertahanan pada atlet dan menggunakaannya untuk membantu dalam menanggulangi
stress dan kegelisahan.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Secara spesifik, bahwa atlet sering
merasa terancam yang mengakibatkan bereaksi dengan gelisah. Sebagai pertahanan
dari rasa kegelisahan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">nya</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,
atlet menjalankan berbagai macam mekanisme pertahanan yang<span style="color: #c00000;"> </span>tidak </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">sadari, seperti menghindari masalah.
Saat mekanisme pertahanan yang kurang tepat digunakan, penampilan dan kepuasan
atlet akan terpengaruh. Namun atlet dapat mengatasi masalah ini melalui
psikoterapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Kelemahan terbesar dalam pendekatan
ini adalah pendekatan ini sulit untuk dites</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">diukur. Kelemahan lainnya adalah bahwa
pendekatan ini hanya berfokus besar pada fa</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tor</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-faktor</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> internal dari perilaku, dan kurang
memperhatikan adanya fa</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tor
lingkungan so</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ial.
Oleh karena itu pendekatan ini cukup jarang digunakan oleh para psikologi
olahraga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Kontribusi utama dari pendekatan ini
adalah pemahaman bahwa tidak semua perilaku atlet dan pelatih berada dalam </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ontrol secara sadar</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> oleh karena itu pada
suatu waktu mungkin saja akan sesuai untuk berfokus pada factor</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-faktor</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> diluar kesadaran
dari perilaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pendekatan Ciri (<i>Trait approach</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pendekatan ini berasumsi bahwa unit
pokok dari kepribadian (ciri khasnya) relative stabil. Oleh karena itu, ciri
kepribadian akan tetap bertahan lama dan konsisten walaupun dalam berbagai
macam situasi. Pendekatan ini berpendapat bahwa perilaku seseorang memang
berasal dari dalam dirinya sendiri dan pengaruh lingkungan sangatlah kecil.
Seorang atlet yang kompetitif misalnya, ia akan cenderung bermain dengan
sungguh</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sungguh</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
dan memb</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">e</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">rikan
semua yang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">punya
tanpa terpengaruh oleh situasi dan skor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt 58.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pada saat ini ada lima besar model
kepribadian yang paling diterima secara luas (Gill, 2000; Vealey, 2002). Teori
ini berpendapat bahwa terdapat lima dimensi utama dalam kepribadian, meliputi <i>neurotisme</i> (kegugupan, kegelisahan,
depresi, dan kemarahan vs. stabilitas emosi)</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> <i><span lang="EN-GB">extraversion</span></i><span lang="EN-GB"> (antusiasme, kemampuan bergaul, ketegasan dan tingkat aktivitas
yang tinggi vs. <i>introversi</i>)</span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> keterbukaan pada hal
baru (keaslian, kebutuhan pada variasi, keingintahuan)</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> keramahan (kebaikan,
mementingkan orang lain, kesederhanaan)</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> kesungguhan (ketida</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">leluasaan, usaha
pencapaian, disiplin diri). Kelima dimensi ini telah disepakati sebagai
karakteristik umum kepribadian yang paling penting dalam masing</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-masing</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> individu. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki tingkatan yang berbeda akan
berperilaku berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pendekatan
ini berpendapat bahwa cara terbaik untuk memahami kepribadian adalah dengan
memperhatikan ciri</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">kekhasan
yang relativ bertahan lama dan stabil. Akan tetapi hanya dengan menge</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">t</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ahui ciri kepribadian
seseorang tidak akan selalu membantu kita untuk memperkirakan bagaimana orang
tersebut akan berperilaku dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, seorang atlet
yang mungkin saja pemarah dan emosional dilapangan, belum tentu bertindak serupa
dilingkungan rumah dan keluarganya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pendekatan Situasi (<i>Situation approach</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pendekatan ini berpendapat bahwa perilaku
sangat dipengaruhi oleh situasi atau lingkungan. Hal tersebut berasal dari
teori pem</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">b</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">elajaran
so</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ial
(Bandura, 1977), yang menjelaskan perilaku dalam konteks pembelajaran
observasional (percontohan) dan bantuan so</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ial (<i>feedback</i>). teori ini berpegang teguh bahwa pengaruh</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-pengaruh</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dan penguatan
lingkungan membentuk bagaimana </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">seseorang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
akan bersikap. Seseorang mungkin saja berperilaku dengan penuh percaya diri dan
mantap dalam satu waktu, namun</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">bisa saja tiba</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tiba</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> menjadi gugup,
nervous, dan ragu</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-ragu</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
dilain waktu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Meskipun teori ini tidak terlalu banyak
dipakai oleh psikolog olahraga (tidak seperti trait approach), namun Martin dan
Lumsden (1987) berpendapat bahwa </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">seseorang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> bisa mempengaruhi perilaku dalam
olahraga dan pendidikan olahraga dengan merubah penguatan dalam lingkungan.
Akan tetapi tetap saja teori ini juga tidak bisa benar</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-benar</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> memperkirakan
perilaku seseorang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pendekatan Interaksi
(<i>Interactional approach</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pendekatan ini berpendapat bahwa individu dan
situasi merupakan dua fa</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tor
pembentuk kepribadian.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Dengan kata lain, untuk mengetahui
perilaku seseorang kita harus mengetahui cirri kepribadian orang tersebut dan
juga memahami situasi dan lingkungan dimana </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">orang itu </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">berada.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Namun terkadang juga
tidak hanya dua hal tersebut secara terpisah, melainkan juga kombinasi diantara
keduanya yang nanti akan mengahasilkan perilaku dan kepribadian yang unik dari
masing</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-masing</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
orang. Sebagian besar psikolog olahraga dan kepelatihan jaman sekarang
menggunakan teori ini dalam mempelajari perilaku atletnya. Bowers (1973)
menemukan bahwa interaksi antara orang dan situasi bisa memberikan gambaran
lebih jelas mengenai perilaku dari</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">pada ciri kepribadian atau situasi itu
sendiri. Pendekatan ini membutuhkan investigasi terhadap bagaimana seseorang
bereaksi secara individu dalam sebuah lingkup olahraga tertentu atau aktivitas
fisik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pendekatan
Fenomenologis (<i>Phenomenological approach</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 49.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Meskipun
sebagian besar psikolog olahraga dan kepelatihan pada saat ini banyak
mengadopsi pendekatan interaksi dalam penelitian kepribadian, pendekatan
fenomenologis ini merupakan orientasi yang paling terkenal saat ini (Vealey,
2002). Pendekatan ini berpendapat bahwa perilaku paling baik ditentukan oleh
dua fa</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tor
karakteristik lingkungan dan pribadi. Namun, dalam pendekatan ini tidak
berfokus pada ciri atau watak sebagai fa</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tor utama dalam perilaku, melainkan
pemahaman dan interpretasi seseorang terhadap dirinya sendiri dan
lingkungannya. Sehingga, pengalaman dan pendapat pribadi seseorang berperan
penting dalam pendekatan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 54.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Banyak teori</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-teori</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> terkemuka pada saat ini yang tergolang
dalam teori fenomenologis ini. Misalnya Teori</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-teori</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> tentang determinasi diri dalam
motivasi seperti teori evaluasi kognitif, teori orientasi tujuan, teori
kognitif so</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ial
dan berbagai teori mengenai karakter kognitif yang dikaitkan dengan
keberhasilan atletik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Kesimpulannya, kelima pendekatan (teori)
atau sudut pandang terhadap kepribadian ini berbeda dalam beberapa hal.
Pertama, mereka berbeda dalam tiap keputusan tentang perilaku, dari mulai
ditentukan oleh karakteristik internal masing</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-masing</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> individu (teori psikodinamis) sampai
pada anggapan bahwa perilaku ini dipengaruhi oleh situasi atau lingkungan
(teori situasi). Kedua, mereka berbeda dalam asumsi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-asumsi</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> tentang keaslian da</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">r</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">i perilaku manusia</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">, </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">apakah perilaku
tersebut dibentuk dari percampuran sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> <span lang="EN-GB">atau ciri individu atau oleh faktor</span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-faktor</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yang disadari dan
seberapa penting interpretasi aktif seseorang terhadap dirinya sendiri dan
lingkungan. Meskipun semua teori tersebut telah banyak membantu kita dalam
memahami kepribadian dalam olahraga dan aktivitas fisik, teori interaksi dan <i>phenomenologist</i> merupakan yang paling
ditekankan pada saat ini.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">PENGUKURAN
KEPRIBADIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Para psikolog telah
mengembangkan berbagai cara untuk mengukur kepribadian yang bisa membantu kita
untuk memahami sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
<span lang="EN-GB">dan keadaan kepribadian. Banyak psikolog yang membedakan
antara gaya seseorang dalam bersikap (sifat) dan dampak</span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-dampak</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> situasi dalam
perilaku (keadaan). Perbedaan antara keduanya ini sangat penting dalam
perkembangan penelitian kepribadian dalam olahraga. Namun demikian, meskipun
sifat psikologis yang diberikan memaksa seseorang untuk bersikap dengan cara
tertentu, perilaku tersebut belum tentu muncul dalam setiap situasi. Oleh
Karena itu kita perlu memperhatikan kedua aspek sifat dan keadaan tersebut
karena kita berusaha untuk memahami dan memperkirakan perilaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pengukuran</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Kepribadian Berdasarkan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
Sifat dan Keadaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 49.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Dalam contoh pengukuran sifat dan
keadaan yang dilakukan Vealey (1986), terdapat perbedaan antara pengukuran
sifat dan keadaan percaya diri dalam olahraga. Catatan tentang sifat percaya
diri dalam olahraga menekankan pada merasa bagaimana secara umum atau secara
tipikal, sedangkan Catatan tentang keadaan percaya diri dalam olahraga
menekankan pada bagaimana merasa “sekarang” pada suatu waktu dalam suatu
situasi tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pengukuran
Kepribadian Berdasarkan Situasi</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Spesifik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Meskipun skala</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-skala</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> umum menyediakan
beberapa informasi yang berguna tentang sifat dan keadaan kepribadian,
pengukuran situasi-spesifik memprediksi perilaku lebih dapat dipercaya pada
situasi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-situasi</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang diberikan karena mereka mempertimbangkan kepribadian peserta dan situasi
spesifiknya (teori interaksi). Misalnya pada beberapa siswa yang memiliki hasil
buruk pada saat ujian dikarenakan kegelisahan dan kegugupan, sementara mereka
menunjukan hasil yang lebih baik diluar saat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-saat</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> ujian. Hal ini dikarenakan ujian
membuat gugup dan gelisah.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Dapat di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">prediksi
perilaku dengan lebih baik saat memiliki pengetahuan lebih pada situasi
tertentu dan cara</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-cara</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
masing</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-masing</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
individu untuk menanggapi jenis situasi tertentu.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pengukuran
Kepribadian Berdasarkan Olahraga</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Spesifik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 49.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pengukuran ini memprediksi perilaku
dalam lingkup olahraga dengan lebih baik dari</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">pada prediksi yang
dilakukan oleh tes kepribadian yang bersifat umum. Namun sampai saat ini hampir
semua pengukuran sifat dan keadaan kepribadian dalam olahraga yang ada berasal
dari tes</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tes</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
psikologi umum, tanpa ada spesifikasi sumber pada olahraga atau aktivitas
fisik. Pengukuran kepribadian berdasar olahraga spesi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">f</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ik ini memberikan
hasil yang lebih bisa dipercaya dan valid dalam konteks pengukuran sifat dan
keadaan kepribadian di olahraga dan kepelatihan. Sebagai contoh, dari pada
menguji seberapa gugup atau gelisah seseorang sebelum memberikan pidato atau
pergi kencan, seorang pelatih mungkin lebih memilih untuk menguji seberapa
gugup dan gelisah seorang atlet sebelum menjalankan kompetisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 49.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Beberapa tes telah banyak
dikembangkan untuk olahrag</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">a-</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">olahraga</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
tertentu. Tes tersebut dapat membantu untuk mengidentifikasi area psikologis
mana yang merupakan kelebihan dan kekurangan dari seseorang pada kegiatan
olahraga tersebut. Setelah mendapatkan hasilnya, seorang pelatih bisa member</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">i</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> nasihat atau masukan
pada pemain tentang bagaimana untuk membangun kekuatan dan mengurangi atau
menghilangkan kelemahan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-kelemahan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">miliki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">FLUKTUASI
SEBELUM DAN SELAMA KOMPETISI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Perasaan berubah sebelum dan selama
kompetisi. Biasanya keadaan akan dengan cepat membebani sebelum kompetisi atau
kegiatan fisik dimulai. Meskipun sebuah pengukuran bisa mengindikasikan
bagaimana perasaan seseorang pada waktu itu, perasaan tersebut bisa saja berubah
selama kompetisi.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Sebagai
contoh, seorang pebasket yang memiliki ketenangan tinggi, mungkin saja mengalami
penurunan dan kenaikan kontrol diri dalam satu pertandingan. Oleh karena itu, perlu
memperhatikan fluktuasi seperti ini dalam mengidentifikasi kepribadian dan
reaksi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-reaksi</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
dalam lingkup kompetisi.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">MENGGUNAKAN
PENGUKURAN PSIKOLOGIS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Pengetahuan tentang
kepribadian sangat penting bagi kesuksesan seorang pelatih, guru, atau instruktur
latihan. Mungkin saja</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">bisa mencoba tes psikologi untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk membantu orang</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-orang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yang ingin </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">bantu secara profesional.
Namun demikian tes psikologi saja tidaklah bisa digunakan untuk memprediksi
kesuksesan atlet. Meskipun juga memang belum begitu jelas bagaimana tes
psikologi ini seharusnya digunakan, namun penting bagi para professional untuk
mengetahui batas</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">an-batasan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
dan penggunaan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-penggunaan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
untuk pengujian dengan tujuan mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Berikut beberapa pertanyaan penting
yang harus diperhatikan tentang tes psikologi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">a)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Haruskah tes
psikologi digunakan untuk membantu memilih atlet pada sebuah tim?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">b)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Kualifikasi apa yang
harus dimiliki oleh seseorang untuk mengatur sebuah tes psikologi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">c)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Haruskah para pelatih
memberikan tes psikologi pada para atletnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">d)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Jenis tes psikologi
apakah yang seharusnya digunakan pada para atlet?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">e)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Bagaimana seharusnya
tes psikologi diadakan pada para atlet?</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Semua
tes psikologi mengandung sebuah tingkat kesalahan pengukuran. perhatikan dengan
seksama untuk menginterpretasi hasilnya. Berikut adalah tujuh pedoman dalam
penggunaan psikologi tes yang dikemukakan oleh Asosiasi Psikologi Amerika pada
tahun 1985</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Mengetahui Prinsip</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">P</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">rinsip</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
Dalam Pengujian dan Kesalahan Pengukuran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 67.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Sebelum mengadakan sebuah pengujian
psikologi, sebaiknya lebih dulu memahami prinsip</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-prinsip</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> pengujian, mampu untuk mengenali
kesalahan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-kesalahan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
pengukuran, dan memiliki pengukuran yang dibuat dengan baik serta memiliki
kevalidan. Tidak semua tes psikologi dikembangkan dengan sistematis dan dibuat
secara reliab</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">e</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">l.
Membuat prediksi dan interpretasi tentang perilaku dan struktur kepribadian
seorang atlet dan pelatih seringkali membawa dalam kesalahan dan ketidak</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">etisan. Hasil tes
tidaklah selalu absolute, bahkan tes</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tes</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> valid yang telah dibuat dengan
sedemikian rupa masih seringkali mengandung kesalahan pengukuran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">M</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">engetahui
Keterbatasan </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 67.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Asosiasi Psikolog Amerika
menyarankan pada orang</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-orang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang mengadakan tes haruslah mewaspadai keterbatasan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-keterbatasan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yang dimiliki dalam
latihan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-latihan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
dan persiapan. Akan tetapi, beberapa orang tidak memahami keterbatasan dari
pengetahuan atau menginterpretasikan hasil tes dengan tidak etis dan tepat yang
dapat merugikan para atlet.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 67.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Sebagai contoh, sangatlah kurang
tepat untuk memberikan tes psikologi klinis pada siswa pendidikan olahraga.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Masing</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-masing</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> individu membutuhkan
pelatihan khusus tentang penilaian secara psikologis untuk dapat
dikualifikasikan sehingga bisa digunakan untuk menginterpretasi hasil</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-hasil</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dari tes personal
atau individu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Jangan Gunakan Tes
Psikologi Dalam Pemilihan Anggota Tim<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 67.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Hanya menggunakan tes psikologi untuk
memilih pemain</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-pemain </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">untuk
sebuah tim adalah sebuah penyalahgunaan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">arena
tes tersebut tidaklah cukup akurat untuk memprediksi. Sebagai contoh tes
psikologi yang digunakan untuk menentukan posisi seorang pemain dalam sebuah
tim, misalnya <i>playmaker</i> dalam
sepakbola dipilih hanya karena mendapat nilai tes psikologi yang bagus.
Beberapa tes psikologi mungkin memiliki keterbatasan dalam penggunaanya, namun
tes tersebut sering berhubungan dengan pengukuran performa fisik, evaluasi
pelatih, dan level a</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tual
sebuah permainan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 67.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Sekali lagi, penggunaan tes psikologi
sebagai satu</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-satunya</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
sumber yang digunakan dalam pemilihan atau pembentukan sebuah tim merupakan
suatu penyalahgunaan dan tidak dapat ditoleransi. Namun adapun jika tes
tersebut digunakan sebagai salah satu media dalam proses pemilihan atlet, maka
terdapat tiga kondisi dasar yang harus dipertimbangkan. Pertama, tes tersebut
haruslah memenuhi </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">riteria
validitas dan reliabilitas. Kedua, penguji haruslah tahu karakteristik
kepribadian merupakan sebuah kunci sukses dalam dunia olahraga dan juga
mengetahui level ideal dari karakteristik kepribadian tersebut. Ketiga, penguji
juga harus tahu seberapa besar kemampuan atlet untuk mengimbangi kekurangan
karakter kepribadian yang mereka miliki dengan karakteristik kepribadian ideal
yang diharuskan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Menyertakan Penjelasan
dan <i>Feed</i></span><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span></i><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Back</span></i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> (umpan balik</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> tanggapan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 67.5pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Sebelum menyelesaikan keseluruhan
tes, atlet, siswa, dan pelatih harus diberitahu tujuan dari tes tersebut, apa
yang diukur, dan bagaimana tes tersebut akan digunakan. Atlet harus menerima <i>feed</i></span><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span></i><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">back</span></i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> (umpan balik) yang
spesifik tentang hasil</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-hasil</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
tesnya untuk member</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">i</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
kesempatan pada mereka untuk mendapatkan kejelasan tentang dirinya sendiri
selama proses pengujian atau tes berlangsung</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Meyakinkan Atlet
Tentang Kerahasiaan Hasil Tes<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Penting bagi penguji untuk meyakinkan
bahwa jawaban tes yang dilakukan dijamin kerahasiaannya pada tes apapun yang
dilakukannya. Dengan jaminan ini, peserta tes akan dengan senang hati
memberikan jawaban yang lebih jujur. Karena apabila mereka merasa khawatir
tentang jawaban yang nantinya mereka berikan, mereka bisa saja membuat jawaban
rekaan atau berbohong yang tentu saja akan mempengaruhi hasil dari tes itu
sendiri. Jika penguji tidak memberikan alasan kenapa tes tersebut diadakan,
maka seringkali peserta tes akan ragu atau bertanya-tanya apakah pelatih akan
menggunakan tes tersebut untuk memilih pemain dalam timnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">6)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Mengunakan Pendekatan
Intra</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Personal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
Seringkali menjadi sebuah kesalahan saat membandingkan hasil tes
psikologi seorang atlet dengan peraturan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-peraturan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">, meskipun dalam beberapa hal perbandingan
tersebut bisa berguna. Atlet mungkin saja memiliki nilai yang tinggi dalam
tingkat kegelisahan yang tinggi atau rendah, kepercayaan diri, atau motivasi
yang berhubungan dengan orang lain, tapi hal yang lebih penting adalah bahwa
bagaiman</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang sedang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">rasakan
dihubungkan dengan bagaimana biasanya </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> rasakan. Gunakan informasi ini untuk
membantu </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">para atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
tampil lebih baik dan mendapatkan pengalaman lebih, tapi dihubungkan dengan
standar sendiri bukan nilai dari yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">7)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Memahami dan Memperkirakan
Unsur-Unsur Kepribadian yang Spesifik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Pemahaman yang baik terhadap unsur</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-unsur</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> kepribadian
memberikan beberapa sudut pandang untuk menggunakan dan menginterpretasikan tes</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tes</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> psikologi. Sebagai
contoh, untuk mengukur kepribadian seseorang, tentunya akan tertarik dengan
nilai tes psikologinya. Untuk mengukur aspek</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-aspek</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yang lebih mendalam dan mendasar dalam
kepribadian dapat menggunakan tes proyeksi. Tes proyeksi ini biasanya
menggunakan gambar</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-gambar</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
atau situasi tertulis, dan peserta tes diminta untuk memproyeksikan perasaan
pikiran</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">nya</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
tentang materi tersebut. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Tes ini memang sangat menarik, akan
tetapi seringkali sulit untuk mengukur dan menginterpretasikan. Maka, banyak psikolog
olahraga yang menentukan kepribadian dalam olahraga dengan meilihat jenis</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-jenis</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> tanggapan yang
terlibat dalam situasi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-situasi</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
tertentu yang </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">di</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">butuhkan.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Misalnya pelatih
ingin mengetahui lebih apakah seorang atlet dalam keadaan gelisah, mereka juga
ingin mengetahui bagaimana cara para atlet menghadapi kegelisahan dalam
kompetisi. Maka sebuah tes yang mengukur tingkat kegelisahan akan lebih berguna
bagi sorang pelatih atau psikolog olahraga dari</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">pada tes yang
mengukur kegelisahan dalam konteks umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">YANG
BOLEH DILAKUAKAN DALAM TES KEPRIBADIAN</span></b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Memberitahu peserta
tentang tujuan dari tes kepribadian dan bagaimana tes tersebut digunakan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Hanya memperbolehkan
orang</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-orang</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang memenuhi syarat yaitu yang memiliki pemahaman tentang prinsip</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-prinsip</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> pengujian dan
kesalahan pengukuran untuk memberikan tes kepribadian</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Mengintegrasikan
hasil tes kepriba</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">d</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ian
dengan informasi yang didapatkan tentang peserta</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Menggunakan tes</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tes </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">spesifik dalam
olahraga atau latihan kapanpun dimungkinkan. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">P</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">emberian tes ini juga disertai
konsultasi dengan seorang psikolog olahraga</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">5)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Menggunakan
pengukuran sifat dan keadaan kepribadian</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">6)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Menyediakan peserta
dengan umpan balik yang spesifik berkaitan dengan hasil tes</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">7)<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Bandingkan para
indivi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">d</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">u
dengan garis dasar mereka sendiri, bukan dengan informasi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-informasi</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> yang bersifat normatif</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">YANG
TIDAK BOLEH DILAKUKAN DALAM TES KEPRIBADIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">1)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Jangan gunakan tes
kepribadian klinis yang berfokus pada ketidak</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">normalan untuk
mempelajari sebuah populasi rata</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-rata</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dari peserta olahraga dan latihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">2)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Jangan gunakan tes
kepribadian untuk memutuskan siapa yang menyusun sebuah tim atau program dan
siapa yang tidak</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">3)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Jangan beri atau
menginterpretasi tes kepribadian kecuali memang memenuhi syarat dari Asosiasi
Psikologi Amerika atau lembaga berwenang lainnya untuk melakukan hal tersebut</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">4)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Jangan gunakan tes
kepribadian untuk memperkirakan perilaku dalam olahraga dan lingkup latihan
tanpa memperhatikan sumber</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sumber</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
informasi lain</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">n</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ya,
seperti data observasi dan penilaian penampilan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">MEMPERHATIKAN
PENELITIAN KEPRIBADIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Penelitian yang
diadakan dari tahun 1960an dan 1970an telah mendapatkan beberapa kesimpulan
berguna mengenai hubungan antara kepribadian dengan penampilan olahraga.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Morgan (1980)
menggambarkan sebuah kelompok yang memiliki sebuah pendapat yang mudah
dipercaya. Yaitu bahwa kepribadian berkaitan erat dengan kesuksesan atlet.
Namun kelompok lainnya mengatakan bahwa kepribadian tidak berkaitan dengan
kesuksesan atlet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Meskipun dua pendapat tersebut
mengemuka, namun demikian memang ada beberapa hubungan antara kepribadian dan
penampilan olahraga, tapi itu masihlah jauh dari sempurna. Yaitu meskipun sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sifat</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> dan keadaan
kepribadian dapat membantu memperkirakan perilaku dan kesuksesan olahraga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ATLET
DAN NON-ATLET<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Mencoba untuk
mengartikan seorang atlet tidaklah mudah. Apakah atlet adalah seseorang yang
bermain dalam sebuah tim universitas atau antar</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">sekolah</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">eseorang yang memperagakan kemampuan
tertentu</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">y</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ang berjoging setiap
hari untuk menurunkan berat badan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">y</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ang
bermain olahraga professional</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">, ya</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ng
bermain olahraga dalam ruangan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
Keambiguan arti inilah yang akan akan dipelajari dalam penelitian kepribadian
antara atlet dan non-atlet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Sebuah penelitian
besar tentang atlet dan non-atlet yang melibatkan 2000 mahasiswa pria
menggunakan Cattell’s 16F yang mengukur 16 faktor sikap kepribadian. Tidak ada
satu pun profil kepribadian yang ditemukan yang membedakan antara atlet (yang
diartikan sebagai anggota tim universitas dalam penelitian ini) dan non-atlet.
Akan tetapi, ketika atlet dikategorikan berdasarkan jenis olahraga tertentu,
beberapa perbedaan memang benar</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-benar</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
muncul. Misalnya, dibandingkan dengan para non-atlet, atlet yang bermain dalam
tim</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-tim</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
olahraga memberikan sedikit alasan yang abstrak, lebih terbuka, lebih
bergantung pada orang lain, tidak terlalu egois. Lebih lanjut lagi, dibanding</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">k</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">an dengan non-atlet,
atltet yang bermain dalam olahraga perorangan menampilkan obyekitivitas yang
lebih tinggi, lebih ketergantungan, tidak gugup, dan tidak terlalu berpikir
secara abstrak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Oleh sebab itu,
beberapa perbedaan kepribadian dapat digunakan untuk membedakan antara atlet
dan non-atlet, namun perbedaan</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-perbedaan</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
spesifik tersebut belum bisa disebut berarti. Schurr dkk (1977) menemukan bahwa
atlet beregu lebih bergantung satu sama lain, bersifat lebih terbuka, dan lebih
mudah gelisah</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> atau </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">gugup
tapi kurang <i>imaginative</i> dibandingkan
dengan atlet perorangan. Tentu saja, beberapa jenis kepribadian dapat dikaitkan
dengan jenis olahraga tertentu, bukannya keikutsertaan dalam suatu olahraga,
entah dengan cara apa, merubah kepribadian seseorang. Alasan untuk perbedaan
ini masih belum jelas.</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Belum ada kepribadian tertentu yang
telah ditemukan yang dapat secara konsisten membedakan antara atlet dengan non
atlet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ATLET
PEREMPUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Karena lebih banyak wanita ikut
berkompetisi dalam olahraga, kita perlu untuk memahami profil kepribadian dari
para atlet perempuan. Pada tahun 1980, Williams menemukan bahwa atlet</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> perempuan yang
sukses berbeda ditandai dengan “<i>normative”</i>
perempuan dalam lingkup profil kepribadian. Dibandingkan dengan perempuan yang
bukan atlet, atlet</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
wanita lebih berorientasi pada pencapaiannya, mandiri, agresif, memiliki emosi
yang stabil, dan tegas. Kebanyakan dari sifat</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-sifat </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">tersebut sangatlah diinginkan dalam ol</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">a</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">hraga. Ternyata,
atlet</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-atlet</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
yang hebat memiliki karakteristik kepribadian yang hampir sama, tanpa memandang
mereka laki</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">-laki</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">
atau perempuan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Prestasi yang tinggi tidak datang dengan sendirinya,
tetapi harus dimulai dengan menemukan bibit-bibit atlet berbakat, kemudian
dibina melalui latihan-latihan yang teratur, terarah, terencana dengan baik
dengan penguasaan teknik-teknik dan taktik yang setepat-tepatnya. Pada tahap
pemilihan bibit atlet berbakat sudah tampak, bahwa prestasi yang tinggi akan
berhubunngan dengan sifat-sifat kepribadian atlet, dan untuk cabang-cabang
olahraga tertentu dibutuhkan sifat-sifat tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Kepribadian
tidak mudah tampak dan diketahui, karena kepribadian adalah kesatuan kebulatan
jiwa yang komplek. mengenai kepribadian atlet yang tercermin dalam cita-cita,
watak, sikap, sifat-sifat, dan perbuatannya. Dalam upaya memahami kepribadian
telah dikembangkan berbagai instrumen atau alat untuk meneliti sifat-sifat dan
sikap individu. Dengan mengetahui sifat-sifat atlet diharapkan dapat memahami
kelebihan dan kekurangan dari atlet, sehingga dapat dimanfaatkan dalam upaya
pembinaan atlet yang bersangkutan.</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> Untuk mengetahui kepribadian
seseorang dapat digunakan pendekatan:</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">(a) p</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">endekatan </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">p</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">sikodinamis (<i>psychodinamic approach)</i></span><i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">,</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> (b) pendekatan ciri (c) p</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">endekatan
</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">s</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">ituasi</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">, (d) pendekatan interaksi, dan (e) pendekatan
fenomenologis.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 18.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span class="author"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Apitzsch, Erwin. </span></span><span class="year"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">(1995)</span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">. </span><span lang="EN-GB"><a href="http://www.mendeley.com/research/psychodynamic-theory-personality-sport-performance/" target="_parent" title="Psychodynamic theory of personality and sport performance"><em><span style="color: windowtext; font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">Psychodynamic theory
of personality and sport performance</span></em></a></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">. </span><span class="publication"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">European perspectives on exercise and
sport psychology</span></span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><a href="http://psychology.about.com/od/theoriesofpersonality/a/trait-theory.htm"><span style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">http://psychology.about.com/od/theoriesofpersonality/a/trait-theory.htm</span></a></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">diakses pada tanggal 24 Februari 2012</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Weinberg, Robert S.; Gould, Daniel. (2007). <i>Foundations of Sport and Exercise </i></span><i><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> </span></i><i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">Psychology</span></i><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";">. </span><!--[if gte msEquation 12]><m:oMath><m:sSup><m:sSupPr><span
style='font-size:12.0pt;mso-ansi-font-size:12.0pt;mso-bidi-font-size:12.0pt;
font-family:"Cambria Math","serif";mso-ascii-font-family:"Cambria Math";
mso-hansi-font-family:"Cambria Math";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-font-kerning:18.0pt;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-weight:bold;
font-style:italic;mso-bidi-font-style:normal'><m:ctrlPr></m:ctrlPr></span></m:sSupPr><m:e><i
style='mso-bidi-font-style:normal'><span lang=EN-GB style='font-size:12.0pt;
font-family:"Cambria Math","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-font-kerning:18.0pt;mso-fareast-language:IN'><m:r>4</m:r></span></i></m:e><m:sup><i
style='mso-bidi-font-style:normal'><span lang=EN-GB style='font-size:12.0pt;
font-family:"Cambria Math","serif";mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-font-kerning:18.0pt;mso-fareast-language:IN'><m:r>t</m:r><m:r>h</m:r></span></i></m:sup></m:sSup></m:oMath><![endif]--><!--[if !msEquation]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-text-raise: -5.5pt; position: relative; top: 5.5pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style='width:16.5pt;
height:16.5pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"
o:title="" chromakey="white"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img height="22" src="file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="22" /><!--[endif]--></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman";"> edition. Champaigen. II.: Human Kinetics
publishers, Inc.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-19181738287590701152014-06-16T18:32:00.001-07:002014-06-16T18:32:40.117-07:00MANFAAT PUBLIC RELATION OLAHARAGA<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Banyak orang berharap dapat berkarir
sebagai atlit profesional. Sayangnya, sebagian orang tak memiliki talenta untuk
itu. Namun hal tersebut tak mampu mengurangi minat untuk berkarir di bidang
yang berhubungan dengan olahraga. Pekerjaan sebagai <i>Public relations</i> atau hubungan masyarakat (humas) adalah pekerjaan
yang menarik. Pengelolaan organisasi olahraga, dari skala kecil sampai besar
membutuhkan orang yang mampu menghubungkan antara organisasi dengan publik.
Banyak istilah yang digunakan , namun yang lazim dipakai adalah; hubungan
media, hubungan komunitas, informasi, publikasi, dan komunikasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Dalam bab ini, kita akan mempelajari
tiga bagian. Pertama, mempelajari komunikasi secara umum. Bagian kedua
mempelajari pekerjaan yang berhubungan dengan humas olahraga, termasuk
didalamnya akan membahas hubungan yang unik antara olahraga dan media massa.
Ketiga, akan berfokus pada hubungan komunitas dalam olahraga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">B.MODEL
KOMUNIKASI UMUM <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Komponen dari
komunikasi antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengirim
atau komunikator (<i>sender</i>) adalah
pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pesan
(<i>message</i>) adalah isi atau maksud yang
akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Saluran
(<i>channel</i>) adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penerima
atau komunikate (<i>receiver</i>) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Umpan
balik (<i>feedback</i>) adalah tanggapan
dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.7pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Terdapat
berbagai model komunikasi. Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di
sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang
mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam
perkembangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Model
Komunikasi Linear<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Model
komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun
1949 dalam buku <i>The Mathematical of
Communication</i>. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear
karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu
model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran
(channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber
(source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa
seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan
pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses
komunikasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Model
Interaksional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Model
interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain,
komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari
penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi
selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini
menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen
yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan
terhadap suatu pesan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Model
transaksional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Model
komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata
lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">C. OLAHRAGA DAN MEDIA
MASSA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Hubungan antara olahraga dan media
massa dianggap saling menguntungkan (Leonard, 1998). Dalam artian kedua entitas
ini saling berdiri sendiri. Keduanya saling memanfaatkan untuk tujuan
masing-masing. Media massa adalah organisasi komunikasi profesional yang
mengirimkan pesan untuk audien yang luas melintasi jarak geografis yang luas.
Proses pengiriman informasi berkembang seiring perjalanan waktu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Media Cetak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Media
cetak meraih porsi pembaca yang besar dari populasi. Lebih dari seratus juta
orang dewasa atau lebih dari 50% populasi orang dewasa membaca koran setiap
hari (Asosiasi Koran Amerika, 2004). Pada hari kerja, 54% populasi orang dewasa
membaca koran tiap hari, 63% menbaca koran mingguan. Sebanyak 60% membaca
berita tentang olahraga. Majalah olahraga juga mendapat tempat tersendiri di
pasar media cetak. Majalah ini biasanya
dicetak periodik misalnya majalah tentang sepakbola atau golf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Media elektronik <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Radio
dan televisi telah menyebar di seluruh pelosok negeri. Riset menunjukkan jika
99% rumahtangga amerika memiliki radio, dan 98% memiliki televisi. (Sensus
Amerika: 2004). Sebanyak 91% memiliki memiliki perekam video kaset dan 69%
terkoneksi dengan TV kabel. Terdapat 10.000 stasiun radio komersil dan 2.000
non komersil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Media
massa yang besar adalah asset yang sangat bermanfaat bagi organisasi olahraga.
Publikasi yang positif akan sangat membantu perkembangan olahraga. Publikasi
berbiaya rendah dibanding iklan. Karena publikasi berita itu gratis. Berita
juga lebih kredibel dan lebih dipercaya kebenarannya oleh masyarakat dibanding
iklan. Namun, kadang berita negatif juga bisa merugikan, karena kita tidak bisa
mengkontrol isi dari berita yang ditayangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">D.
TUGAS <i>MEDIA RELATIONS</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Media relasi
olahraga yang bekerja pada sebuah tim atau organisasi bertanggung jawab untuk
mengkreasi, mengorganisasi dan mengkoordinasi informasi dari tim atau
organisasi tersebut kepada media. Dalam organisasi yang besar, terdapat
staf-staf yang bertugas mengurus tentang informasi, promosi, hubungan media,
hubungan fans, dan pemasaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tugas dari direktur informasi olahraga antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menulis rilis berita<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Update berita di koran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menulis cerita tim <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Laporan pertandingan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menulis brosur dan petunjuk media<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Laporan persiapan pertandingan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Promosi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mendokumentasikan statistik dan rekor<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mengorganisasi foto<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menjawab pertanyaan wartawan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mengatur konferensi pers<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">12.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mengelola website<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Karir sebagai <i>media relations</i> masihlah sangat terbuka. Amerika utara memiliki
ribuan sekolah dan universitas serta ratusan tim olahraga profesional. Seluruhnya
membutuhkan publikasi ke publik, sehingga dibutuhkan seorang profesional untuk melakukannya. Semuanya tergantung kita untuk memanfaatkan
peluang yang ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pekerjaan pertama yang mungkin anda
dapatkan adalah asisten direktur informasi olahraga atau asisten direktur
pemasaran. Anda dapat mengawali karir dari organisasi yang kecil, seperti di
kampus, klub olahraga, instansi pemerintahan atau fasilitas olahraga. Dalam
pekerjaan ini anda perlu bekerja keras. Seorang humas olahraga profesional
sering disebut sebagai “datang paling awal, pulang paling akhir”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Seorang humas olahraga profesional
pekerjaannnya seringkali bersinggungan dengan isu yang sensitif atau privacy
seseorang. Seorang humas harus bekerja dengan penuh kehati-hatian. Misalnya,
tidaklah etis untuk merilis hasil tes fisik anggota klub. Karena hal tersebut
adalah rahasia internal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">E. <i>COMMUNITY RELATIONS</i> DALAM OLAHRAGA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tugas penghubung komunitas adalah menghubungkan
antara organisasi olahraga dengan komunitas penggemar maupun masyarakat dimana
organisasi tersebut berada. Jika jika tugas humas media berhubungan dengan yang
terjadi dilapangan, maka tugas penghubung komunitas adalah yang terjadi diluar
lapangan. Ada banyak alasan mengapa organisasi oahraga perlu menjaga hubungan
yang baik dengan masyarakat disekitarnya. Utamanya masyarakat adalah suporter
dan market dari aktivitas olahraga itu sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penghubung komunitas olahraga profesional
bertugas untuk mengkreasi, mengorganisasi dan melaksanakan program amal yang
bertujuan membangun hubungan baik antara organisasi dengan masyarakat. Sebuah
klub sepakbola misanya mendonasikan sejumlah uang untuk panti asuhan yang
berada didekat lokasi latihan klub tersebut. Kegiatan lain misalnya sebuah klub
olahraga membuat fasilitas olahraga untuk anak muda didaerah tersebut. Secara
tidak langsung akan ada keterikatan yang baik antara organisasi dan masyarakat
yang bermanfaat untuk kelangsungan keorganisasian kedepan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Selain
pekerjaan diatas ada peluang pekerjaan lain yang berbungan dengan hunas
olaharaga. Pekerjaan-pekerjaan itu antara lain: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Asisten Direktur Informasi Olahraga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Direktur promosi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Asisten hubungan komunitas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Direktur hubungan masyarakat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Asisten komunikasi perusahaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Direktur komunikasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">F.
KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Humas
dalam olahraga menyuguhkan berbagai posisi pekerjaan yang menarik. Kemampuan
menulis dan berkomunikasi yang baik adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan
dalam pekerjaan ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam
hubungannya yang unik antara olahraga dan media masaa, peran humas sangatlah
penting. Pencitraan dan arus informasi yang positif sangat penting dalam
pengembangan sebuah organisasi olahraga.
Seiring perkembangan teknologi, internet adalah area yang penting dalam
komunikasi. Seorang humas harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
teknologi yang ada<o:p></o:p></span></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-21443843845711238212014-06-16T18:27:00.000-07:002014-06-16T18:27:10.673-07:00KOHESIVITAS KELOMPOK DALAM OLAHRAGA<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam kehidupan di masyarakat terdapat adanya
kelompok-kelompok tertentu yang cukup banyak jumlahnya, kelompok yang satu
berbeda dengan kelompok yang lain. Sekumpulan individu-individu yang saling
mengadakan interaksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya akan
membentuk sebuah kelompok. Interaksi dapat berlangsung dengan secara fisik,
non-verbal, emosional dan sebagainya, yang merupakan salah satu sifat dari
kehidupan kelompok. Menurut Suryanto (2009) kelompok merupakan kumpulan dua
orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya,
dan dibentuk bersama berdasarkan pada ketertarikan atau tujuan yang sama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Orang yang tergabung dalam kelompok mempunyai
beberapa tujuan ataupu alasan yang mendasarinya. Tujuannya dapat bersifat dari
dalam diri, misalnya tergabung dalam kelompok karena mempunyai rasa senang.
Namun juga dapat bersifat dari luar seperti untuk mencapai suatu tujuan tidak
dapat dicapai secara sendiri, tetapi dapat dicapai dengan secara bersama-sama.
Hal ini merupakan tujuan bersama dari satu kelompok tersebut yang sering
dinamakan dengan <i>common goals </i>atau
faktor pemersatu dalam kelompok. Tujuan suatu kelompok akan berbeda-beda dengan
kelompok yang lain. Maka hal tersebut akan mempengaruhi struktur yang ada di dalam
kelompok tersebut dan juga akan mempengaruhi pola interaksi dalam suatu
kelopok. Karena itu suatu pola yang dapat diterapkan pada suatu kelompok belum
tentu dapat diterapkan pada kelompok lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut Bimo (2003) kelompok mempunyai sebuah
struktur yang berarti adanya peran, norma, dan hubungan antar anggota. Peran
dari masing-masing anggota kelompok akan tergantung pada posisi ataupun
kemampuan individu masing-masing. Individu dalam suatu kelompok belum tentu
mempunyai peran yang sama pada kelompok yang lain. Hal tersebut terjadi karena
dalam kenyataan seseorang dapat menjadi anggota dari berbagai macam kelompok.
Misalnya, seseorang menjadi pemimpin pada suatu kelompok, tetapi menjadi
anggota kelompok pada kelompok yang lain. Dengan demikian seseorang mempunyai
peran dan status yang berbeda-beda dalam kelompok yang berbeda. Norma merupakan
aturan yang mengatur keberlangsungan hubungan perilaku anggota kelompok. Norma
kelompok akan memberikan arah ataupun batasan dari perilaku anggota kelompok.
Apabila norma kelompok telah menjadi normanya sendiri, maka yang terjadi adalah
hubungan internalisasi norma kelompok berjalan dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap individu menemukan suatu kenyamanan dengan
bergabung dan berinteraksi dalam suatu kelompok, karena di dalam kelompok
seseorang akan merasa bahwa dirinya disukai dan diterima. Perasaan disukai dan
diterima semacam ini sangat penting bagi semua usia dalam rentang kehidupan
manusia. Kohesi kelompok merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjaga
keutuhan kelompok. Kelompok dengan kohesi yang lemah akan memiliki kemungkinan
perpecahan yang tinggi, dibandingkan dengan kelompok dengan kohesi yang tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di dalam olahraga sebuah tim merupakan sekelompok
individu yang memiliki </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">tujuan bersama </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> memenangkan kejuaraan,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan yang didasari oleh interaksi dari
para pemain dan dan pelatih. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Kohes</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ivitas
tim atau kelompok </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">mencerminkan sejauh
mana anggota tim saling menyukai dan menikmati </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">keberadaan
tim tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">. Dalam sebuah kelas olahraga,
misalnya tujuan bersama</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> kelas tersebut adalah peningkatan
kebugaran dengan mem</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">atuh</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">i</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> program latihan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> yang diberikan
oleh pelatih, maka dengan mematuhi program latihan akan menghasilkan kebugaran
dan performa yang lebih baik, hal ini akan menimbulkan kohesivitas kelas
olahraga tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejarah Kohesivitas
Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsep
kohesivitas kelompok pertama kali diungkapkan pada penelitian psikologi pada
tahun 1940. Lewin pada tahun 1943, menggunakan istilah <i>cohesive</i> untuk menggambarkan sebuah kekuatan yang menjaga kelompok
agar tetap utuh dengan cara menjaga kesatuan anggota-anggotanya. Pada tahun
1950 terdapat kritik terhadap definisi kohesivitas sehingga menyebabkan
terjadinya perbedaan cara pengukuran kohesivitas. Pada tahun 1965 Lott and B.
E. Lott mengkonsepkan kohesivitas sebagai daya tarik interpersonal karena penelitiannya di fokuskan pada
totalitas kekuatan. Konsep kohesivitas berkembang menjadi sebuah konsep yang
multidimensional pada tahun 1980 dan 1990.
Seiring berkembangnya dinamika kelompok pada tahun 2006 seorang peneliti
yang bernama Forsyth mengungkapkan bahwa kohesivitas terdiri dari <i>cohesion is attraction, cohesion is unity,
cohesion as teamwork</i>. Kemudian konsep kohesivitas ini dikembangkan lagi
pada tahun 2010 oleh Forsyth menjadi empat komponen diantaranya <i>social cohesion, task cohesion, perceive
cohesion dan emotional cohesion</i>. Keempat komponen merupakan kata kunci
untuk membentuk kelompok yang kohesif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Makna Kohesivitas
Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa
teori mempertimbangkan kohesivitas sebagai sebuah ketertarikan personal. Pada
level individu, anggota dalam kelompok yang kohesif saling menyukai satu sama
lain. Dalam level kelompok, anggota-anggota kelompok tertarik pada kelompok itu
sendiri. Anggota kelompok mungkin bukan merupakan teman, tetapi mereka
mempunyai pandangan positif terhadap kelompoknya. Menurut Michael Hogg yang
dikutip oleh Rianti Puspa (2010) membedakan antara ketertarikan personal dan
ketertarikan sosial. Jika antar anggota menyukai satu sama lain, maka disebut
sebagai ketertarikan personal, bukan kohesivitas kelompok. Sedangkan,
kohesivitas kelompok mengarah pada ketertarikan sosial, yaitu saling menyukai
antar anggota dalam satu kelompok berdasar pada status sebagai anggota kelompok
tersebut<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 9.6pt; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut
Eka Septiani (2011) k</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">ohesivitas
merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok. Kohesivitas
ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar anggota kelompok,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
terdapat rasa </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">senang untuk bersama-sama.
Masing-masing anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya.
Anggota kelompok </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">akan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">antusias terhadap apa yang </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">di</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">kerjakan dan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> akan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan
kelompoknya. Merasa rela menerima tanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan
untuk memenuhi kewajiban. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal tersebut </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling menarik
dari anggota kelompok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 9.6pt; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Carron
mendefinisikan kohesi sebagai suatu proses dinamis yang tercermin dalam
kecenderungan kelompok untuk tetap bersatu dan tetap bersatu dalam mengejar
tujuan instrumentalnya atau untuk pemenuhan kebutuhan afektif anggota (Weinberg
and Gould, 2007). Ini menggarisbawahi gagasan bahwa kohesi adalah (a) multidimensi
(banyak faktor yang terkait dengan mengapa suatu kelompok menempel
bersama-sama), (b) dinamis (kohesi dalam kelompok dapat berubah seiring waktu),
(c) instrumental (kelompok diciptakan untuk suatu tujuan ), dan (d) afektif
(interaksi sosial anggota menghasilkan perasaan di antara anggota kelompok).
Mengenai aspek multidimensi kohesi, definisi menyinggung kohesi sebagai
kombinasi dari tugas dan dimensi sosial. Kohesi tugas mencerminkan sejauh mana
anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komponen Kohesivitas
Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Social
cohesion</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kekuatan sosial
yang mendorong individu untuk membentuk suatu kelompok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Task cohesion</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merupakan
kapasitas kinerja kelompok yang sukses sebagai unit koordinat dan sebagai
bagian dari kelompok. Kekuatan kelompok yang berfokus pada tugas akan
bergantung pada kerjasama yang diperlihatkan oleh setiap anggota kelompok.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perceive
cohesion</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merupakan
penguraian hubungan dalam sebuah kelompok, perasaan kebersamaan dan kesatuan
kelompok. Setiap anggota kelompok
memandang sebuah angggota kelompok sebagai suatu keseluruhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Emotional
cohesion</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merupakan
intensitas afektif dalam sebuah kelompok, dan sering dideskripsikan sebagai
perasaan kebersamaan, semangat kebersamaan dan perasaan afektif yang positif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Faktor yang
Mempengaruhi Kohesivitas Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Kesamaan
nilai dan tujuan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Kohesivitas akan terjadi bila anggota kelompok memiliki sikap, nilai dan
tujuan yang sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Keberhasilan
dalam mencapai tujuan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Keberhasilan dalam mencapai tujuan, dapat meningkatkan kesatuan
kelompok, kepuasan antar anggota kelompok dan membuat kelompok menjadi lebih
menarik bagi anggotanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Status
kelompok.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Kelompok yang memiliki status atau kedudukan yang lebih tinggi lebih
menarik bagi para anggotanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Penyelesaian
perbedaan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Jika terjadi perbedaan tentang suatu masalah penting yang terjadi dalam
kelompok, maka diperlukan penyelesaian yang dapat memuaskan semua anggota.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Kecocokan
terhadap norma-norma.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Norma
membantu dan mempermudah dalam meramalkan dan mengendalikan perilaku yang terjadi
dalam kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Daya
tarik pribadi.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Kohesivitas atau kepaduan akan meningkat jika terdapat adanya daya tarik
dari para anggota yaitu adanya kepercayaan timbal balik dan saling memberikan
dukungan. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Daya tarik ini
berfungsi untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Persaingan
antar kelompok.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Persaingan antar kelompok yang terjadi dapat menyebabkan anggota
kelompok lebih erat dan bersatu dalam melakukan aktivitasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Pengakuan
dan penghargaan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Jika suatu kelompok berprestasi dengan baik kemudian mendapat pengakuan
dan penghargaan dari pimpinan, maka dapat meningkatkan kebanggaan dan kesetian
dari anggota kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Ketika anggota kelompok tidak menarik antara satu sama lainnya atau
kurang kepercayaan di antara mereka atau adanya pengalaman yang tidak
menyenangkan dapat menurunkan adanya tingkat kepaduan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Persaingan intern antar anggota kelompok.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Persaingan
intern anggota kelompok menyebabkan adanya konflik, permusuhan dan mendorong
adanya perpecahan di antara anggota kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Dominasi.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Jika satu atau lebih anggota kelompok mendominasi kelompok atau karena
sifat kepribadian tertentu yang cenderung tidak senang berinteraksi dengan
anggota kelompok maka kepaduan atau kohesivitas tidak akan berkembang. Prilaku
seperti itu akan menimbulkan terjadinya klik-klikdalam kelompok yang dapat
menurunkan tingkat kepaduan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">E.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siklus Perkembangan
Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Teori
Bruce W. Tuckman mengidentifikasikan lima tahapan untuk melihat perkembangan
suatu kelompok, yaitu <i>forming, storming,
norming, performing, </i>dan<i> adjourning</i>
(Ernawati,dkk 2007).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahapan <i>forming</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merupakan suatu tahapan di mana anggota kurang yakin
untuk menentukan tempatnya dalam kelompok serta prosedur dan aturan-aturan
dalam kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahapan <i>storming<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mulai timbul berbagai macam konflik karena anggota menentang pengaruh kelompok dan kurang sesuai
dalam menyelesaikan berbagai macam tugas.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahapan <i>norming<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelompok membuat beberapa konsensus mengenai peran,
struktur, dan norma yang digunakan sebagai acuan dalam berperilaku yang tepat.
Dalam periode ini, komitmen dan kohesi meningkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahapan <i>performing</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Anggota kelompok menjadi cakap dalam kerja sama
untuk pola kerja samanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahapan <i>adjourning</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelompok menjadi bubar, berpencar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">F.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konsekuensi Kohesivitas
Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kohesivitas
kelompok merupakan kekuatan kelompok dan intensitasnya mempengaruhi anggota,
dinamika kelompok dan performa kelompok baik dalam hal positif dan negatif. Kohesivitas
kelompok menciptakan suasana kerja yang lebih sehat. Karena orang-orang yang
ada didalamnya lebih menaruh perhatian pada orang lain dengan berbagai cara
yang lebih positif serta seseorang akan lebih berpengalaman dalam mengurangi
kegelisahan dan ketegangan. Seseorang dalam kohesivitas kelompok akan lebih
siap dalam menerima tujuan, keputusan dan norma kelompok. Selanjutnya,
penyesuaian terhadap tekanan akan lebih banyak pada kohesivitas kelompok,
sehingga penolakan individu pada tekanan tersebut akan melemah. Namun ternyata
kohesivitas kelompok tidak hanya membawa hal yang positif, tetapi kohesivitas
kelompok juga dapat meningkatkan proses yang negatif seperti permusuhan dan
penyebab kesalahan. Contohnya: Kelompok kohesif dan nonkohesif dihadapkan pada
masalah yang tidak ada solusinya. Disaat seluruh kelompok menunjukkan frustasinya,
koalisi justru ditunjukkan oleh kelompok nonkohesif. Sementara kelompok kohesif
menunjukkan frustasinya sebagai agresi pribadi seperti: bermusuhan, <i>joking hostility</i> dan dominansi pribadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">G.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengukuran Kohesivitas
Kelompok<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengobservasi kohesi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Strategi
observasi digunakan untuk mengukur kohesivitas kelompok. Menurut Novira Eka
(2010) pada tahun 1950, George Caspar Homans menggunakan metode observasi untuk
meneliti sebuah tim dengan mencermati hubungan interpersonal antar anggota,
mencatat tekanan dan konflik yang terjadi dan seberapa lancar kelompok dapat
bekerjasama sebagai satu kesatuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan <i>self report</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode
self report merupakan cara lain untuk mengukur kohesivitas. Leon Festinger
menggunakan <i>sociometry</i> dalam studinya
mengenai kelompok orang-orang yang tinggal di lingkungan rumah yang sama
(Novira Eka, 2010). Pendekatan kedua dari <i>self
report </i>mengasumsikan bahwa anggota kelompok dapat menggambarkan kesatuan
dari kelompoknya secara tepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menyelekasi alat ukur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Definisi
operasional memberikan tantangan bagi para peneliti. Ketika mereka mengukur
kohesivitas dalam cara yang berbeda, mereka memberikan kesimpulan yang berbeda
pula. Alat ukur yang hanya fokus pada fungsi anggota kelompok terhadap
kohesivitas kelompok mereka, akan berbeda jika mengukur seberapa kuat hubungan
antara individu dalam kelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terbentuknya
kelompok berawal dari interaksi di antara para anggota dalam kelompok dan
terjadilah proses kelompok. Proses kelompok merupakan interaksi antara anggota
kelompok dan bagaimana pengaruh anggota kelompok satu terhadap yang lain.
Kohesi kelompok sangat berpengaruh didalam proses kelompok, hal ini dikarenakan
kohesi kelompok merupakan bentuk perhatian anggota kelompok, daya tarik antar
kelompok. Dalam kelompok yang berlangsung lama, anggotanya lebih tertarik pada
kelompok tersebut daripada kelompok lain. Kesamaan sikap, nilai-nilai,
sifat-sifat pribadi, dan lingkungan merupakan pendukung tingginya tingkat kohesi kelompok. Kelompok dengan
tingkat kohesi tinggi, anggotanya lebih banyak saling berinteraksi satu dengan
yang lain, lebih kooperatif, masing-masing mengevaluasi lebih positif, dan
lebih menyenangkan dibandingkan dengan kelompok yang tingkat kohesinya rendah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-33216631175613142852014-06-16T00:29:00.002-07:002014-06-16T00:29:18.984-07:00PENJAS ORKES DALAM KURIKULUM 2014<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Kurikulum
merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013
dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk
mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab. <span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.</div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Pengembangan
kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l9 level1 lfo7; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tantangan
Internal</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pemenuhan
8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 32.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM <span lang="EN-US">usia produktif </span>yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun<span lang="EN-US">,</span> apabila tidak memiliki
kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l9 level1 lfo7; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tantangan
Eksternal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Tantangan
eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l2 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Tantangan
masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l2 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kompetensi
masa depan antara lain kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga
negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l2 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Persepsi
masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek <span lang="EN-US">kognitif</span>, beban siswa terlalu berat,
kurang bermuatan karakter.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l2 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Perkembangan
pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, <i>Observation based [discovery] learning</i> dan <i>Collaborative learning.</i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 32.2pt; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l2 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Fenomena
negatif antara lain p<span lang="EN-US">erkelahian
pelajar</span>, n<span lang="EN-US">arkoba</span>,
korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l9 level1 lfo7; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penyempurnaan
Pola Pikir</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai
berikut<span lang="EN-US"> ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada
siswa. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari satu arah menuju interaktif. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran
berbasis tim. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan
kaidah keterikatan. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke
segala penjuru. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari alat tunggal menuju alat multimedia.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->j.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari hubungan satu arah bergeser menuju
kooperatif.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->k.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->l.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->m.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dari
satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->n.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan
kepercayaan. </div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;">
<!--[if !supportLists]-->o.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Dari pemikiran faktual menuju kritis.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 28.4pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->p.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Dari
penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l9 level1 lfo7; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penguatan
Tata Kelola Kurikulum</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar Kompetensi
Lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang
terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, t<span lang="EN-US">et</span>api disusun pada tingkat nasional.
Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus
dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak
dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l9 level1 lfo7; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pendalaman
dan Perluasan Materi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Hasil studi
internasional untuk <i>reading</i> dan <i>literacy</i> (PIRLS) yang ditujukan untuk
kelas IV SD juga menunjukkan hasil bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia
di SD kelas IVhanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan <i>advance</i>. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Hasil analisis lebih jauh untuk studi PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal
yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat
kategori, yaitu:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.4pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><i>low</i>
mengukur kemampuan sampai level <i>knowing</i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.4pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><i>intermediate</i>
mengukur kemampuan sampai level <i>applying</i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.4pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><i>high </i>mengukur
kemampuan sampai level <i>reasoning<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 28.4pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><i>advance </i>mengukur
kemampuan sampai level<i> reasoning with
incomplete information.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Dalam kaitan
itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi
yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan
materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang
dianggap penting dalam perbandingan internasional. </div>
<h2 style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Karakteristik
Kurikulum 2013<o:p></o:p></span></h2>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
Kompetensi untuk
Kurikulum 2013 dirancang berikut<span lang="EN-US">
ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Isi
atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kompetensi
Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk
setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses
pembelajaran siswa aktif.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kompetensi
Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kompetensi
Inti menjadi unsur organisatoris (<i>organizing elements</i>) Kompetensi Dasar
yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
dalam Kompetensi Inti.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kompetensi
Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (<i>reinforced</i>) dan memperkaya (<i>enriched</i>) antarmata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Silabus
dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas
dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum
seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan
dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut. </div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Proses Pembelajaran<o:p></o:p></span></h2>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
Proses pembelajaran
Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut ini.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses
pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan
dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->b.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema
sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang dikembangkan guru.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->c.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip
pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi
Inti pada tingkat yang memuaskan (<i>excepted</i>).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->d.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar
karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat <i>mastery </i>dan diajarkan secara langsung (<i>direct teaching</i>), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
konten yang bersifat <i>developmental</i>
yang dapat dilatih (<i>trainable</i>) dan
diaj<span lang="EN-US">a</span>rkan secara
langsung (<i>direct teaching</i>), sedangkan
sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (<i>indirect teaching</i>).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->e.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pembelajaran kompetensi untuk konten yang
bersifat <i>developmental</i>dilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling
memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->f.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran tidak langsung (<i>indirect</i>) terjadi pada setiap kegiatan
belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran
tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (<i>hidden
curriculum</i>) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak
langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dibuat guru<span lang="EN-US">.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->g.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip
pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca,
mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan,
menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan,
tulis, gambar, grafik, tabel, <i>chart</i>,
dan lain-lain).</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->h.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk
membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran
remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan
berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik.
Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai
dengan hasil analisis jawaban peserta didik. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]-->i.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek
kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran
remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pembelajaran
Ekstrakurikuler.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk
aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran
terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas
kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai
unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Calibri;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Prinsip
Pengembangan Kurikulum 2013<o:p></o:p></span></h2>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify; text-autospace: none;">
Pengembangan kurikulum
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut<span lang="EN-US"> ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan
daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi
lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan <span lang="EN-US">p</span>emerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan
yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12
tahun. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum didasarkan pada model kurikulum
berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh
pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, <span lang="EN-US">dan </span>keterampilan psikomotorik
yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap
sikap, keterampilan<span lang="EN-US">,</span>
dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (<i>mastery learning</i>) sesuai dengan ka<span lang="EN-US">i</span>dah kurikulum berbasis kompetensi. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum dikembangkan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan
dan minat.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]--><span lang="SV">Kurikulum berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya</span>. <span lang="SV">Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik </span>berada pada<span lang="SV"> posisi sentral </span>dan aktif dalam
belajar. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: -7.15pt; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum harus tanggap<span lang="SV">
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, </span>budaya, <span lang="SV">teknologi, dan seni</span>.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan<b>.</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->9.<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Kurikulum<span lang="NO-BOK"> harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->10.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Kurikulum di<span lang="SV">dasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah</span><b>.</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->11.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Penilaian
hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang
dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan
tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek
hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-size: 15px;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_Toc348974642"></a>PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR</span></span></h2>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
Struktur
kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar
yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu
untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II,
dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing
36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Beban belajar penjas adalah 4 jam di tiap kelas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.15pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-47009590487837599972013-11-29T22:26:00.002-08:002013-11-29T22:26:42.677-08:00The social construction of physical education Present, past and future<br />
Subject fields or disciplines have been invented; they are socially constructed<br />
and constituted by humans.<br />
(Lawson, 1991: 286)<br />
We will always be in the middle of the story of our society, and thus judgement<br />
of the significance and value of what has already happened is inseparable<br />
from judgement of the present, and of the feasibility and desirability of<br />
possible futures.<br />
(Chanan and Gilchrist, 1974: 62)<br />
The act of defining physical education goes somewhat beyond the statement<br />
of beliefs, values and aspirations, important though these statements may be.<br />
Physical education is defined by what is said, done and written in its name,<br />
as are all other school subjects and university disciplines. It is, in the words<br />
of Ivor Goodson (1997) and of Hal Lawson (1991), socially constructed. So<br />
when some physical educators bemoan a lack of consensus among their<br />
peers about the nature of their subject, when a number of apparently competing<br />
written definitions of physical education vie for their attention, and<br />
when they point to a proliferation of titles for university departments, they<br />
overlook the enduring commonalities of physical education practice, particularly<br />
in terms of what people say and do in the subject’s name. This<br />
practice conforms to a concept of physical education – what I will in this<br />
book refer to as ‘the idea of the idea of physical education’1 or the id2 – that<br />
has remained more or less intact since around the middle of the last century,<br />
transcends the national borders of economically advanced countries and<br />
other nations that have had some formal association with these countries,<br />
and that has been highly resistant to change.<br />
I use the expressions ‘more or less’ and ‘around’ because each country,<br />
each region, each state and each city can demonstrate differences in terms of<br />
key events and moments, outstanding leaders, local forces and particular<br />
circumstances. For instance, Britain resisted the overt influence of militarism<br />
in favour of a more therapeutic form of physical training in the early 1900s<br />
when it adopted the Swedish system of gymnastics as its preference for elementary schools while in the same period Australia located its elementary<br />
school physical training squarely within a national scheme of compulsory<br />
military cadet training. Or, more precisely, and to make my point, the neonate<br />
Australian states of Victoria and Queensland, the two main sources of<br />
evidence for Schooling Bodies (Kirk, 1998a), adopted the cadet scheme,<br />
though each in its own, inimitable, way. Regardless of where we look and<br />
with only a few exceptions, we will find histories of physical education<br />
dating from the late 1800s to the present that show differences in nuanced<br />
detail. But the differences are for the most part less significant than the<br />
similarities.2<br />
Physical educators, perhaps more than educators in other subjects and<br />
disciplines, have a history of passionate advocacy for their specialism.<br />
Indeed, this characteristic would be one of the things that they have in<br />
common, across nations, cultures, gender and time. Why this is so we can<br />
only speculate; perhaps it has been something to do with living in a marginal<br />
role, as Leo Hendry (1976) put it, as the pre-eminently most embodied subject<br />
of an otherwise mostly cerebral curriculum. Whatever the reason for<br />
their passion, physical educators have typically held strong opinions about<br />
their subject and have felt compelled to express these, sometimes forcefully,<br />
to whomever might listen. This characteristic in itself has been partly<br />
responsible for the enduring but misleading idea that physical education is a<br />
field riven by difference, where disputatious individuals and groups offer<br />
rival philosophies of their subject. At least, the idea has been misleading<br />
since around the 1970s onwards, when the current id2 of physical education<br />
was consolidated in secondary schools and teacher-education colleges. Prior<br />
to the 1970s, as a shift from gymnastics to sport-techniques was bedding<br />
down, the field was indeed riven by noisy disputes, as I pointed out in<br />
Defining Physical Education (Kirk, 1992a). Since that time, a proliferation of<br />
definitions of physical education allied to a rapid expansion of programme<br />
content and considerable variance between schools in terms of what is<br />
offered as physical education have together combined to create the impression<br />
of a field that is amorphous (Proctor, 1984), an impression that succeeds<br />
in masking the commonality of practice within the id2 of physical<br />
education-as-sport-techniques. I suggest too that at a more philosophical<br />
level, many (though not all) disputatious physical educators have misunderstood<br />
the object of their disagreements (Locke, 1998: 248); as one example,<br />
those physical educators who insist that ‘physical education’ and ‘sport’ are<br />
such different phenomena that no definition of physical education should<br />
even refer to sport, as is the case with the National Curriculum Physical<br />
Education in England and Wales (see Green, 1998; Penney and Chandler,<br />
2000: 74), when in fact, as I aim to show, the currently dominant id2 of<br />
physical education has been grounded in a particular version of sport from<br />
at least the 1950s.<br />
So what is the practice of physical education that informs far and wide<br />
this id2 and that is apparently so enduring and resistant to change?wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-10966301766882613802013-11-29T19:27:00.000-08:002013-11-29T19:27:00.699-08:00PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SPORT EDUCATION<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pendidikan jasmani </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">dewasa ini telah
termarjinalkan dan tereduksi menjadi sebatas pelengkap dalam pembelajaran di
sekolah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
Di berbagai negara, pendidikan jasmani masih duduk di pinggiran kurikulum dan
masih berjuang untuk mendapatkan pengakuan serta penghargaan sebagai bagian
dari pendidikan modern secara umum
(Alexander dan Penney, 2005: 288). </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Situasi yang terjadi saat ini di sebut sebagai <i>“global crisis of school physical education”
</i>(Shehu: 1998: 227). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendidikan
jasmani tidak memiliki konsep identitas yang mantap. Selama ini, pendidikan jasmani tidak muncul sebagai
entitas yang diperhitungkan. Justru dalam situasi-situasi tertentu seringkali dianggap
remeh</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> dan tidak
penting</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">.
Padahal pendidikan jasmani memiliki potensi untuk menjadi <i>urgen</i> dalam usaha pendidikan nasional</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">.<o:p></o:p></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td bgcolor="white" height="46" style="background: white; border: .75pt solid white; vertical-align: top;" width="110"><!--[endif]--><!--[if !mso]--><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 251653632;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr>
<td><!--[endif]-->
<div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt 4.35pt 7.95pt;" v:shape="_x0000_s1026">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">1</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<!--[if !mso]--></td>
</tr>
</tbody></table>
</span><!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]--></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:rect
id="_x0000_s1026" style='position:absolute;left:0;text-align:left;
margin-left:160.35pt;margin-top:206.5pt;width:78pt;height:29.7pt;z-index:251653632'
strokecolor="white [3212]"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 46px; left: 0px; margin-left: 213px; margin-top: 274px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 110px; z-index: 251653632;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Persoalan
ini menjadi semakin pelik ketika persoalan-persoalan yang dihadapi pendidikan
jasmani selama ini. Beberapa persolaan tersebut adalah (1) adanya desakan untuk
penyelenggaraan mata pelajaran baru
semacam informasi teknologi( IT). Hal ini akan membawa pada kritisnya posisi
pendidikan jasmani yang dianggap bukan pelajaran" penting" untuk
digusur oleh mata pelajaran baru yang urgen untuk diberikan kepada siswa.
Anggapan tidak penting ini bukan hanya fenomena di negara berkembang tetapi
juga negara maju. Seperti Singapura misalnya, sangat jelas dalam desain sekolah
bahwa pendidikan jasmani dan olahraga bukan menjadi hal yang penting. Hal ini
berakar pada( 2) <i>skeptisisme outcome </i>pembelajaran
pendidikan jasmani. Para pakar pendidikan jasmani di perguruan tinggi terlalu sibuk
dengan pernyataan bahwa pendidikan jasmani mampu menjadi alat ampuh dalam
membangun karakter bangsa, moral, disiplin dan nilai positif lainnya tetapi
lupa meneliti keampuhannya tersebut. Penelitian pendidikan jasmani selama ini
terlalu positivistik yang mengumpulkan kemampuannya untuk menggali
masalah-masalah tersebut di atas. Dalam konstelasi ini, (3) posisi pendidikan
jasmani dalam kurikulum sekolah menjadi rapuh. Sehingga pada gilirannya, (4)
krisis identitas profesi pendidikan jasmani tidak terelakkan lagi sebagai
bagian dari krisis multidemensional yang dihadapi pendidikan jasmani (Setiawan,
2004: 3)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Para ahli pendidikan jasmani tidak memiliki orientasi
yang sama </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">tentang esensi </span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">outcome</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
yang diharapkan dari siswa melalui pendidikan jasmani</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Setidaknya ada dua salah konsep
dalam pendidikan jasmani (Crum, 2003). Pertama, pendidikan jasmani
dikonsepsikan secara biologistik</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">.
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Cara
pandang konsep biologis ini </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">menyatakan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> bahwa pendidikan
jasmani merupakan pelatihan-dari-jasmani</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">tubuh
merupakan sebuah mesin instrumen. Artinya, tubuh adalah suatu kumpulan
instrumen yang memiliki fungsinya masing-masing dan bekerja untuk satu
keseluruhan item</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">.
Pembelajaran dalam konsep ini akan menekankan pada latihan-latihan fisik,
teknik maupun latihan peningkatan kebugaran jasmani. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Tidak
ada tugas pembelajaran, tetapi tugas latihan. G</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">uru pendidikan
jasmani akan mengevaluasi hasil pembelajaran dengan cara-cara semacam tes
kebugaran jasmani (<i>fitnest test</i>). </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Cara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">pandang</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> kedua</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> tentang pendidikan jasmani berasal
dari konsep pedagositik, pendidikan-melalui-gerak.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> K</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">onsep pedagogistik memilki konsep
tubuh di mana tubuh sebagai <i>entry</i> ke
arah pemikiran, karakter dan kepribadian. Pendidikan jasmani menurut konsep ini
adalah mata pelajaran yang berfungsi untuk mendidik atau membentuk individu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">bergerak untuk belajar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> <i><span lang="EN-US">Output</span></i><span lang="EN-US"> utamanya adalah membentuk pribadi
luhur pada siswa.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Pertentangan dua cara pandang tersebut
diatas, menyebabkan secara umum</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">
insan pendidikan jasmani</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> tidak mampu menjawab secara mantap
pertanyaan mendasar, yaitu “</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Hasil
akhir</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
seperti apakah yang akan dapat didapatkan siswa dari pembelajaran pendidikan
jasmani?</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Permasalahan pendidikan jasmani di sekolah telah
menjadi pembahasan utama dalam Kongres dunia pendidikan jasmani di Berlin,
Jerman pada tahun 1999. Sebagaimana yang dipaparkan Rusli Lutan (1999: 1)
bahwa, "Pendidikan jasmani mengalami ancaman dan tekanan yang serius
dengan berbagai pertanda seperti dipandang sebagai bidang studi yang di pinggirkan
dan tidak penting bagi karier". Mar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">j</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">inalisasi penjas di sekolah, berdasarkan hasil survai
pada tingkat global lebih disebabkan beberapa indikasi, seperti yang dikemukakan
Rusli Lutan (1999: 1) yaitu: "Mulai dari alokasi waktu yang terbatas,
kelangkaan infrastruktur, kualifikasi tenaga yang tidak sesuai, hingga biaya
yang sangat minim". Segala permasalahan tersebut di atas jika terakumulasi
sesungguhnya akan bermuara pada gagalnya tujuan pendidikan secara umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Senada
dengan pendapat di atas, Nuruddin (2011) mengungkapkan bahwa pendidikan jasmani
saat ini telah tergeser menjadi <i>marginal
subject</i>.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Gambaran yang bersifat mendunia adalah (1) penilaian
diri rendah dari profesi pendidikan jasmani, (2) alokasi yang lebih besar untuk
olahraga kompetitif dan elit dibandingkan dengan untuk keperluan pendidikan
jasmani, (3) ketidakmampuan pendidikan jasmani untuk mengkomunikasikan pesan
yang bermakna kepada setiap lapisan masyarakat (warga masyarakat pada umumnya,
profesional, politisi, pemimpin organisasi, orang tua, dll). Selain itu masih
ketimpangan gender, seperti juga partisipasi orang cacat yang masih terbatas
karena kekurangan fasilitas dan pemisahan anak normal dan anak cacat menjadi
sekolah khusus (luar biasa).</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Nuruddin (2011: 14)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">G</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">uru pendidikan jasmani memberikan sumbangan
permasalahan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">sangat pelik</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">. Guru pendidikan jasmani seringkali terjebak dalam
rutinitas kerja</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> dan meninggalkan tanggung jawab
profesionalnya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">. Rutinitas
lebih dekat dengan gagasan <i>status quo</i>
daripada dinamika perubahan dan kreativitas. Situasi ini kemudian menyebabkan kemandulan
kreativitas serta inovasi guru dalam kinerja.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Program
sertifikasi yang bertujuan meningkatkan kinerja pun belum mampu mengatasi
masalah ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> <span lang="EN-US">Hasil
penelitian menunjukan bahwa hubungan antara sertifikasi guru dan kinerja guru
sangat rendah ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,164</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
(Ikin Solikin: 2010).</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mayoritas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">g</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">uru pendidikan jasmani yang telah merasa puas dengan
cara mengajar yang telah rutin dilakukan selama bertahun-tahun</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
dan secara umum kurang dalam pelatihan formal pengembangan kurikulum (Alexander
dan Penney, 2005: 287). </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Rutinitas
dan kejenuhan membuat guru sulit berkembang dan mengalami kemacetan dalam
pertumbuhan intelektual (<i>sense of
personal growth</i>). Akibatnya, pembelajaran pendidikan jasmani dewasa ini
cenderung dilaksanakan secara tradisiona</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">l.
Padahal seharusnya guru harus mampu memahami karakteristik siswa agar dapat
menemukan pendekatan pembelajaran yang sesuai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Guru
harus menguasai gaya mengajar yang bervariasi. Mengingat bahwa (a) siswa
terdiri atas populasi yang berbeda, (b) pendidikan jasmani memiliki tujuan
pembelajaran yang kompleks mulai dari ranah psikomotor, kognitif hingga aspek
sosial, (c) materi pembelajaran pendidikan jasmani yang sangat spesifik. Siswa
belajar dengan cara yang berbeda, datang dari latar belakang budaya yang
berbeda, dan memiliki tingkat pengalaman gerak yang berbeda. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan penanganan dan perbedaan kebutuhan untuk masing-masing siswa.
Sayangnya perbedaan-perbedaan ini seringkali diabaikan oleh guru pendidikan
jasmani. (Byra: 2006: 449)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Materi pembelajaran pen</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">didikan jasmani</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> terlalu luas namun hanya di pelajari di permukaannya
saja. Berbagai cabang olahraga harus dikuasai oleh siswa, namun alokasi waktu
yang sedikit dan sarana prasarana yang terbatas menyebabkan pengetahuan siswa
tentang sebuah cabang olahraga menjadi sangat kurang. Akibatnya, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">pendidikan
jasmani</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> saat ini
bekerja dalam tataran utopis yang mustahil tercapai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pendidikan jasmani sesungguhnya merupakan alat
pendidikan yang mampu membentuk manusia seutuhnya, dalam pengembangan kemampuan
kognitif, afektif, psikomotor dan sosial secara berimbang. Pendidikan jasmani
sangat penting diajarkan baik di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, hingga Perguruan Tinggi. Namun seiring banyaknya
permasalahan yang ada didalamnya, pendidikan jasmani saat ini seringkali
dianggap sebagai pelajaran yang tidak penting.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pembelajaran penjas di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">S</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">ekolah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> Menengah Pertama (SMP)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> saat ini dilaksanakan secara tidak lengkap dan tidak
sesuai karakteristik siswa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Secara umum
karakteristik siswa SMP telah mampu bekerjasama dalam tim dengan baik dan jiwa
kepemimpinan mulai muncul. Pada usia ini guru haruslah memaksimalkan potensi
yang dimiliki siswa. Namun pada kenyataannya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">ara guru lebih senang mengajarkan teknik-teknik
olahraga yang sering terpisah dari suasana permainan sebenarnya, atau jika pun
melakukan permainan, permainan tersebut tidak sesuai dengan hakikat kemampuan
anak serta kehilangan nilai-nilai keolahragaannya, dan yang lebih penting,
tidak memberikan pengalaman yang lengkap pada anak dalam berolahraga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
(Siedentop, 1994: 116)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Pengelolaan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">en</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">didikan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">jas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">mani di SMP</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> <span lang="EN-US">saat ini belum menunjukkan ke arah
yang efektif dan efisien. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan,
ditemukan guru </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">p</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">en</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">didikan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">jas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">mani</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> dalam kegiatan pembelajaran bersifat monoton,
berpusat pada guru, menggunakan pendekatan <i>drill</i>,
dan hanya menekankan penguasaan motorik saja sedang aspek lain terabaikan
seperti intelektual, mental dan nilai-nilai ke-penjas-an lainnya. Apa yang
diterapkan di sekolah dewasa ini lebih condong mengarah ke upaya pengenalan dan
penguasaan keterampilan suatu cabang olahraga. Pendekatan yang dipakai oleh
guru-guru tak ubahnya seperti seorang melatih suatu cabang olahraga. Keadaan
demikian menyebabkan hilangnya peluang emas untuk meraih keuntungan semaksimal
mungkin dari pengajaran penjas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">or</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">kes sebagai medium pendidikan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
(Anik Rukmana, 2008). </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Akibatnya
siswa cenderung acuh tak acuh, kurang motivasi dalam belajar, merasa bosan, dan
kurang kreatif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Revitalisasi peran pendidikan jasmani di sekolah haruslah
segera dilakukan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Guru pendidikan jasmani haruslah merubah
sikap</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> dari
konservatif tradisional menjadi progresif futuristi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">k.
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Salah satu upaya ke arah perbaikan
adalah melalui</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> rekayasa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">
<span lang="EN-US">perbaikan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran
yang belum banyak digunakan di Indonesia adalah </span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">s</span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">port education.</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Sport
education</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> yang sebelumnya
diberi nama <i>play education</i> dikembangkan oleh Daryl Siedentop di Amerika.
Model ini berorientasi pada nilai rujukan <i>disciplinary
mastery</i> (penguasaan materi), dan merujuk pada model kurikulum <i>sport socialization</i>. Siedentop banyak
membahas model ini dalam bukunya yang berjudul <i>“Quality PE Through Positive Sport Experiences: Sport Education”</i>. Enam
karakteristik model <i>sport education</i>
yang seringkali absen dari pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya adalah:
musim, anggota team, pertandingan formal, puncak pertandingan, catatan hasil,
perayaan hasil kompetisi.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">1.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt;"> </span><span style="font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Musim </span><span style="font-size: 11.5pt;">(<i>season</i>)
merupakan salah satu karakteristik dari model <i>sport education</i> yang di dalamnya terdiri dari musim latihan dan
kompetisi serta seringkali diakhiri dengan puncak kompetisi. Dalam pendidikan
jasmani pada umumnya karakteristik ini jarang diperhatikan. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">2.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt;"> </span><span style="font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Anggota team </span><span style="font-size: 11.5pt;">merupakan karakteristik kedua dari model <i>sport education.</i> Semua siswa harus menjadi
salah satu anggota dari t</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">i</span><span style="font-size: 11.5pt;">m olahraga dan
akan tetap sebagai anggota sampai satu musim selesai. Dalam pendidikan jasmani
pada umumnya anggota tim berubah-ubah dari satu pertemuan ke pertemuan yang
lainnya. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">3.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt;"> </span><span style="font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Kompetisi formal </span><span style="font-size: 11.5pt;">merupakan karakteristik ke tiga dari model sport
education. Kompetisi dalam model ini mengandung tiga arti, yaitu: festival,
usaha meraih kompetensi, dan mengikuti pertandingan pada level yang berurutan.
Kompetisi formal dilakukan secara berselang-seling dengan latihan dan format
yang berbeda-beda: misal dua lawan dua, tiga lawan tiga dan seterusnya hingga
pada tingkatan yang sesuai dengan kemampuan siswa. Penjadwalan ditetapkan dari
sejak awal pembelajaran pendidikan jasmani sehingga siswa mengetahui waktunya
secara pasti dan dari sejak kapan mereka harus mempersiapkan diri. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">4.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt;"> </span><span style="font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Puncak pertandingan </span><span style="font-size: 11.5pt;">merupakan ciri khas dari even olahraga untuk mencari
siapa yang terbaik pada musim itu, dan ciri khas ini dijadikan karakteristik ke
empat dari model <i>sport education</i>.
Dalam pendidikan jasmani pada umumnya, pertandingan seperti ini sering
dilakukan, namun setiap siswa belum tentu masuk anggota team sehingga terkadang
lepas dari konteksnya. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">5.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt;"> </span><span style="font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Catatan hasil </span><span style="font-size: 11.5pt;">merupakan karakteristik ke lima dari model <i>sport education.</i> Catatan ini dilakukan
dalam berbagai bentuk, dari mulai dai catatan masuk gol, tendangan ke g</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">awang</span><span style="font-size: 11.5pt;">, </span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">ke</span><span style="font-size: 11.5pt;">curang</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">an</span><span style="font-size: 11.5pt;">, kesalahan-kesalahan, dan sebagainya disesuaikan
dengan kemampuan siswa. Catatan ini dilakukan siswa dan guru untuk dijadikan
feedback baik bagi individu maupun team. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">6.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt;"> </span><span style="font-size: 11.5pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Perayaan hasil kompetisi </span><span style="font-size: 11.5pt;">merupakan karakteristik ke enam dari model <i>sport education</i>. Perayaan hasil
kompetisi seperti upacaya penyerahan medali berguna untuk meningkatkan makna
dari partisipasi dan merupakan aspek sosial dari pengalaman yang dilakukan
siswa.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">
(Siedentop: </span><span style="font-size: 11.5pt;">2004: 5</span><span lang="EN-US" style="font-size: 11.5pt; mso-ansi-language: EN-US;">)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Mayoritas
guru pendidikan jasmani belum mengenal </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">model <i>sport
education</i> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">dengan baik. Hal ini diakibatkan oleh belum adanya
buku panduan pelaksanaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> <i><span lang="EN-US">sport education</span></i></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">yang
mudah dipahami, <i>practicable</i> dan
berbahasa Indonesia. Kebanyakan buku panduan pelaksanaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> <i><span lang="EN-US">sport education</span></i></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">sulit
dipahami dan berbahasa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">I</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">nggris.
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Situasi tersebut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
mengakibatkan pelaksanaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> <i><span lang="EN-US">sport education</span></i></span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">di
Indonesia belum bisa dilakukan secara <i>massive</i>.
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Perlu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
pengenalan model ini kepada guru-guru pendidikan jasmani, serta</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> modifikasi dan pengembangan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">sebuah
buku panduan pelaksanaan dengan kata-kata yang mudah dipahami, sederhana dan<i> practicable,</i> </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> agar model ini
mampu dilaksanakan sebagai model alternatif pembelajaran pendidikan jasmani</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
di sekolah.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">Dari latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan
bahwa penelitian pengembangan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> buku panduan pelaksanaan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;"> model pembelajaran <i>sport education</i> adalah sebuah agenda yang mendesak untuk dilakukan.
Penulis selanjutnya berinisiatif untuk meneliti tentang “Pengembangan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
buku panduan pelaksanaan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US;">
Model Pembelajaran <i>Sport education</i>”.<o:p></o:p></span></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-84901044464558746052013-07-08T21:24:00.000-07:002013-07-08T21:24:24.318-07:00KRISIS PENDIDIKAN JASMANI DITINJAU DARI PERSEPSI FILSAFAT<div class="intro">
Sebagai cabang olahraga paling populer, sepakbola Indonesia menjadi
ajang pertarungan politik sekaligus bisnis, yang ironisnya justru
menghancurkan prestasi. </div>
<div class="intro">
<br /></div>
Saat hujan deras menyapu stadion, nyanyian penonton semakin keras. “Indonesia! Indonesia!”<br />
Lebih dari 60 ribu orang memadati Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta
baru-baru ini untuk menyaksikan kesebelasan nasional bertanding.
Sementara seratus juta lainnya menonton melalui televisi untuk
menyaksikan pertandingan itu, menunjukkan daya tarik sepakbola di
Indonesia yang menyaingi fanatisme penonton liga utama sepakbola di
Inggris dan Jerman.<br />
<br />
Diantara para fans adalah dua orang paling berpengaruh -- Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan konglomerat yang mempunyai ambisi politik
Aburizal Bakrie. Partai mereka telah lama bertarung untuk memperebutkan
pengaruh atas cabang olahraga yang dikenal mempunyai penonton yang
banyak, sambil berharap ini akan bisa menjadi faktor untuk meraih
dukungan dalam pemilihan umum tahun depan.<br />
<br />
Bakrie, yang memimpin partai Golkar dan telah menyatakan bakal maju
menjadi kandidat presiden, kelihatannya telah merebut kendali atas dua
asosiasi sepakbola yang Maret lalu telah menyatu kembali setelah sekian
lama berkonflik dan menciptakan dua liga tandingan di Indonesia.<br />
<br />
<b>Pengaruh Politik dan Bisnis</b><br />
Asosiasi itu bertanggungjawab mengontrol pemasaran di stadion dan juga
televisi. “Jika anda bisa mengontrol sepakbola, berarti anda sudah
setengah jalan untuk menguasai Indonesia,” kata seorang pejabat senior
di asosiasi sepakbola Indonesia PSSI. “Tak ada kampanye partai politik yang bisa mendapat kerumunan orang
begitu besar, setia, dan bersemangat. Tak heran jika mereka (para
politisi-red) mati-matian berusaha mendapatkan ini.“<br />
<br />
Bakrie memiliki stasiun TV yang dipakai baik untuk menyiarkan
pertandingan sepakbola dan juga mengiklankan ambisinya untuk menjadi
presiden. Mengontrol sepakbola akan menyediakan keunggulan di negeri berpenduduk
240 juta, di mana cabang olahraga ini populer meski Indonesia sendiri
berada di urutan 170 dari 209 negara dalam Peringkat Dunia FIFA.<br />
<br />
Pertandingan-pertandingan akhir pekan biasanya ditonton oleh 52 juta
penonton, sementara sekitar 12 juta orang datang ke stadion setiap
tahun, kata Widjajanto, kepala pelaksana PT Liga Prima Indonesia
Sportindo, yang menyelenggarakan Indonesian Premier League. Liga ini
akan bergabung dengan saingannya yakni Liga Super Indonesia (LSI) pada
tahun 2014, sesuai kesepakatan yang dilakukan pada Maret lalu.<br />
Sebagai perbandingan, penonton Bundesliga Jerman yang datang ke stadion
adalah 13,8 juta orang pada musim 2011-2012, sementara liga Inggris
adalah 13,1 juta.<br />
<br />
Suara pemilih bukan cuma hadiah. Potensi bisnis, jika cabang olahraga
ini kembali ke jalurnya juga lezat. Hak siaran televisi LSI, pada tahun
2011 dijual seharga Rp 1,3 triliun untuk sepuluh tahun. Widjajanto
memperkirakan bahwa ketika kedua liga ini disatukan kembali, maka hak
siar dan iklan akan senilai paling sedikit 360 juta Dolar Amerika per
tahun.<br />
<br />
<b>Perpanjangan Perang</b><br />
<br />
“Sangat jelas bahwa itu adalah perpanjangan perang antara Partai
Demokrat dengan Golkar untuk Pemilu 2014,“ kata Tjipta Lesmana, seorang
pengamat politik dan bekas kepala komite PSSI, tentang perang
memperebutkan pengaruh di dalam tubuh asosiasi olahraga itu. “Asosiasi itu telah digunakan untuk kepentingan politik dan kedua
pimpinan partai itu menyadari bahwa sepakbola punya pengaruh untuk
membantu mereka meraih dukungan.“<br />
<br />
<br />
<b>Kemenangan Bakrie</b><br />
<br />
Perselisihan membuat sponsor takut dan merusak keuangan klub. Pemerintah
juga menghentikan pendanaan APBD yang sebelumnya diterima oleh sejumlah
klub. Sebuah kebijakan yang membuat beberapa klub akhirnya bubar.<br />
Cabang olahraga itu menyentuh titik terendah tahun lalu saat seorang
pemain asal Paraguay, yang sekian lama tidak dibayar gajinya, tidak
mampu membayar biaya pengobatan dan akhirnya meninggal dunia. Media
massa melaporkan bahwa beberapa pemain asing turun ke jalan meminta agar
gaji mereka juga segera dibayar oleh klub.<br />
Tahun ini, Yudhoyono mengirim pimpinan Partai Demokrat Roy Suryo untuk
menyelesaikan kekacauan ini. ”Pemerintah menempatkan saya di sarang
singa,” kata Suryo. Dia mengadakan kongres pada Maret lalu yang dihadiri
kedua pihak. Puluhan polisi berdiri menjaga kalau-kalau situasi
memanas.<br />
Pada akhirnya, perjanjian disepakati dan sepakbola Indonesia kembali
berada di bawah kontrol satu tangan, yang kelihatannya kini kembali
dimenangkan oleh kubu Bakrie.wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-56172767072077893172013-07-08T21:10:00.002-07:002013-07-08T21:10:40.225-07:00Pertarungan Politik di Balik Sepakbola<div class="intro">
Sebagai cabang olahraga paling populer, sepakbola Indonesia menjadi
ajang pertarungan politik sekaligus bisnis, yang ironisnya justru
menghancurkan prestasi. </div>
<div class="intro">
<br /></div>
Saat hujan deras menyapu stadion, nyanyian penonton semakin keras. “Indonesia! Indonesia!”<br />
Lebih dari 60 ribu orang memadati Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta
baru-baru ini untuk menyaksikan kesebelasan nasional bertanding.
Sementara seratus juta lainnya menonton melalui televisi untuk
menyaksikan pertandingan itu, menunjukkan daya tarik sepakbola di
Indonesia yang menyaingi fanatisme penonton liga utama sepakbola di
Inggris dan Jerman.<br />
<br />
Diantara para fans adalah dua orang paling berpengaruh -- Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan konglomerat yang mempunyai ambisi politik
Aburizal Bakrie. Partai mereka telah lama bertarung untuk memperebutkan
pengaruh atas cabang olahraga yang dikenal mempunyai penonton yang
banyak, sambil berharap ini akan bisa menjadi faktor untuk meraih
dukungan dalam pemilihan umum tahun depan.<br />
<br />
Bakrie, yang memimpin partai Golkar dan telah menyatakan bakal maju
menjadi kandidat presiden, kelihatannya telah merebut kendali atas dua
asosiasi sepakbola yang Maret lalu telah menyatu kembali setelah sekian
lama berkonflik dan menciptakan dua liga tandingan di Indonesia.<br />
<br />
<b>Pengaruh Politik dan Bisnis</b><br />
Asosiasi itu bertanggungjawab mengontrol pemasaran di stadion dan juga
televisi. “Jika anda bisa mengontrol sepakbola, berarti anda sudah
setengah jalan untuk menguasai Indonesia,” kata seorang pejabat senior
di asosiasi sepakbola Indonesia PSSI. “Tak ada kampanye partai politik yang bisa mendapat kerumunan orang
begitu besar, setia, dan bersemangat. Tak heran jika mereka (para
politisi-red) mati-matian berusaha mendapatkan ini.“<br />
<br />
Bakrie memiliki stasiun TV yang dipakai baik untuk menyiarkan
pertandingan sepakbola dan juga mengiklankan ambisinya untuk menjadi
presiden. Mengontrol sepakbola akan menyediakan keunggulan di negeri berpenduduk
240 juta, di mana cabang olahraga ini populer meski Indonesia sendiri
berada di urutan 170 dari 209 negara dalam Peringkat Dunia FIFA.<br />
<br />
Pertandingan-pertandingan akhir pekan biasanya ditonton oleh 52 juta
penonton, sementara sekitar 12 juta orang datang ke stadion setiap
tahun, kata Widjajanto, kepala pelaksana PT Liga Prima Indonesia
Sportindo, yang menyelenggarakan Indonesian Premier League. Liga ini
akan bergabung dengan saingannya yakni Liga Super Indonesia (LSI) pada
tahun 2014, sesuai kesepakatan yang dilakukan pada Maret lalu.<br />
Sebagai perbandingan, penonton Bundesliga Jerman yang datang ke stadion
adalah 13,8 juta orang pada musim 2011-2012, sementara liga Inggris
adalah 13,1 juta.<br />
<br />
Suara pemilih bukan cuma hadiah. Potensi bisnis, jika cabang olahraga
ini kembali ke jalurnya juga lezat. Hak siaran televisi LSI, pada tahun
2011 dijual seharga Rp 1,3 triliun untuk sepuluh tahun. Widjajanto
memperkirakan bahwa ketika kedua liga ini disatukan kembali, maka hak
siar dan iklan akan senilai paling sedikit 360 juta Dolar Amerika per
tahun.<br />
<br />
<b>Perpanjangan Perang</b><br />
<br />
“Sangat jelas bahwa itu adalah perpanjangan perang antara Partai
Demokrat dengan Golkar untuk Pemilu 2014,“ kata Tjipta Lesmana, seorang
pengamat politik dan bekas kepala komite PSSI, tentang perang
memperebutkan pengaruh di dalam tubuh asosiasi olahraga itu. “Asosiasi itu telah digunakan untuk kepentingan politik dan kedua
pimpinan partai itu menyadari bahwa sepakbola punya pengaruh untuk
membantu mereka meraih dukungan.“<br />
<br />
<br />
<b>Kemenangan Bakrie</b><br />
<br />
Perselisihan membuat sponsor takut dan merusak keuangan klub. Pemerintah
juga menghentikan pendanaan APBD yang sebelumnya diterima oleh sejumlah
klub. Sebuah kebijakan yang membuat beberapa klub akhirnya bubar.<br />
<br />
Cabang olahraga itu menyentuh titik terendah tahun lalu saat seorang
pemain asal Paraguay, yang sekian lama tidak dibayar gajinya, tidak
mampu membayar biaya pengobatan dan akhirnya meninggal dunia. Media
massa melaporkan bahwa beberapa pemain asing turun ke jalan meminta agar
gaji mereka juga segera dibayar oleh klub.<br />
<br />
Tahun ini, Yudhoyono mengirim pimpinan Partai Demokrat Roy Suryo untuk
menyelesaikan kekacauan ini. ”Pemerintah menempatkan saya di sarang
singa,” kata Suryo. Dia mengadakan kongres pada Maret lalu yang dihadiri
kedua pihak. Puluhan polisi berdiri menjaga kalau-kalau situasi
memanas.<br />
<br />
Pada akhirnya, perjanjian disepakati dan sepakbola Indonesia kembali
berada di bawah kontrol satu tangan, yang kelihatannya kini kembali
dimenangkan oleh kubu Bakrie.wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-32580695078030801382013-04-25T20:12:00.000-07:002013-04-25T20:12:16.385-07:00MANFAAT PENENTUAN GOAL SETTING DALAM OLAHRAGA<br />
<a name='more'></a>
<div class="Section1">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendahuluan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 35.45pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Memikirkan
dan mengimpikan hari depan adalah salah satu habit yang dimiliki oleh kaum <i>visioner</i>.
Kaum yang cara dan kemampuan memandang kehidupan ini bisa jauh ke depan,
melewati batasan waktu dan tempat. Kaum yang berkemampuan mem-<i>breakdown </i>rencana
besar ke dalam rencana kecil yang secara konsisten diperjuangkan agar menjadi
kenyataan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 35.45pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Namun
yang sering kita jumpai, tidak sedikit orang yang mengambil sikap mengalir
begitu saja dalam hidup ini. Merencanakan tujuan hidup <i>(goal setting) </i>pada
masa depan merupakan hal yang asing baginya. Mereka beranggapan bahwa nasib
telah ditetapkan begitu rupa oleh Yang Maha Kuasa. Hal ini tentu saja menjadi
sangat bertolak belakang dengan pandangan orang semacam <b>Jack Welch</b>.
Mantan CEO General Electric ini berpandangan bahwa kitalah yang akan menentukan
seperti apa nasib kita kelak. Bukan orang atau pihak lain, walaupun orang atau
pihak lain itu bisa saja justru mengendalikan nasib kita. <i>“Control your
destiny, or someone else will”,</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 35.45pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<v:rect id="_x0000_s1027" strokecolor="white" style="height: 29.25pt; left: 0px; margin-left: 137.1pt; margin-top: 87.3pt; position: absolute; text-align: left; text-indent: 0px; width: 48.75pt; z-index: 251658240;">
<v:textbox>
</v:textbox></v:rect></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify; width: 100%px;">
<tbody>
<tr>
<td>
<div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US">1</span></div>
</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sesungguhnya, penetapan tujuan/target (<i>goal
setting</i>) haruslah dilakukan dalam segala aspek kehidupan.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dalam bidang olahraga pun amat</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
<span style="color: black;">penting untuk menentukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i> ini. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Goal
setting </i>bermanfaat dalam perkembangan kepribadian para atlet dan dapat</span>
<span style="color: black;">menjadi suatu strategi psikologis dalam meniti dan
meraih prestasi</span> <span style="color: black;">puncak. Perkembangan dewasa </span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 35.45pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ini terutama di Amerika dan Eropa, telah</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">
<span style="color: black;">berkembang sejumlah strategi secara psikologis
sebagai cara untuk</span> <span style="color: black;">membantu para atlet, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>baik dalam pencapaian perkembangan</span> <span style="color: black;">pribadi, maupun dalam meraih prestasi puncak. Salah satu di</span>
<span style="color: black;">antara strategi tersebut adalah teknik “<i>goal-setting</i>”.
Teknik ini juga</span> <span style="color: black;">merupakan suatu teknik
pelatihan mental yang pada kenyataannya</span> <span style="color: black;">tidak
hanya berpengaruh terhadap penampilan atau kinereja para</span> <span style="color: black;">atlet dalam berbagai tingkat usia dan kemampuan, tetapi
juga</span> <span style="color: black;">berkaitan erat dengan perubahan positif
yang terjadi dalam aspek</span> <span style="color: black;">psikologis lainnya,
seperti tingkat anxiety, kepercayaan diri (<i>self-confidence</i>), motivasi
dan sebagainya.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kajian Pustaka</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 99.25pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">1. Konsep Tentang “<i>Goal-Setting</i>”</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebelum sampai kepada
pengertian tentang “<i>goal-setting</i>”, terlebih dahulu perlu difahami
definisi tentang “<i>goal</i>” (tujuan). Locke dan para pengikutnya (1981)
telah mencoba membuat definisi tentang istilah “<i>goal</i>” yang diterima
secara luas, yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“a goal is defined as
attaining a specific standard of proficiency on a task, usually within a
specified time limit”</i> (suatu “<i>goal</i>” atau tujuan sebagai pencapaian
suatu standar kemampuan tertentu dalam suatu tugas, biasanya terkait dalam
batas waktu tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.65pt;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dalam perspektif praktis,
kemudian tujuan-tujuan ini terfokus pada <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pencapaian beberapa standar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Beck dan Hillmar (1976) menjelaskan salah satu jenis intervensi
pengembangan organisasi adalah setting. Proses pelaksanaan soal setting ini
merupakan pendekatan terhadap pemahaman manajemen berdasarkan sasaran atau
hasil yang membantu memberi pengertian tentang aspek pengelolaan atau
manajemen, hasil dan sasaran (objektives). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengertian goal setting adalah proses penetapan sasaran atau
tujuan dalam <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bidang pekerjaan, dalam
proses goal setting ini melibatkan seluruh aspek yang bekerja secara
bersama-sama menentukan atau menetapkan sasaran atau tujuan-tujuan kerja yang
akan dilaksanakan tenaga kerjanya sebagai pengemban tugas dalam suatu periode
tertentu (Gibson, dkk. 1985). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Latham den Locke (dalam Steers dan Porters, 1983); Locke dkk (1981)
menjelaskan bahwa pengertian goal setting adalah suatu gagasan untuk
menetapkan. Seseorang melaksanakan suatu pekerjaan dimana tugas yang diberikan
sudah ditetapkan targetnya atau sasarannya, misalnya untuk mencapai kuota yang
ditargetkan atau menyelesaikan sejumlah tugas dengan batas waktu yang sudah
ditentukan. Dalam hal ini sasaran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal</i>)
adalah objek dari perbuatan dan jika individu menetapkan taktik kemudian
berbuat untuk mencapai sasaran atau tujuannya tersebut, berarti sasaran atau
tujuan ini menentukan perilaku dalam bekerja. Hersey dan Blanchard (1986)
orientasi seseorang menyatakan bahwa perilaku pada umumnya dimotivasi oleh
keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu, dan perilaku itu pada dasarnya
bertujuan pada objek atau sasaran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengertian goal setting yang dikemukakan Davis (1981) adalah
manajemen penetapan sasaran atau tujuan untuk keberhasilan mencapai kinerja
(performance). Lebih lanjut dijelaskan bahwa penerapan penetapan tujuan yang
efektif membutuhkan tiga langkah yaitu: menjelaskan arti dan maksud penetapan
target tersebut, kedua menetapkan target yang jelas, dan yang ketiga memberi
umpan balik terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan. Cascio (1987)
menyatakan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i> itu
didasarkan pada pengarahan tingkah laku terhadap suatu tujuan.Sasaran atau
target bisa ditambah dengan memberi penjelasan atau informasi kepada atletbagaimana
mengerjakan tugas tersebut, serta mengapa sasaran atau tujuan tersebut penting
dilaksanakan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penerapan goal setting ini terhadap sistem kinerja sangat populer
dan luas penggunaannya. Pendekatan manajemen berdasarkan sasaran ini meliputi
perencanaan, pengawasan, penilaian pegawai, serta keseluruhan sistem kinerja
yang ada dalam organisasi. Prosedur umum dalam manajemen berdasarkan sasaran ini
yang paling utama adalah mengidentifikasikan bagian-bagian kunci </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">keberhasilan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Gibson
dkk, (1985) menggambarkan penerapan soal setting dari perspektif manajemen.
Langkah-langkahnya adalah (1) diagnosis kesiapan, misalnya apakah atlet,
organisasi dan sarana prasarana sesuai dengan program goal setting; (2)
mempersiapkan atletberkenaan dengan interaksi antara individu, komunikasi,
pelatihan (tranning) dan perencanaan; (3) penekanan pada sasaran yang harus
diketahui dan dimengerti oleh atlet dan pelatih; (4) mengevaluasi tindak lanjut
untuk penyesuaian sasaran yang ditentukan; (5) tinjauan akhir untuk memeriksa
cara pengerjaan dan modifikasi yang ditentukan. Strauss dan Sayless (1981)
menjelaskan bahwa prosedur manajemen berdasarkan sasaran memberi kesempatan kepada
atletuntuk membuat penilaiannya sendiri mengenai hasil-hasil operasi, artinya
jika ia membicarakan hasil maka sebenarnya individu tersebut menilai dirinya
sendiri dan mungkin sekali mendapatkan wawasan mendalam bagaimana ia harus
memperbaiki sikapnya. cara-caranya atau kelakuannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari
pendapat para ahli di atas dapat serta untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting </i>adalah disimpulkan bahwa pengertian berdasarkan
penetapan sasaran atau target berorientasi hasil. Manajemen yang berorientasi
ini dianggap lebih baik karena lebih menekankan pencapaian hasil, kesempatan
sehingga memberi manajemen yang sasarannya pada kepada atlet untuk mengerti
bagaimana seharusnya bekerja, dan hubungan komunikasi antara atlet dan pelatih
lebih terbina karena terjadi interaksi antara yang memberi tugas dengan
pelaksana. Secara umum pengertian goal setting itu adalah penetapan sasaran
atau target yang akan dicapai seseorang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 99.25pt; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Goal Setting </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berdasarkan
beberapa pendapat ahli, penulis menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi goal setting adalah : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">a.
Penerimaan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">acceptance</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">b.
Komitmen (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">commitment</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">c.
Kejelasan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">specificity</i>)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">d.
Umpan balik (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">feedback</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">e. Partisipasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">participation</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">f. Tantangan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">challenger</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Untuk
menjelaskan bagaimana terjadinya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
sistem penetapan sasaran atau target berdasarkan hasil ini (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i>), di bawah ini akan
dijelaskan pengertian satu persatu faktor-faktor tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">a.
Pengertian Penerimaan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Acceptance</i>) </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penerimaan
terhadap sasaran atau target yang diterima <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atlet sebab tujuan ditetapkan terjadi karena
adanya kemauan untuk menerima target yang dibebankan, sasaran yang efektif
tidak hanya cukup diketahui saja tetapi juga harus dapat diterima atlet untuk
dilaksanakan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
Davis dan Newstrom (1989) bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal
setting</i> (penetapan sasaran atau target) merupakan alat motivasi yang
efektif bila empat unsur dasar disertakan ke dalam sistem pengelolaan penetapan
sasaran tersebut yaitu: (1) penerimaan; (2) spesifikasi; (3) umpan balik; dan
(4) tantangan. Pada bagian berikutnya akan dijelaskan unsur-unsur di atas serta
pengaruhnya terhadap penetapan sasaran. . </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
Yoder (1979) produktivitas kerja akan lebih tinggi dan efisien bila ada
perasaan bahwa diperlukan dalam penerimaan dan adanya sasaran yang diemban itu
berguna dan pencapaian keberhasilan persetujuan terhadap pelaksanaan pencapaian
sasaran atau target organisasi merupakan faktor utama dalam tanggung jawab atlet
dalam menjalankan tugas-tugas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berkenaan
pendapat di atas Likert (dalam Yoder, 1979) juga menjelaskan jenis aktifitas
individu dalam organisasi yang mempunyai perasaan yang sama dalam penerimaan
loyalitas atau kebersamaan satu sama lain dalam pelaksanaan kerja cenderung
mengacu pada prestasi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari
uraian di atas dapat dijelaskan bahwa penerimaan akan penetapan sasaran atau
target berpengaruh terhadap pelaksanaan kerja yang akan dilaksanakan atlet yang
bersangkutan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">b.
Komitmen </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengertian
komitmen secara umum adalah adanya suatu kesepakatan atau persetujuan antara atlet
dengan organisasi. Gibson dkk (1985) mengemukakan pengertian komitmen adalah
keadaan yang melibatkan identifikasi dan loyalitas yang diwujudkan terhadap klub/organisasi
yang menaaungi atlet. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Mitchell (1985)
menjelaskan individu yang kurang sepakat dengan sasaran atau target organisasi
merupakan sikap negatif dan bisa berakibat kerugian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Huber
(1985) menjelaskan bahwa antara penerimaan dan komitmen terhadap sasaran sering
diartikan sama, tetapi kenyataan dalam gagasannya (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">construtes</i>) berbeda. Penerimaan terhadap target atau sasaran
berarti ada kesektujuan untuk melaksanakan, sedangkan komitmen itu bisa saja
individu menerimanya tetapi belum tentu mau mengejar target atau sasaran yang
dibebankan. Dengan demikian atlet dapat dikatakan menerima (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">acceptance</i>) dan komitmen (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">commitment</i>) terhadap pelaksanaan kerja
untuk mencapai target apabila mengetahui dan mengerti akan sasaran yang
dimaksudkan, serta ada kesediaan atau persetujuannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Griffin
(1987) mengemukakan bahwa dapat efektif apabila ada pemahaman dari terhadap
tujuan yang akan target catat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal
setting</i> tenaga dicapai, atlet<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>akan mendapat antara komitmen perusahaan
dengan atlet yang sukses akan mendapat perioritaas untuk jenjang karir yang
lebih tinggi, kemudian target yang ditetapkan harus jelas serta ada tenggang
waktu yang efisien untuk pelaksanaan. Terakhir harus ada konsistensi dan
ganjaran terhadap pelaksanaan pencapaian target sebagai tujuan utamanya dengan
demikian atlet akan mendapat sesuatu yang memuaskan mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Duffy
dan Rusbult (dalam Brigham, 1991) menyatakan bahwa individu dalam organisasi
akan memberikan komitmen lebih tinggi terhadap pekerjaan bila: (1) atlet puas
dengan hasil (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">outcomes</i>) yang mereka
peroleh; (2) kesetiaan yang telah ditanamkan sebagai bagian dari hidupnya
organisasi, antara lain: pelibatan diri, pemberian waktu dan energi dan
kesetiakawanan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">mutual friend</i>) dan
(3) tidak adanya pilihan lain yang lebih menguntungkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari
pendapat–pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komitmen atau
kesepakatan atau kesetujuan atlet terhadap organisasi untuk melaksanakan
pencapaian sasaran atau target dapat berpengaruh terhadap sistem kerja goal
setting.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">c.
Spesifikasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Specifity</i>) </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pengertian
speksifikasi atau keseksamaan sasaran tujuan menurut Gibson dkk, (1985) adalah
derajat secara kuantitatif daripada sasaran atau tujuan itu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Menurut Davis dan Nestrom (1989) penetapan
sasaran harus jelas atau spesifik dan dapat diukur agar kerja dapat mengetahui
kapan suatu target atau tenaga tujuan diperoleh atau dicapai. Instruksi yang
jelas dan terarah memfokuskan kerja pada pelaksanaan pencapaian tenaga target
karena patokan sebagai mempunyai keberhasilannya. Sasaran yang jelas menuntun
harus dikerjakan atau dicapai, maka atlet tersebut dapat mengukur kemajuannya. Atlet
selalu dan berpedoman pada perintah yang samar jelas akan menimbulkan
pengertian yang samar dan terarah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
Beck den Hillmar (1978) jika sasaran itu adalah sebuah pernyataan dari hasil (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">outputs</i>) yang spesifik atau jelas maka
individu atau kelompok akan merencanaakn untuk meraih prestasi melaui
usaha–usaha yang lebih kuat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Terborg
(dalam Muchnisky,1987) lebih mengemukakan sasaran yang lebih khusus dan jelas
menjadikan usahanya individu lebih memfokuskan lanjut akan untuk mengejar
sasaran tersebut serta tingkah lakunya akan lebih terarah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Blum
dan Naylor (1968) juga mengemukakan pendapat bahwa informasi-informasi tentang
sifat-sifat pekerjaan dapat dipandang sebagai spesifikasi atau kekhususan dari
informasi yang diterima, dan pengetahuan terhadap sifat-sifat tersebut bisa
dianggap sebagai perluasan terhadap pengetahuan individu pada kinerjanya.
Sehingga dapat memotivasi individu tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Latham
dkk, (dalam Steers dan Porter,1983) mengemukakan bahwa melibatkan atlet dalam
penetapan sasaran atau target yang spesifik dan jelas mempunyai dua keuntungan,
akan menambah bahwa pekerjaan tersebut harus pengertian pertama diselesaikan,
kedua menuntun pekerja pada penetapan tujuan yang tinggi daripada secara
sepihak yang menentukan sendiri. Dengan kata lain lebih tinggi kinerjanya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Secara
garis besar beberapa pendapat dan penjelasan ahli-ahli menunjukkan di atas
spesifikasi atau kejelasan sasaran mempengaruhi terlaksananya penetapan sasaran
atau target, pelaksanaan mendapat sasaran yang tidak jelas akan membuat arah
kerja tidak terpusat pada apa yang seharusnya perhatian utama tenaga kerjanya.
Berkenaan dengan pendapat ahli di atas, pustaka dilakukan Latham dan Yukl
(1975); yang Locke(1980) menunjukkan secara konsisten bahwa sasaran atau tujuan
yang jelas dan adanya tingkat tantangan yang menghasilkan kinerja yang lebih
tinggi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">d.
Umpan Balik (feedback) </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Umpan
balik kerja adalah informasi berasal dari dalam pengelolaan pekerjaan itu namun
bisa juga informasi berasal dari itu lebih sendiri. Bisa juga informasi itu
bisa berasal dari orang lain, bagaimana keadaan pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan, apakah tergolong sukses, berhasil atau tidak berhasil. Sejalan
dengan definisi diatas Davis dan Newstrom (1989) menyatakan bahwa umpan balik
cenderung mendorong prestasi kerja menjadi lebih tinggi dan merupakan alat
motivasi yang baik. Seorang atlet pelari harus mengetahui total waktu yang
dibutuhkan untuk memenangkan suatu pertandingan. Oleh karena itu umpan balik
pekerjaan dibutuhkan untuk memberi informasi dalam menerapkan taktik baru untuk
meningkatkan hasil kerja berikutnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berkenaan
dengan umpan balik pekerjaan ini dan Klein Campbell, (dalam Campbell dan
menjelaskan bahwa balik itu penting umpan menggambarkan kemajuan pada
pelaksanaan kerja, diperoleh informasi baru untuk menyiapkan tingkah laku
apabila diperlukan. Luthans (1981) menekankan pada atlet yang mempunyai
berprestasi tindak supaya menyusun taktik berdasarkan keakuratan informasi
umpan balik diperoleh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Yoder
(1979) menjelaskan seharusnya lingkungan untuk kerja dilengkapi dengan umpan
balik yang tepat menyesuaikan pelaksanaan tindakan berikutnya, guna untuk
memperbaiki mutu kerja yang pada akhirnya menunjukan kemajuan yang berarti,
sehingga dapat dibedakan antara kondisi kerja yang berjalan normal dengan
kondisi kerja yang memperoleh kemajuan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penerimaan
umpan balik juga akan memberi pengaruh untuk beraksi pada suatu perbuatan yang
bermakna, jadi dapat dikatakan antara kerja dengan hasil yang didapat saling
mempengaruhi (Leavitt, 1973). Sejalan dengan pendapat di atas.Stoner (1989)
menyatakan bahwa pemberian umpan balik mengenai prestasi kerja yang diperoleh atlet
mengakibatkan hasil kerja yang lebih baik pada masa yang akan datang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Beck
dan Hillmar (1976) menjelaskan bahwa sistem umpan balik kerja yang efektif
diperoleh apabila individu atau kelompok memperoleh penjelasan cara-cara
pelaksanaan dan evaluasi kerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penjelasan
hasil penelitian dan pendapat para ahli tersebut memberi pengertian bahwa umpan
balik dari pelaksanaan kerja berpengaruh terhadap manajemen penetapan sasaran
itu sendiri (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">e.
Partisipasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">participation</i>) </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Menurut
Beach (1975) partisipasi adalah proses yang melibatkan atlet dalam aktivitas
organisasi secara mental dan fisik. Lebih lanjut dikemukakannya bahwa
partisipasi umumnya dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada atlet untuk
mengemukakan sumbangan pikiran terhadap pemecahan masalah dan tindak lanjut
pelaksanaan kerja. Gibson dkk. (1985) memberi pengertian partisipasi yaitu atlet
yang terlibat dalam penentuan sasaran atau tujuan kerja serta pengembangan
sasaran tersebut. Sedangkan eksperimen Cumming dan Molly maupun Yukl (dalam
Beach,1975) menunjukkan manajemen partisipasi di berbagai bidang pekerjaan
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pencapaian sasaran kerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sejalan
dengan pendapat di atas Locke dan Latham (dalam Steers dan Porter,1983)
meneliti peranan penetapan sasaran ( <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal
setting</i>) kelompok pertama yaitu partisipasi di dalam sistem pada dua
kelompok, adanya keikutsertaan atlet dalam menetapkan sasaran atau target,
kelompok kedua penetapan sasaran atau target hanya dilakukan supervisor saja.
Hasilnya menunjukkan program keikutsertaan atlet dalam menentukan sasaran
kerja, hasilnya lebih positif dan lebih tinggi dibanding dengan penetapan
sasaran yang hanya dilakukan supervisor saja. Begitu pula penelitian Mento dkk,
(dalam Landy, 1989) menunjukkan adanya pengaruh partisipasi terhadap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i>, artinya keikutsertaan atlet
dalam menentukan jumlah sasaran atau target berpengaruh terhadap kinerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Back
dan Hilmar (1976) menyatakan proses sistem <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal
setting</i> menciptakan kondisi positif bila nilai-nilai yang dimiliki
organisasi mendukung perkembangan atletserta adanya kesempatan mengemukakan
pemikiran-pemikiran untuk organisasi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pendapat
dan hasil penelitian para ahli di atas memberi gambaran bahwa partisipasi
berpengaruh terhadap proses pengelolaan penetapan sasaran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i>) dan dengan demikian akan berpengaruh terhadap
kinerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">f.
Tantangan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">challenge</i>) </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Adanya
tingkat tantangan dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan akan
membuat atletbekerja lebih keras dan bersungguh-sungguh daripada tidak ada
tangangan sama sekali. Pencapaian sasaran atau tujuan yang menantang
menciptakan usaha-usaha pemecahan dan akan menimbulkan dorongan berbuat yang
lebih baik lagi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Studi
ahli yang menguji hubungan besarnya peranan sasaran yang mempunyai tantangan
terhadap kinerja antara lain penelitian yang dilakukan Basset; Patton (dalam
Locke, 1980). menemukan bukti yang positif bahwa sasaran atau tujuan yang
mempunyai tantangan dalam pekerjaan menghasilkan kinerja yang lebih baik
daripada sasaran yang tidak mempunyai tantangan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Locke
dkk. (1981) menjelaskan sasaran atau target itu adalah sesuatu yang akan
dicapai individu serta merupakan objek dari aksi atau perbuatan. Dalam tindakan
dua aksi yang terjadi proses mental yang melibatkan dua faktor utama yaitu
faktor isi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">content</i>) dan intensitas (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">intencity</i>). Dalam faktor isi ada dua sub
faktor yaitu spesifikasi dan tingkat kesulitan. Spesifikasi berarti tingkat
keseksamaan dalam mencapai sasarn atau tujuan yang dimaksud. Riset lapangan dan
laboratorium dari Locke (1980) juga membuktikan bahwa unsur yang spesifik dan
tingkat tantangan yang dimiliki target atau sasaran hasilnya menunjukan
pencapaian kinerja yang lebih tinggi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penelitian
Hampton (1981); Dubren (1982) menunjukan hasil yang sama dengan penelitian
Locke (1980), bahwa sasaran atau target yang lebih menantang untuk dilaksanakan
akan menetukan hasil kerja yang lebih tinggi, dan sasaran atau target yang
lebih menantang untuk dilaksanakan akan menunjukan hasil kerja yang lebih
tinggi, dan sasaran yang lebih mudah dicapai atau dilakukan tidak menimbulkan
usaha yang lebih gigih untukk memenuhi kebutuhan tercapainya kinerja yang lebih
baik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Penelitian
Locke dkk (1981); Latham dan Saari (1979) menemukan bahwa individu dengan
rancangan sasaran yang lebih sulit akan menampilkan kerja yang lebih baik
dibanding dengan individu dengan sasaran yang relatif mudah. Pendapat ini
sejalan dengan penjelasan Latham dkk (dalam Steers dan Porter, 1983) bahwa
sasaran atau tujuan yang spesifik dan mempunyai tantangan menunjukkan hasil
kerja yang lebih efektif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari gambaran di atas dapat diartikan
bahwa adanya tingkat tantangan (sasaran tidak terlalu mudah) dalam pelaksanaan
pencapaian sasaran atau target akan berpengaruh terhadap efektifitas sistem
penetapan sasaran. Sebab dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam pekerjaan
secara nyata akan menaikkan kinerja. Secara jelas diketahui bahwa adanya
tingkat tantangan yang dimiliki sistem tersebut akan berpengaruh pada prestasi
atau hasil penetapan sasaran atau target tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 106.35pt; margin-right: 113.1pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pembahasan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 106.35pt; margin-right: 113.1pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hahoney (dalam Campbell dan Campbell,
1990) menjelaskan bahwa produktivitas sebenarnya berasal dari kerangka kerja
pelaksanaan kegiatan organisasi antara lain berasal dari sasaran atau tujuan
yang ditargetkan dengan dari perencanaan dan evaluasi, dari hasil monitoring
dan asesmennya serta dari umpan balik hasil kerja yang berhasil dicapai. Lebih
lanjut Hohoney menjelaskan salah satu elemen untuk menaikkan produktivitas
adalah mengutamakan penggunaan taktik pelaksanaan kerja dalam mencapai kinerja.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berkenaan pendapat ahli tersebut,
Sutermeister (dalam Harris, 1984) menjelaskan bahwa produktivitas itu
ditentukan oleh pengembangan teknologi prestasi. Prestasi atau kinerja ini
adalah hasil gabungan dari motivasi dan kecakapan atlet. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sejalan dengan pendapat di atas Latham
dkk. (dalam Steer dan Porter. 1983) menjelaskan bahwa untuk memotivasi tenaga
kerja menaikkan produktivitas, langkah yang harus ditempuh adalah menjelaskan
apa yang dimulai atau dilanjutkan oleh tenaga kerja. Oleh harus karena itu
produktivitas harus dijabarkan dalam bidang permasalahan tugas yang akan
dilaksanakan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Locke (dalam Shalley, 1991) menjelaskan
produktivitas mengacu pada standar kinerja. Artinya produktivitas tercapai bila
standar individu tercapai. Prestasi sesuai dengan sasaran atau target yang
dibebankan kepada atlet. Latham dan Baldes (dalam Gibson dkk) mengemukakan
sistem penetapan sasaran akan memperbaiki kinerja sebab menciptakan arah pada
pelaksanaan sehingga menjadi jelas pengertian individu terhadap pekerjaannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Locke (dalam Luthans, 1981) menjelaskan
bahwa individu berusaha keras mencapai sasaran atau secara wajar emosional
untuk memuaskan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fatter</i>
keinginan-keinginan mereka (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">desires</i>).
Sasaran bahwa target dan itu memberi arah kepada perilaku dan pikiran serta
tindakan- tindakan individu yang menuju kepada tujuan akhir yaitu (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">out comes</i>), Locke juga menetapkan
konsep-konsep kebutuhan dan nilai (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">need
and value</i>) sebagai asas konsep motivasi kerja bersamaan dengan pengetahuan
serta dasar pikiran-pikiran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">premises</i>)
individu yang menetapkan sasarannya lebih lanjut ditegaskannya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i> adalah pendekatan
motivasional yang tepat dalam konteks olahraga, sehingga kegunaanya dapat
memberi kontribusi penting dalam pembahasan dan aplikasi perilaku dalam
organisasi untuk mencapai basil kerja yang memuaskan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sejalan dengan pendapat ahli di atas
With dan Locke (dalam Locke dkk, 1981) menjelaskan bahwa sistem penetapan
sasaran (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i>) secara nyata
memegang peranan penting terhadap produktivitas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -7.05pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari penjelasan teori-teori dari
beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen penetapan
sasaran berdasarkan hasil (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i>)
mempengaruhi prestasi kerja sebab atlet dapat member respon secara
bertanggungjawab. Karena situasi kerja seperti itu dirasa dapat memenuhi
kebutuhan mereka akan nilai dan perwujudan diri maka motivasi diri untuk
bekerja lebih baik dengan demikian produktivitas akan meningkat. Jika
sebelumnya berlatih dipandang sebagai rutinitas saja maka dengan sistem ini atlet
menjadi memandang berlatih sebagai suatu konstribusi positif dan akan
memberikan kinerja yang optimal sebab sistem ini mempersiapkan atlet untuk
menghadapi tantangan yang timbul dari pelaksanaan latihan, sehingga diharapkan prestasi
meningkat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -7.05pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 128.15pt; margin-right: 113.1pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 128.15pt; margin-right: 113.1pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Goal
setting</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"> berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktifitas kerja. Makin jelas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal
setting</i> makin tinggi prodiktivitas atlet. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Dari berbagai penelitian yang
mengkaitkan sistem penetapan target dengan kinerja (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">performance</i>) dapat dipakai sebagai acuan untuk menguji hubungan
antara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">setting</i> dengan produktivitas
kerja. Penelitian Shalley dkk (1986) menunjukkan bahwa sistem penetapan sasaran
atau target menaikkan prestasi kerja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Hasil penelitian Locke dkk, (dalam
Landy, 1989 ) selama 15 tahun meneliti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal
setting</i>, mengemukakan beberapa konklusi umum yaitu (1) 90% hasil dari
berbagai eksperimen lapangan dan laboratorium menunjukan adanya dukungan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">goal setting</i> berhubungan dengan kinerja.
(2) target atau tujuan dalam tugas–tugas pekerjaan secara langsung berpengaruh
terhadap kinerja oleh karena adanya perhatian, tindakan, mobilisasi energi
untuk pelaksanaan tugas, dan motivasi untuk mengembangkan strategi yang sesuai
guna pencapaian target atau sasaran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">DAFTAR
PUSTAKA </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Anastasi.
A. 1989. <i>Psikologi terapan </i>(Penterjemah: Aryatmi Siswonardjono).
Jakarta: Penerbit Rajawali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Erigham,
John, C. 1991. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Social Psychology</i>.
(2nd. Ed.) New York: HarperCollins Publisher Inc. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Feinberg.
M. R. Tonofsky, R. and Tarrant, J. J. 1982. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The
New Psychology For Managing People</i>. Englewood liffs, New Jersey:
Prectice-Hall Inc. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Gibson.
J. L.Ivancevich, J., and Donnelley, Jr. J. H. 1985. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Organization, Behavior, Structure, And Proceces</i>. (5th. Ed.). Texas:
Business Publication Inc. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hersey,
P. and Blanchard. K. H. 1986. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Manajemen
Perilaku Organisasi</i> (edisi keempat). Terjemahan oleh Agus Dharma. Jakarta:
Penerbit Erlangga. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Huber.
Vandra. L. 1935. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Effects of Tesk
Difficulty, Goal Setting, And Strategy on Performance Of Heuristic Task</i>.
Journal of Applied Psychology. Vol. 70. No. 3. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Humble.
John W. 1967. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Management of Objective</i>.
London:industrial education and research foundation. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Latham.
G. P.. and Seari, L. M. 1979. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Importance
of Supportive Relationship in Goal Setting</i>. Journal of Applied Psychology.
Vol. 64, No. 2. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Locke.
E. A., Federic, E.. and Bobko, F. 1984. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Effect
of Self-efficacy, Goals, and Task Sstrategies on Task Performance.</i> Journal
of Applied Psychology. Vol. 69. No. 2. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Locke.
E. A.. Saari L. M.. Shaw E. N. and Lathan. G. P. 1981. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Goal setting and Task Performance: 1969-1980</i>. Psychological
Bulettin. Vol. 90. No. 1. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 5cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1cm;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Sinungan,
Muchdarsyah, 1987. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Produktivitas Apa dan Bagaimana</i>.
Jakarta: Penerbit PT. Bina Aksara. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0pt; margin-left: 4cm; margin-right: 113.25pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -35.4pt;">
<br /></div>
<br />wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-71885974959168191952013-04-23T22:43:00.000-07:002013-04-23T22:43:04.964-07:00PENDIDIKAN JASMANI DITENGAH KURIKULUM BARUKurikulum baru akan segera diberlakukan mulai bulan Juli tahun 2013. Ada beberapa perubahan yang terjadi dalam kurikulum baru ini, salah satunya adalah penghilangan mata pelajaran IPA dan IPS di Sekolah Dasar kelas bawah, serta penghilangan pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di SMA. Uniknya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang seringkali dianggap “tidak penting” oleh masyarakat, malah mendapat tambahan “porsi’ jam. Pelajaran penjas di Sekolah Dasar yang dahulunya hanya 3 jam, sekarang bertambah menjadi 4 jam per minggu. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah “ Ketika pelajaran lain harus di kebiri eksistensinya, lalu apa pentingnya pendidikan jasmani hingga dipertahankan, ?. <br />
<br />
Era globalisasi mendesak institusi pendidikan menyiapkan peserta didik yang tangguh secara inteletual. Situasi ini seringkali menggiring opini masyarakat bahwa pelajaran seperti IPA, IPS, Bahasa Inggris atau Matematika jauh lebih penting dibanding Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Seorang wali murid tidak akan merasa khawatir ketika nilai penjas anaknya jelek, namun akan sangat kebingungan saat nilai Matematika anaknya mendapat nilai merah. Ia pun kemudian akan mengusahakan berbagai cara agar nilai Matematika anaknya kembali meningkat.
<br />
<br />
Situasi diatas secara umum menunjukkan bahwa selama ini pendidikan jasmani tidak muncul sebagai entitas yang diperhitungkan. Justru dalam situasi-situasi tertentu seringkali dianggap remeh dan tidak penting. Keadaan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun merupakan sebuah fenomena global. Di berbagai Negara, Pendidikan jasmani tidak dianggap sebagai bidang studi akademik yang bermakna, bahkan dibeberapa Negara Amerika Latin, Penjas tidak termasuk dalam struktur kurikulum nasional.
<br />
<br />
Persoalan ini menjadi semakin pelik ketika persoalan-persoalan yang dihadapi pendidikan jasmani selama ini. Beberapa persolaan tersebut adalah (1) adanya desakan untuk penyelenggaraan mata pelajaran baru semacam informasi teknologi( IT). Hal ini akan membawa pada kritisnya posisi pendidikan jasmani yang dianggap bukan pelajaran" penting" untuk digusur oleh mata pelajaran baru yang urgen untuk diberikan kepada siswa. Anggapan tidak penting ini bukan hanya fenomena di negara berkembang tetapi juga negara maju. Seperti Singapura misalnya, sangat jelas dalam desain sekolah bahwa pendidikan jasmani dan olahraga bukan menjadi hal yang penting. Hal ini berakar pada( 2) skeptisisme outcome pembelajaran pendidikan jasmani. Tidak ada manfaat yang jelas dari pelajaran Pendidikan Jasmani. Para pakar pendidikan jasmani di perguruan tinggi terlalu sibuk dengan pernyataan bahwa pendidikan jasmani mampu menjadi alat ampuh dalam membangun karakter bangsa, moral, disiplin dan nilai positif lainnya tetapi lupa meneliti keampuhannya tersebut.. Dalam konstelasi ini, (3) posisi pendidikan jasmani dalam kurikulum sekolah menjadi rapuh. Sehingga pada gilirannya, (4) krisis identitas profesi pendidikan jasmani tidak terelakkan lagi sebagai bagian dari krisis multidemensional yang dihadapi pendidikan jasmani (Setiawan, 2004: 3)
<br />
<br />
Saat ini pendidikan jasmani masih belum memiliki identitas yang mantap dimasyarakat. Padahal sesungguhnya pendidikan jasmani memiliki potensi untuk menjadi urgen dalam usaha pendidikan nasional. Jika kita berkaca pada perspektif sejarah, maka kita dapati sesungguhnya Pendidikan Jasmani dan Olahraga adalah alat perjuangan. Kala itu, para founding fathers bangsa kita mencoba memanfaatkan olahraga sebagai alat strategis dan sekaligus politis untuk keluar dari rasa rendah diri kolektif sebagai bangsa yang baru merdeka setelah sekian abad terjajah dan terbodohkan secara sistematis. Keyakinan yang berkembang adalah bahwa olahraga dapat menjadi bukti bahwa bangsa kita memiliki potensi dan kemampuan yang sama dengan bangsa lain, yang ditunjukkan melalui bisa berkiprahnya bangsa Indonesia dalam berbagai event olahraga regional dan internasional. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pendidikan jasmani dan olahraga pada mulanya merupakan alat Negara untuk menciptakan kebanggaan dan identitas nasional.
<br />
<br />
Namun begitu, sesungguhnya pendidikan jasmani memiliki tugas yang jauh lebih kompleks dibanding sekedar menjadi alat pembibitan atlet usia dini (usaha elitism). Penjas di masa depan seharusnya mampu diarahkan untuk memberi kontribusi positif kepada upaya pengubahan perilaku masyarakat. Melalui sosialisasi dalam pembelajaran penjas tiap hari, siswa diharapkan mampu mengelaborasi konsep gerak yang bermakna pada pengembangan kesadaran ruang (spatial awareness). Dengan kesadaran ruang ini manusia menyadari dirinya (ruang pribadi) dalam hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya (ruang publik). Dalam asumsi penulis, kesadaran ruang ini jelas-jelas menjadi dasar dari kesadaran diri, sehingga darinya akan tumbuh sikap “tepa-selira.” Maka tidak diragukan bahwa melalui Penjas pulalah kita dapat menumbuhkan karakter luhur bangsa yang bersifat menyeluruh, seperti sifat jujur, disiplin, kerjasama, sadar lingkungan, serta empati pada orang lain. Konsep pembelajaran karakter yang utuh ini, tentu tak akan bisa kita lakukan di ruang kelas saja.
<br />
<br />
Penjas adalah sebuah stimulus bagi siswa untuk mampu berperilaku budaya hidup sehat sepanjang hayat. Melalui penjas, siswa akan bergerak dengan pemahaman, filosofi dan teori yang benar. Siswa akan memiliki kesadaran akan kesehatan pribadinya melalui perilaku hidup aktif. Akhirnya, masyarakat akan meninggalkan pola sedentary activity yang lebih mengandalkan peralatan modern yang menyebabkan kita malas bergerak, seperti lift yang membuat kita malas naik tangga, sepeda motor yang menyebabkan kita malas jalan kaki, atau pompa air yang memaksa kita tak perlu lagi menimba air. Pola hidup aktif adalah perimbangan dari perkembangan teknologi yang tak terkendali saat ini. Dan kesadaran akan hidup aktif ini hanya bisa diajarkan melalui pendidikan jasmani.
<br />
<br />
Akhirnya tibalah pada kesimpulan, bahwa Pendidikan jasmani dan Olahraga adalah pelajaran yang harus terus menjadi bagian dari kurikulum nasional. Pendidikan jasmani sesungguhnya merupakan alat pendidikan yang mampu membentuk manusia seutuhnya, dalam konteks pengembangan kemampuan kognitif, afektif, psikomotor dan sosial secara berimbang. Kebijakan Pemerintah melalui revitalisasi peran pendidikan Jasmani dalam Kurikulum 2013 adalah upaya yang harus kita dukung bersama.wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-37312586813487750332013-03-14T18:19:00.002-07:002013-03-14T18:19:43.664-07:00TEORI KOGNITIF DALAM PERKEMBANGAN MOTORIK<br />
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tokoh yang paling intensif melakukan penelitian teori kognitif dalam perkembangan motorik adalah Jean Piaget. Meskipun fokus riset Piaget berubah-ubah sepanjang karirnya, namun setiap riset memberikan kontribusi yang jelas menuju sebuah teori pentahapan yang tunggal dan terintegrasikan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori" title="Teori"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Teorinya</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> memberikan banyak konsep utama dalam lapangan </span><span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7552828614308567580#psikologi_perkembangan" title="Psikologi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">psikologi perkembangan</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan" title="Kecerdasan"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">kecerdasan</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">schemata</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi" title="Informasi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">informasi</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruktivisme" title="Konstruktivisme"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">konstruktivisme</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, yang berarti, tidak seperti teori </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nativisme" title="Nativisme"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">nativisme</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang ter</span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi" title="Motivasi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">motivasi</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">Erasmus Prize</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="height: 44.0000px; left: 0px; margin-left: 222.0667px; margin-top: 15.4667px; position: absolute; width: 89.0000px; z-index: 1;"><img height="44" src="file:///C:\DOCUME~1\user\LOCALS~1\Temp\ksohtml\wps_clip_image-5849.png" width="89" /></span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">A. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Piaget membagi skema yang digunakan </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anak" title="Anak"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">anak</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usia" title="Usia"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">usia</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">:</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">1. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Menurut Piaget, </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bayi" title="Bayi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">bayi</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> lahir dengan sejumlah </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Refleks" title="Refleks"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">refleks</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Periode sensorimotor</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 14.2000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -14.2000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">a. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sub-tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">skema refleks</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 14.2000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -14.2000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">b. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sub-tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">fase reaksi sirkular primer</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 14.2000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -14.2000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">c. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sub-tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">fase reaksi sirkular sekunder</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 14.2000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -14.2000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">d. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sub-tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">koordinasi reaksi sirkular sekunder</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 14.2000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -14.2000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">e. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sub-tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">fase reaksi sirkular tersier</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 14.2000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -14.2000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">f. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sub-tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">awal representasi simbolik</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, berhubungan terutama dengan tahapan awal </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kreativitas" title="Kreativitas"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">kreativitas</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">2. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi" title="Psikologi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">psikologis</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> muncul. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Pemikiran (Pra)</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Operasi</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar" title="Belajar"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">belajar</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. </span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan ber</span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" title="Bahasa"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">bahasanya</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">3. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logika" title="Logika"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">logika</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 21.3000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">a. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Pengurutan</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 21.3000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">b. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Klasifikasi</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Animisme" title="Animisme"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">animisme</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 21.3000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">c. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">Decentering</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 21.3000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">d. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">Reversibility</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 21.3000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">e. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Konservasi</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 21.3000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">f. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Penghilangan sifat Egosentrisme</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">4. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertas" title="Pubertas"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">pubertas</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">) dan terus berlanjut sampai </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewasa" title="Dewasa"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">dewasa</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" title="Biologi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">biologis</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi" title="Fisiologi"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">fisiologis</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, kognitif, </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahap_perkembangan_moral_Kohlberg" title="Tahap perkembangan moral Kohlberg"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">penalaran moral</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Informasi Umum Mengenai Tahapan-Tahapan</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Keempat tahapan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">diatas </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> memiliki ciri-ciri sebagai berikut:</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">a. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">b. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Universal (tidak terkait budaya)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">c. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">d. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">e. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 10.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">f. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">B. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">PROSES PERKEMBANGAN</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">skema</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_kenari" title="Burung kenari"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">burung kenari</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor </span><span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_unta" title="Burung unta"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">burung unta</span></a></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Asimilasi</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Akomodasi</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">equilibrium</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.</span></div>
<div class="p15" style="line-height: 200%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">C. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">PENUTUP</span></div>
<div class="p16" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bagi Piaget, belajar yang sebenarnya bukan sesuatu yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari dalam diri anak sendiri. Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan spontan. Karena itu, seorang guru tidak semestinya memaksakan pengetahuan kepada anak-anak, melainkan harus menemukan materi-materi pelajaran yang bisa menarik dan menantang anak untuk belajar dan kemudian membiarkan mereka menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara mereka sendiri. Prinsip ini – menyesuaikan pendidikan dengan tahap perkembangan anak – merupakan sebuah </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; mso-spacerun: 'yes';">self evident. </span></div>
<div class="p16" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Tugas-tugas perkembangan Piaget menyatakan bahwa anak-anak berkembang dan bergerak lewat sub tahapan, tahapan dan periode dalam sebuah keteraturan. Pentahapan Piaget atas operasi berpikir konkret memiliki nilai yang sangat potensial, dan jelas membutuhkan pengerjaan kembali secara serius. Pentahapan Piaget terlalu berharga untuk diabaikan dalam berbagai bidang kehidupan.</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">DAFTAR PUSTAKA</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 42.5500pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -42.5500pt;">
<span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Anita Woolfolk, </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Educational Psychology, Active Learning Edition</span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">, Bagian Pertama, Edisi Bahasa Indonesia. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar : 2009) hlm. 49-50</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 42.5500pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -42.5500pt;">
<span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Anita Woolfolk. </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Educational Psychology</span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. Edisi Bahasa Indonesia. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm. 51</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 42.5500pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -42.5500pt;">
<span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Crain, W. (2007). </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">Teori perkembangan: Konsep dan Aplikasi</span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> (Edisi ketiga, terjemahan Yudi Santoso). Yogjakarta: Pustaka Pelajar</span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0000pt; margin-left: 42.5500pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: justify; text-indent: -42.5500pt;">
<span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Piaget, J. (1977). </span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; font-style: italic; font-weight: bold; mso-spacerun: 'yes';">The Essential Piaget</span><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. ed by Howard E. Gruber and J. Jacques Voneche Gruber, New York: Basic Books.</span></div>
<br />wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-16034743457897742312013-03-14T18:15:00.000-07:002013-03-14T18:15:38.653-07:00Bermain dalam Pendidikan Jasmani<br />
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">1. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain dapat menimbulkan rasa senang karena ketika bermain anak melepaskan diri dari kejadian sehari-hari yang nyata. Dalam kerangka bermain, realitas internal lebih menonjol daripada realitas ekskternal. Artinya suatu objek dalam bermain menjadi tidak penting lagi dan anak menciptakan arti baru untuk objek yang digunakan bermain. Misal : balok kayu diartikan sebagai </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">jembatan</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">. Bermain pura</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">-pura</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> memungkinkan anak melepaskan diri dari kenyataan sehari</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">-hari</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';"> mencoba kemungkinan baru. Situasi ini menciptakan kegembiraan dihati anak. Rasa senang dapat membentuk situasi pendidikan yang baik karena anak tidak terbelenggu aturan-aturan dalam kehidupan sehari-hari.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">2. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain dapat memacu pertumbuhan, dan perkembangan anak karena bermain memberi kesempatan pada anak untuk memperoleh keterampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang secara sukarela tanpa paksaan. Hurlock mengemukakan bahwa bermain mempunyai peranan terhadap perkembangan anak dalam hal:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan fisik. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Belajar berkomunikasi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Jalan keluarnya energi dan emosi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Jalan keluarnya kebutuhan/cita-cita.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sebagai sumber belajar</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Memacu kreativitas</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Pengenalan diri</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Belajar bermasyarakat</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sebagai standard moral</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mengetahui pemilahan dan peranan seks</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan kepribadian yang layak</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">3. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain dapat membantu sosialisasi anak karena bermain mengajarkan peran orang tua, termasuk perbedaan seks dan mendorong interaksi serta perkembangan sikap yang positif terhadap orang lain. Contoh: permainan bermain boneka secara internal akan mengajarkan anak perempuan untuk berperan sebagai ibu (tugas domestik) yang secara simultan mempengaruhi perannya di dunia dewasa kelak. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">4. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">a. Bermain</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Erikson (dalam Landreth, 2001) mendefinisikan bermain sebagai suatu situasi dimana ego dapat bertransaksi dengan pengalaman dengan menciptakan situasi model dan juga dapat menguasai realitas melalui percobaan dan perencanaan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Piaget ( dalam Hurlock , 1978 )berpendapat bahwa bermain terdiri dari respon yang dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan kesenangan secara fungsional.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Huizinga menyatakan bahwa bermain sebagai sesuatu yang berhubungan erat dengan Spontanitas, Autentisistas dan aktualisasi dirinya secara asli menjadi manusia yang seutuh mungkin.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, penikmatan yang intensif, bebas dari kekangan atau kedudukan, berproses emansipatorik dan itu hanya tercapai dalam alam dan susana kemerdekaan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sukintaka (1998), bermain adalah aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sukarela untuk memperoleh rasa senang dari aktivitas tersebut. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">b. Mainan </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mainan adalah sesuatu yang digunakan dalam permainan oleh anak-anak, orang dewasa ataupun binatang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Mainan)</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mainan adalah sarana yang sangat baik untuk medorong kemampuan anak untuk belajar dan berkembang, sekaligus sarana bagi mereka untuk bermain dan bersenang-senang. (http://www.cutenlittle.com/)</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">c. Permainan</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Permainan adalah kegiatan yang ditandai dengan oleh aturan serta persyaratan –persyaratan yang disetujui bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan kegiatan dalam tindakan yang bertujuan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">(Bettelheim dalam Hurlock, 1978)</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. (http://id.wikipedia.org/wiki/Permainan)</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">5. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Dengan bermain dapat diketahui bakat anak, karena bermain bagi anak adalah untuk:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan aspek fisik.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan aspek motorik kasar dan motorik halus</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan aspek sosial</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan aspek emosi dan kepribadian</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perkembangan aspek kognisi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mengasah ketajaman penginderaan</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mengembangkan keterampilan olahraga dan menari</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Media terapi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 72.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Media intervensi.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 35.4500pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Ketika bermain anak akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dengan begitu, bakat anak akan terlihat dengan jelas, tinggal tugas guru untuk mengasah bakat tersebut.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">6. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Fungsi permainan </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 54.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">a. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Anak-anak:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 90.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mengeluarkan Energi berlebih</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 90.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Menyempurnakan Instink</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 90.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Memunculkan fleksibilitas perilaku dan berfikir ;Imajinasi dan narasi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 90.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Mempraktekan dan Melakukan kosolidasi konsep –konsep serta keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 54.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">b. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Orang dewasa</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 90.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sarana hiburan</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 90.0000pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Symbol'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">· </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Sarana sosialisasi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">7. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain akan meningkatkan karakter luhur dalam diri anak karena ketika bermain anak akan melakukan internalisasi karakter-karakter luhur seperti kerjasama, perjuangan, menghargai orang lain, dan lain sebagainya. Karakter luhur ini akan terbawa sampai ke dalam kehidupan orang dewasa kelak.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">8. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain dapat memacu anak untuk menguasai body awareness dan spatial awareness, karena ketika bermain anak melakukan aktivitas fisik yang menuntuk anak untuk bergerak secara efektiv dan efisien. Secara tidak langsung anak akan menguasai diri untuk belajar secara berulang-ulang, lambat laun body awareness dan spatial awareness akan meningkat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">9. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Menurut Singer (dalam Kusantanti, 2004) mengemukakan bahwa bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">10. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Teori kelebihan tenaga diutarakan oleh Herbert Spencer, seorang bangsa Inggris, ia mengatakan bahwa kelebihan tenaga (kekuatan, atau vitalitas) pada anak atau orang dewasa yang belum digunakan, disalurkan untuk bermain. Kelebihan tenaga dimaksudkan sebagai kelebihan energi, kelebihan kekuatan hidup, dan vitalitas, yang dianggap oleh manusia untuk memelihara lewat permainan. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">11. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain dapat meningkatkan kemampuan motorik, karena anak akan secara sukarela belajar bagaimana bergerak secara efektiv dan efiaien guna memperoleh kemenangan. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">12. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Bermain dapat mengembangkan kognisi dan afeksi, menurut Vygotsky (1967) “Bermain membantu perkembangan bahasa dan pemikiran. Struktur otak akan terbentuk melalui penggunaan simbol dan alat, ia juga membantu dalam pembentukan ini. Bermain juga memberi kebebasan kepada kanak-kanak untuk meluahkan tekanan dalam menghadapi dunia sebenarnya. Dalam cara ini kanak-kanak dapat mengawal situasi dan menyesuaikannya dalam dunia sebenarnya. Mereka dibenarkan untuk memperolehi proses pemikiran yang tinggi melalui bermain”. (Spodek et al. 1987, p. 181). Permainan juga dapat memberi pengalaman tentang keadilan, peraturan-peraturan dan keadilan serta memperkuatkan kemampuan berfikir dalam pelbagai cara. Di antara permainan lazim yang dimainkan dalam teka-teki sialng, teka silang kata, catur dan sebagainya.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0000pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">13. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Persamaan bermain dan rekreasi adalah sama-sama menyenangkan dan aktivitas yang digunakan untuk melepaskan diri dari kehidupan nyata sehari-hari.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 36.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14.0000pt; mso-spacerun: 'yes';">Perbedaan mendasar terdapat ada atau tidak unsur peraturan yang mengikat dan unsur belajarnya. </span></div>
<br />wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-63901532351964120432013-01-25T20:22:00.001-08:002013-01-25T20:22:26.072-08:00Pendidikan jasmani di tengah Euforia Olahraga<br />
<a name='more'></a><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:DocumentProperties>
<o:Author>pc</o:Author>
<o:Version>14.00</o:Version>
</o:DocumentProperties>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kegilaan masyarakat modern <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terhadap olahraga <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah fenomena yang tak berbantahkan. Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa salah satu dari “kegairahan besar” (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">the great passion</i>) di abad dua puluh ini
adalah dunia olahraga. Umberto Eco dalam bukunya yang bertitel “Tamasya dalam
Hiperealitas” berpandangan bahwa olahraga mengalami peristiwa diamplifikasi,
tatkala olahraga yang mulanya sebuah permainan yang dimainkan oleh satu orang
menjelma semacam diskuisisi dalam permainan. Olahraga adalah globalisasi paling
sukses di planet bumi, dengan banyaknya event dan kompetisi yang rutin,
menghadirkan adanya fenomena ritus sosial. Seperti yang terjadi di
negara-negara di benua Eropa terdapat fenomena setiap akhir pekan yang dikenal
dengan “The Special Saturday Ritual” yaitu saat suatu keluarga menghabiskan
waktu bersama, berbagi emosi dan kenangan yang unik dengan mendatangi
stadion-stadion untuk menonton dan kemudian menjadi suporter dengan mendukung
tim sepakbola kesayangannya bertanding.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Olahraga pada awalnya merupakan
agenda dan kegiatan individu yang diantaranya bertujuan untuk menjaga dan atau
meningkatkan kebugaran, atau sekedar kegiatan rekreatif serta bersenang-senang
untuk pelakunya semata. Kemudian berubah seiring dengan adanya perubahan
kebijakan yang bentuknya bisa berupa upaya untuk mengadu kualitas dan kecakapan
seseorang atau beberapa orang dalam olahraga atau permainan tersebut dalam
suatu perlombaan atau . Kehadiran penonton awalnya berperan sebagai saksi
munculnya pemenang atau yang terbaik dalam perlombaan dan pertandingan
tersebut, kini telah bergeser menjadi fokus utama, dimana dalam teori
marketing, pembeli adalah raja. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Uniknya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendidikan
jasmani, yang secara karakteristik memiliki kesamaan dengan olahraga, yaitu memanfaatkan
aktivitas fisik sebagai media nya, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memiliki
posisi yang rumit dalam fenomena kegairahan olahraga di masyarakat. Pendidikan
jasmani memiliki ciri bermain dan olahraga, meskipun secara eksklusif bukanlah
suatu kombinasi yang setara diantara istilah bermain dan olahraga.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di kala masyarakat semakin kecanduan terhadap olahraga,
-apapun perannya, baik sebagai pelaku, penikmat, atau sekedar pemerhati- disisi
lain, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pendidikan jasmani tidak muncul
sebagai entitas yang diperhitungkan (Setiawan: 2004). Pendidikan jasmani semakin
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>termarjinalkan dan tereduksi menjadi
sebatas komplemen dalam pembelajaran di sekolah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seiring perubahan sosial yang begitu cepat, bangsa Indonesia
salah memahami olahraga sebagai sekedar sebuah wahana hiburan, bukan aktivitas
jasmani yang menarik untuk dilaksanakan. Bangsa ini malas beraktivitas jasmani,
namun begitu getol menikmati pertandingan olahraga –terutama sepakbola-. Begitu
serius meng-analisis, memprediksi, dan mengomentari kejadian olahraga, namun
lupa untuk mencoba menjadi pemeran utama, yaitu sebagai pemain. Maka <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>muncullah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">joke</i>
jika negeri ini oleh Unesco diakui sebagai negeri dengan jumlah populasi komentator
olahraga terbanyak di dunia. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam menempatkan posisi pendidikan jasmani, diyakini pula
bahwa kontribusi pendidikan jasmani hanya akan bermakna ketika
pengalaman-pengalaman gerak dalam pendidikan jasmani berhubungan dengan proses
kehidupan seseorang secara utuh di masyarakat. Manakala pengalaman dalam
pendidikan jasmani tidak memberikan kontribusi pada pengalaman kependidikan,
niscaya terjadi kesalahan dalam internalisasi anak dalam memahami pendidikan
jasmani tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan jasmani tak mampu mendidikan anak-anak untuk
beraktivitas jasmani secara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">theoritically
right. </i>Pendidikan jasmani bekerja pada tataran utopis, yang mengatakan
bahwa aktivitas jasmani itu penting, namun lupa mengajarkan bagaimana seseorang
mampu menjadi orang yang penting dalam aktivitas jasmani. Olahraga yang
diposisikan sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">entertainment</i>
menempatkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i>pendidikan jasmani berada pada pusaran
setan dimana anak-anak menganggap aktivitas jasmani adalah sarana hiburan –yang
selanjutnya menggiring anak berperan sebagai penonton- dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mereduksi potensinya untuk mencapai potensi
optimal sebagai seorang pelaku olahraga.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Posisi pendidikan jasmani di sekolah tak bisa dilepaskan dari
persepsi masyarakat terhadap olahraga. Selama masyarakat masih menganggap
olahraga sebagai sarana hiburan, maka pendidikan jasmani hanya akan selalu
ditempatkan sebagai pelengkap di sekolah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ini hanya sebuah pemikiran sederhana saya yang pada
endingnya tidak memberi solusi pada permasalahan ini. Namun fokusnya, jika bangsa
ini ingin berubah, maka tempatkanlah olahraga di tanah, bukan diawang-awang. Buatlah
anak-anak bermain dan berhasil. Pastikan jika mereka senang dan tertarik karena
pernah melakukan, bukan takut dan malas karena terlalu sering melakukan
kegagalan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Juara tidak dibuat di pusat kebugaran. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Juara terbuat dari sesuatu yang telah jauh di
dalam mereka - keinginan, mimpi, visi. (Muhammad Ali)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-64082424814004971052012-12-25T19:00:00.001-08:002012-12-25T19:03:36.962-08:00KONSEP DAN FALSAFAH PENJAS, OLAHRAGA, PLAY DAN GAMES SERTA IMPLEMENTASINYA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.
Didalam Pendidikan Jasmani terdapat 6 aspek materi yang dipelajari, yakni 1). Permainan dan olahraga, 2). Aktivitas Pengembangan, 3). Uji diri, 4). Aktivitas Ritmik, 5). Akuatik (Aktivitas Air), dan 6). Pendidikan Luar Kelas (Outdoor Education). Dari ke enam aspek materi tersebut, terdapat unsur-unsur yang yang merupakan tujuan dari pendidikan jasmani. Unsur-unsur tersebut adalah: Unsur Organik, motorik, emosional dan intelektual.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam ‘pikiran dan tubuh’ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik ‘diharapkan’ pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in corporesano.
B. Hubungan Bermain/Games dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat.
Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat. Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.
C. Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat.
Dari uraian di atas maka pengertian olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan pendidikan jasmani dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.
Dibawah ini adalah tabel yang dapat membedakan antara Pendidikan Jasmani dengan Olahraga yang dikemukakan oleh Prof. Abdul Kadir Ateng, M.Pd, sebagai berikut :
Komponen Pendidikan Jasmani Sport (Olahraga)
Tujuan Pendidikan keseluruhan, kepribadian dan emosional Kinerja motorik (motor performance/kinerja gerak untuk prestasi
Materi Child centered (sesuai dengan kebutuhan anak/individualized) Subject centered (berpusat pada materi)
Bentuk gerak Seluas gerak kehidupan sehari-hari Fungsional untuk cabang olahraga bersangkutan
Peraturan Disesuaikan dengan keperluan (tidak dibakukan) Peraturannya baku (standar) agar dapat dipertandingkan
Anak yang lamban Harus diberi perhatian ekstra Ditinggalkan/untuk milih cabang olahraga lain
Talen Skating (TS) Untuk mengukur kemampuan awal Untuk cari atlit berbakat
Latihannya Mutilateral (latihan yang menyangkut semua otot) Spesifik
Partisipasi Wajib Bebas
Pandangan lain yang membedakan antara Pendidikan Jasmani dengan Olahraga, yang diperkuat oleh Dr. Syarifudin. M.Pd dalam buletin pusat perbukuan, sebagai berikut :
Komponen Pendidikan Jasmani Olahraga
Tujuan Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan totalitas subjek. Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk mencapai prestasi optimal.
Orientasi Aktivitas jasmani berorientasi pada kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan subjek Aktivitas jasmani berorientasi pada suatu program latihan untuk mencapai prestasi optimal
Materi Materi perlakuan tidak dipaksakan melainkan disesuaikan dengan kemampuan anak. Untuk mencapai prestasi optimal materi latihan cenderung dipaksakan.
Lamanya perlakuan Lamanya aktivitas jasmani yang dilakukan dalam pendidikan jasmani tiap pertemuan dibatasi oleh alokasi waktu kurikulum. Di samping itu juga disesuaikan dengan kemampuan organ-organ tubuh subjek. Lamanya aktivitas jasmani yang dilakukan dalam latihan olahrag cenderung tidak dibatasi.Agar individu dapat beradaptasi dengan siklus pertandingan, aktivitas fisik dalam latihan harus dilakukan mendekati kemampuan optimal.
Frekuensi perlakuan Frekuensi pertemuan belajar pendidikan jasmani dibatasi oleh alokasi waktu kurikulum. Namun demikian diharapkan siswa dapat mengulang-ulang keterampilan gerak yang dipelajari di sekolah pada waktu senggang mereka dirumah. Diharapkan mereka dapat melakukan pengulangan gerakan antara 2 sampai 3 kali/minggu. Agar dapat mencapai tujuan, latihan harus dilakukan dalam frekuensi yang tinggi.
Intensitas Intensitas kerja fisik disesuaikan dengan kemampuan organ-organ tubuh subjek Intensitas kerja fisik harus mencapai ambang zona latihan. Agar subjek dapat beradaptasi dengan siklus pertandingan kelak, kadang-kadang intensitas kerja fisik dilakukan melebihi kemampuan optimal.
Peraturan Tidak memiliki peraturan yang baku. Peraturan dapat dibuat sesuai dengan tujuan dan kondisi pembelajaran Memiliki peraturan permainan yang baku. Sehingga olahraga dapat dipertandingkan dan diperlombakan dengan standar yang sama pada berbagai situasi dan kondisi.
Dengan adanya perbedaan pendidikan jasmani dan olahraga secara konsep, baik yang dikemukakan oleh Prof. Abdul Kadir Ateng, M.Pd dalam perkuliahan, diperkuat oleh Dr. Syarifudin. M.Pd dalam buletin pusat perbukuan, maka secara sistimatis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga akan memiliki perbedaan, hal ini sesuai dengan contoh perbedaan pembelajar pendidikan jasmani dan olahraga yang dikemukakan oleh Dr. Syarifudin. M.Pd dalam buletin pusat perbukuan, yaitu :
Pendidikan Jasmani Olahraga
Berjalan
Pembelajaran berjalan pada pendidikan jasmani ditujukan pada usaha untuk membentuk sikap dan gerak tubuh yang sempurna. Pembelajaran biasanya dilakukan melalui materi baris-berbaris Berjalan
Berjalan pada olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan berjalan dilakukan dengan secepat-cepatnya melalui teknik dan peraturan yang telah baku
Lari
Materi lari pada pendidikan jasmani dimaksudkanuntuk dapat mengembangkan keterampilan gerak berlari dengan baik. Berlari dapat dilakukan dalam beberpa bentuk; lari zig-zag, lari kijang, lari kuda, dan beberapa bentuk lari lainnya Lari
Lari pada olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan dilakukan untuk mencapai prestasi optomal. Dalam cabang atletik lari dibagi dalam beberapa nomor.
Lompat
Materi lompat dalam pendidikan jasmani dimaksudkan untuk dapat mengembangkan keterampilan gerak lompat dengan baik. Lompat dapat dilakukan dalam beberapa bentuk ; lompat harimau, lompat kodok, dan beberpa bentuk lompat lainnya. Lompat
Lompat pada olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan lompat pada cabang atletik dilakukan untuk mencapai prestasi optimal
Lempar
Materi lempar dalam pendidikan jasmani dimaksudkan untuk dapat mengembangkan ketermapilan gerak lempar dengan baik. Melempar dapat dilakukan dengan beberapa bentuk ; lempar bola, lempar sasaran, dan beberpa bentuk lempar lainnya. Lempar
Lempar dalam olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan lempar pada cabang atletik dilakukan untuk mencapai prestasi optimal.
D. Implementasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Meningkatkan kualitas hidup siswa dan mutu sumber daya manusia di masa depan Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan Jasmani, Rohani dan Sosial Peserta didik tidak pernah diragukan. Sayangnya Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga-lembaga Pendidikan ini belum dapat memposisikan dirinya pada tempat yang terhormat, bahkan masih sering dilecehkan, misalnya pada masa-masa menjelang ujian akhir sesuatu jenjang Pendidikan maka Pendidikan Jasmani dan Olahraga dihapuskan dengan alasan agar para siswa dalam belajarnya untuk menghadapi ujian akhir “tidak terganggu”. Untuk memahami hal ini perlu lebih dahulu difahami apa yang menjadi dasar bagi perlunya diselenggarakan Penjas-Or di Sekolah. Makna dan Misi Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan.
Lembaga Pendidikan adalah Lembaga formal yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam Lembaga Pendidikan, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Acuan tertinggi mutu sumber daya manusia adalah SEHAT WHO yaitu sumber daya manusia yang Sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani. Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai.
Olahraga masal adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang secara bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya adalah olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya satu tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat sehat dinamisnya. Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian merupakan bentuk olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga, oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan ketrampilan olahraga tertentu. Dengan demikian maka olahraga kesehatan atau olahraga masyarakat merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera sosial sehat sosial sama dengan kebugaran sosial. Demikianlah maka Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan mempunyai tujuan membina mutu sumber daya manusia seutuhnya yaitu manusia yang sehat atau bugar seutuhnya atau sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial sesuai rumusan sehat WHO.
1. Sehat dan Bugar
Sehat adalah kebutuhan dasar bagi segala aktivitas kehidupan. Jadi sehat harus dipelihara dan bahkan ditingkatkan. Cara terpenting, termurah dan fisiologis adalah melalui Olahraga Kesehatan. Dalam hubungan dengan nikmatnya kebutuhan dasar ini maka seluruh Siswa atau Peserta didik memerlukan Olahraga baik sebagai konsumsi yaitu mendapatkan manfaatnya langsung dari melakukan kegiatan Olahraga, maupun kegiatan Olahraga sebagai media bagi Pendidikannya.
Lembaga Pendidikan adalah Lembaga formal terpenting yang membina mutu sumber daya manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa Sehat adalah : Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari Penyakit, Cacat ataupun Kelemahan. Dalam kaitan dengan hal ini maka Pendidikan Jasmani dan Olahraga khususnya di lingkungan Lembaga Pendidikan, harus diselaraskan untuk mencapai tujuan sehat. Pendidikan Jasmani dan Olahraga membina mutu sumber daya manusia melalui pendekatan kepada aspek Jasmani. Pada dasarnya tujuan pembinaan-pemeliharaan Kesehatan adalah memelihara dan atau meningkatkan kemandirian dalam peri kehidupan bio-psiko-sosiologisnya, yaitu secara biologis menjadi lebih mampu menjalani kehidupan pribadinya secara mandiri, tidak tergantung pada bantuan orang lain; secara psikologis menjadi lebih mampu memposisikan diri dalam hubungannya dengan Tuhan semesta alam beserta seluruh ciptaanya berupa flora maaupun fauna (termasuk manusia); dan secara sosiologis menjadi lebih mampu bersosialisasi dengan masyarakat lingkungannya. Perkembangan anak adalah masa pembentukan pola perilaku dan masa terjadinya internalisasi nilai-nilai sosial dan kultural.
Perlu juga ditanamkan kesadaran untuk mau melakukan upaya-upaya untuk menyegarkan suasana kehidupan, mencerdaskan kemampuan intelektual dan menghilangkan sebanyak mungkin stress, serta dengan meningkatkan volume dan kualitas pemahaman dalam peri kehidupan beragama beserta peningkatan kualitas pelaksanaan ibadahnya. Olahraga baik sebagai kegiatan maupun sebagai media Pendidikan mempunyai potensi yang besar untuk menyumbangkan kontribusinya dalam masalah ini. Melalui Olahraga dapat dengan mudah ditunjukkan betapa terbatasnya kemampuan manusia, betapa perlu kita memelihara lingkungan hidup kita, betapa banyak hal yang di luar kemampuan akal manusia dan betapa perlu kita mencegah kerusakan dan perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi. Kesejahteraan jasmaniah ditingkatkan dengan Olahraga Kesehatan, untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis). Olahraga Kesehatan umumnya bersifat masal sehingga lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah), seperti yang terjadi pada pelaksanaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga-lembaga Pendidikan. Berkelompok merupakan sarana dan rangsangan untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intektual dan sosial-ekonomi para pelakunya.
Oleh karena itu Olahraga Kesehatan hendaknya dijadikan materi pokok dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan sebagai materi pokok olahraga di Sekolah adalah rasa kebersamaan dan kesetaraan di antara sesama siswa oleh karena mereka semua merasa mampu melakukan Dampak dari rasa terpinggirkan ialah timbulnya kebencian terhadap olahraga. Kondisi demikian merupakan kondisi psikologis yang sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan dan penyebar-luasan olahraga di masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik maka suasana lapangan dikala melakukan olahraga kesehatan, akan sangat meningkatkan gairah dan semangat hidup para Pelakunya. Demikianlah maka potensi Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Kesehatan) sangat perlu difahami oleh semua fihak yang berkepentingan dalam pembinaan Peserta didik. Oleh karena itu pula maka tanpa Pendidikan Jasmani dan Olahraga, maka sesungguhnya Pendidikan menjadi tidak lengkap.
Olahraga kesehatan yang disajikan haruslah yang bersifat masal dan memenuhi ciri olahraga kesehatan misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, pencak-silat, karate dan sejenisnya. Tiga yang terakhir lebih baik dari pada yang pertama oleh karena dapat menjangkau semua sendi dan otot serta dapat merangsang proses berpikir Pelakunya. Kalaupun olahraga yang akan disajikan adalah bentuk permainan, maka permainan itu harus dapat melibatkan seluruh siswa. Tidak boleh ada seorangpun siswa yang hanya menjadi penonton, kecuali yang sakit.
2. Pembangunan Olahraga Indonesia
Lewat pendidikan jasmani yang serius dijalankan Departemen Pendidikan sejak sekolah dasar sampai universitas, kami menemukan bibit-bibit atlet. Agar bibit-bibit itu muncul, tentu diperlukan kurikulum yang jelas mengenai pendidikan jasmani (penjas), tenaga pengajar penjas yang kapabel, fasilitas olahraga di sekolah-sekolah, dan adanya kegiatan pertandingan serta aktivitas olahraga baik, internal (intramural) maupun antarsekolah (ekstramural).
Dasar Sukan Negara Malaysia 1988 tegas-tegas mengkategorikan olahraga dalam dua bagian, yakni ''sukan untuk semua (sport for all)'' dan ''sukan prestasi tinggi''. Sukan untuk semua mencakup dua hal, yakni olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi, sedangkan sukan prestasi tinggi mencakup olahraga amatir dan olahraga profesional. Olahraga rekreasi adalah aktivitas olahraga yang diselenggarakan untuk menggalakkan minat dan kegembiraan pelakunya. Olahraga rekreasi terbagi dalam lima kelompok yakni, (1) olahraga instruksional, (2) informal, (3) intramural, (4) ekstramural, (5) olahraga di klub. Bentuk permainan di setiap bagian tidaklah sama, bergantung pada kemampuan para pesertanya.
Fokus olahraga amatir adalah membimbing atlet mencapai prestasi tertinggi. Menjadi juara adalah tujuan utama olahraga amatir. Peserta olahraga amatir di bawah bimbingan pelatih selalu mengutamakan pencapaian prestasi maksimal. Olahraga amatir mendapat dukungan dari pemerintah dan memperoleh bantuan keuangan negara. Olahraga profesional adalah olahraga komersial yang menekankan pada unsur hiburan dan menyediakan hadiah uang bagi sang juara. Peserta boleh didukung perusahaan-perusahaan swasta. Berolahraga adalah pekerjaan utama atlet profesional. Penonton adalah faktor penting dalam olahraga profesional sebab penjualan tiket pertandingan amat mempengaruhi bisnis ini. Kunci yang tidak kalah penting adalah kerja sama dan komunikasi antar lembaga terkait.
Olahraga tidak hanya menjadi tanggung jawab kementerian olahraga, tapi harus menjadi political will dari pemerintah. Sekarang saya sedang menggarap pembangunan olahraga di Brunei Darussalam dan Singapura
3. Olahragakan Masyarakat
Dibandingkan Malaysia, minat masyarakat Indonesia berolahraga pasti lebih besar. Kami harus bekerja ekstrakeras meyakinkan masyarakat agar melakukan aktivitas olahraga (sports for all). Masyarakat yang giat berolahraga merupakan modal tersendiri bagi pembangunan olahraga di sebuah negara sekaligus investasi intangible sumber daya masyarakat. Sebagai guru pendidikan jasmani, saya melihat tiga hal yang harus dibangun serentak, yakni sport for all, elite sport, dan sport industry. Masyarakat yang aktif berolahraga pasti akan memberikan dukungan kepada anak atau sanak keluarganya saat mereka menekuni olahraga yang diminati.
Atlet yang berbakat yang merupakan produk masyarakat dan sekolah, dimasukkan dalam kategori elite sport. Mereka yang masuk kategori elite sport dipersiapkan mengharumkan nama bangsa Malaysia lewat olahraga. Merekalah ujung tombak dalam pesta olahraga multicabang. Prestasi di multicabang akan mengangkat kebanggaan orang terhadap olahraga. Jika kondisi itu terus terpelihara, secara otomatis industri olahraga akan berjalan. Jadi, jangan pernah berharap industri olahraga akan berjalan mulus tanpa memiliki iklim kondusif lewat masyarakat yang aktif berolahraga dan mempunyai prestasi olahraga internasional. Bagaimana menggerakkan masyarakat agar berolahraga? Itu adalah hal spesifik di setiap negara. Namun, harus ada campur tangan pemerintah agar masyarakat Indonesia bergiat olahraga. Menurut dugaan saya, masyarakat Indonesia pasti sedang mengalami penurunan aktivitas berolahraga (BOLA akhirnya memberikan informasi bahwa berdasarkan data Sports Development Index atau SDI keluaran Menegpora, dugaan Dato’ de Vries tepat).
Di Malaysia, universitas dan perguruan tinggi menunjukkan kepedulian yang besar pada olahraga. Kami fokus pada 13 cabang olahraga yang bisa memberikan medali bagi Malaysia di pesta olahraga regional maupun internasional. Mereka melakukan kajian-kajian dan riset terhadap cabang olahraga yang diminati. Targetnya, pada 2008 sekitar 30% perguruan tinggi dan universitas menjadi pusat penelitian untuk cabang-cabang olahraga unggulan. Menggunakan pendekatan sains olahraga untuk cabang-cabang unggulan.
Para pakar sains olahraga kami siapkan untuk masing-masing induk organisasi olahraga. Di masing-masing negara bagian, kami mendirikan lembaga kajian sains olahraga dan manajemen olahraga. Tentu saja kami melibatkan perguruan-perguruan tinggi di negara-negara bagian itu.
Melakukanlah penelitian-penelitian olahraga yang aplikatif untuk cabang-cabang yang dikuasai Indonesia. Bagi saya, adanya pendekatan sains olahraga dan banyaknya penelitian aplikatif akan berdampak pada revolusi pemikiran, perilaku, dan aksi insan olahraga di Malaysia di masa depan. Revolusi pemikiran itu akan terjadi dalam tataran budaya olahraga, intelektualitas, dan sportivitas. Sportivitas dan intelektualitas yang mengakar pada diri pelaku olahraga Indonesia, baik sekadar penggembira maupun atlet, adalah modal berharga bagi perkembangan olahraga masa depan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Bucher, Charles A. (1979). Foundations of Physical Education, (8th Ed.), St. Louis, MI., Mosby Company.
Buscher, Craig A. (1994). Teaching Children Movement Concepts and Skills, Champaign, III. : Human Kinetics Publisher, Inc.,
Dauer, V., & Pangrazi, R. (1986). Dynamic Physical Education For Elementary School Children, (8th Ed.), New York: Macmillan
Freeman, William H. (2001). Physical Education and Sport in A Changing Society. (Sixth Ed.). Boston. Allyn and Bacon.
Gabbard, Carl., LeBlanc, Betty., and Lowy, Susan. (1994). Physical Education for Children: Building the Foundation, (2nd Ed.), New Jersey: Prentice Hall.
Graham, G. (1992). Teaching Children Physical Education, Becoming Master Teacher, Champaign, III. : Human Kinetics Publisher, Inc.,
Kogan, Sheila. (1982). Step By Step: A Complete Movement Education Curriculum From Preschol to 6th Grade, California: Front Row Experience.
Malina, R., & Bouchard, C. (1978) Growth, Maturation and Physical Activity, Champaign, III: Human Kinetic Publisher, Inc.
Siendtop, D. (1991). Developing Teaching Skill in Physical Education, 3rd Ed., Palo Alto, CA: Mayfield.
Tinning, R., Mcdonald, D., Wright, J., and Hickey, C. (2001). Becoming Physical Education Teacher: Contemporary and Enduring Issues. Frenchs Forest, NSW. Prentice Hall.
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-84713968204287874002012-10-22T03:09:00.002-07:002012-10-22T03:09:57.671-07:00TUNTUTAN PERUBAHAN DALAM PENDIDIKAN JASMANIA. PENDAHULUAN
Salah satu tujuan dari pendidikan adalah mempersiapkan siswa untuk sukses sebagai orang dewasa. Kurikulum dan sistem sekolah bertujuan meningkatkan skill dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan di dunia dewasa. Jika ada sebuah kata yang mendeskripsikan dunia saat ini, maka kata tersebut suatu saat akan berubah.
Perubahan dunia harus di respon oleh sekolah untuk mempersiapkan siswa menghadapi globalisasi ekonomi saat ini. Siswa membutuhkan kemampuan untuk mengakses informasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Internet saat ini menciptakan koneksi informasi yang luar biasa besar. Informasi dari internet dapat digunakan dari tujuan yang bersifat akademik sampai dengan yang bersifat hiburan. Saat ini guru pendidikan jasmani dapat mengakses berbagai website yang menampilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau cara penilaian dalam pembelajaran hampir di semua cabang olahraga atau aktivitas gerak. Siswa dapat melihat video tentang Kinerja atlet dunia yang dapat di tiru. Informasi yang tersedia hampir tidak terbatas. Masalah yang kemudian timbul adalah bagaimana kita memilah antara informasi mana yang akurat dan mana yang menyesatkan.
B. TUNTUTAN PERUBAHAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Globalisasi menyebabkan perbandingan pencapaian akademis antar negara menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Perbandingan kemampuan siswa di Amerika dengan negara lain menjadi tolok ukur keberhasilan usaha reformasi pendidikan di Amerika. Dalam sebuah laporan tahun 1980 berjudul “Sebuah Negara dalam Resiko” menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional di Amerika mengalami kemunduran. Banyak siswa tidak mampu menguasai kemampuan dasar untuk lulus dari Sekolah Menengah Atas seperti kemampuan membaca, menulis atau menyelesaikan soal matematika.
Pemerintah kemudian bereaksi dengan membuat standar di berbagai bidang keilmuan untuk mengatasi permasalahan ini. “Alasan utama negara menentukan standar kinerja siswa adalah kebutuhan akan peningkatan kualitas pendidikan Amerika. Mempercayakan pembuatan keputusan tentang kurikulum kepada tiap daerah terbukti gagal untuk membawa perbaikan” (Jennings, 1995: 768).
Dalam merespon permasalahan ini Organisasi Standar Isi Nasional membuat standar di bidang matematika, IPA, IPS, bahasa, dan seni. Tahun 1995, Asosiasi Nasional Olahraga dan Pendidikan Jasmani mempublikasikan “Bergerak Ke Masa Depan: Standar Nasional Pendidikan Jasmani: Pedoman Pembelajaran dan Penilaian”. Standar pendidikan jasmani ini diterima diseluruh negara sebelum direvisi pada tahun 2004.
Jadi apa hubungan antara standar dan pendidikan? Kata “standar” secara umum berarti pengetahuan informasi minimal yang harus dikuasai siswa. Standar isi secara spesifik adalah apa yang harus diketahui siswa dan yang harus bisa dilakukan.
Orang yang terdidik jasmaninya haruslah:
1. Mendemonstrasikan kompetensi dalam teknik motorik dan pola gerak yang dibutuhkan dalam Kinerja di berbagai aktivitas fisik
2. Mendemostrasikan pemahaman pada konsep gerak, prinsip, strategi dan taktik yang diaplikasikan dalam pembelajaran dan Kinerja dalam aktivitas fisik
3. Berpartisipasi aktiv dalam aktivitas fisik
4. Mencapai dan menjaga level kesehatan dalam kebugaran jasmani
5. Menunjukkan respon personal dan perilaku sosial ynag menghargai diri sendiri dan orang lain dalam setting aktivitas fisik
6. Menghargai aktivitas fisik untuk kesehatan, menikmati, merasa tertantang, mengekspresikan diri dan berinteraksi sosial
Standar Kinerja, di lain pihak, adalah “bagaimana sesuatu yang bagus itu, dianggap cukup bagus?”. Hal ini bermakna sebagai level kepuasan dalam pembelajaran (Lewis, 1995). Pembuatan standar dipergunakan sekolah untuk membandingkan antara Kinerja siswa dengan standar, bukan memperbandingkan dengan siswa yang lain. Dalam format pembelajaran Berbasis standar, siswa dituntut untuk mendemonstrasikan kompetensi di berbagai materi pembelajaran. Dalam pembelajaran Berbasis standar, siswa tidak diperbandingkan dengan siswa lainnya, namun diperbandingkan dengan standar. Jadi tidak menggunakan standar norma.
Dalam pembelajaran yang mengacu pada norma, hasil tes di lukiskan dalam sebuah kurva. Dengan menggunakan kurva, target pembelajaran terus bergerak karena standar Berbasis hasil pembelajaran yang dilakukan siswa. Sebagai contoh, siswa dengan tingkat terbaik adalah 5 persen teratas, dan siswa terjelek adalah 5 persen terendah. Namun sejatinya, tidak ada yang benar-benar diketahui tentang apa yang dipelajari siswa. Memperbandingkan antar siswa tak selamanya buruk, terutama jika semua siswa memiliki kualitas gerak yang baik. Namun jika siswa berada dalam tingkat menengah atau bahkan buruk, memperbandingkan antar siswa tak akan efektif dalam mengetahui hasil pembelajaran yanag telah dicapai.
C. PEMBELAJARAN BERBASIS STANDAR
Buku ini memfokuskan diri dalam peningkatan pencapaian pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan Pembelajaran Berbasis Standar, dan Penilaian Berbasis Kinerja / Performa. Dalam pembelajaran Berbasis standar, guru mengidentifikasi unit tujuan Berbasis standar nasional, dan menggunakan standar ini untuk menciptakan ekspektasi siswa dalam pembelajaran.tes formatif dilakukan secara teratur sehingga guru bisa memantau perkembangan siswa dalam mencapai tujuan utama. Jika siswa tidak mampu mencapai harapan, guru harus mengevaluasi cara pembelajaran.
Jenis Penilaian Dalam Pembelajaran Berbasis Kinerja
Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah didominasi oleh pendekatan perilaku, dimana unit pembelajaran dibagi dalam berbagai seri, dan dibagi Berbasis progres pembelajarn yang telah tercapai. Penilaian dalam pendekatan perilaku berfokus pada pencapaian skill siswa dan pengetahuan yang dikuasai. Penilaian kognitif menggunakan soal seperti pilihan ganda, benar-salah, atau mencocokkan.
Awal tahun 90an, pendekatan konstruktivisme mulai bisa diterima. Dalam konstruktivisme siswa belajar untuk secara individual menerima dan memahami informasi yang dibutuhkan secara sukarela. Model yang sangat cocok dengan model ini adalah Teaching Games for Understanding (TGfU) dan Sport Education (SE).
Penilaian Berbasis Kinerja cocok dengan kedua model di atas. Lambert mendefinisikan Penilaian Berbasis Kinerja sebagai proses yang ditetapkan lebih dulu dan tingkat pencapaian siswa dalam konteks siswa memahami dan mencapai standar yang telah ditetapkan. Penilaian Berbasis Kinerja lebih menekankan pada proses pencapaian kriteria yang telah ditetapkan daripada hanya pencapaian skor dalam skill test. Terdiri atas dua bagian utama, yaitu performa siswa dalam tugas atau latihan, dan kriteria yang ditentukan. Skill test bukanlah Penilaian Berbasis Kinerja, karena Penilaian Berbasis Kinerja itu kompleks dan lebih menilai pembelajaran daripada hasil.
D. PENGARUH PENGGUNAAN STANDAR DALAM PEMBELAJARAN
Berikut adalah kunci untuk melaksanakan pembelajaran Berbasis Standar:
1. Mensetting tujuan yang dapat diidentifikasi tentang apa yang harus siswa ketahui dan harus bisa dilakukan
2. Unit rencana pembelajaran yang bisa dipelajari seluruh siswa
3. Menginformasikan kepada siswa tentang kriteria evaluasi
4. Mengembangkan penilaian dan pembelajaran yang bekerja bersama
5. Menghubungkan penilaian dengan tugas di dunia nyata
6. Mengidentifikasi pendapat dari luar sekolah
7. Menggunakan penilaian untuk mendokumentasikan kemampuan siswa yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran dan kemampuan berfikir yang lebih tinggi.
a. Menentukan Tujuan dalam Pembelajaran
Banyak guru pendidikan jasmani membuat Rencana Pelaksanaa Pembelajaran yang terpisah dari hari ke hari, pembelajarannya mungkin bertautan dari pembelajaran ke pembelajaran selanjutnya, namun kurang dari segi ketercapaian tujuan utama. Jika guru fokus kepada tujuan pembelajaran utama atau hasil akhir, maka disain pembelajaran akan disusun secara langsung untuk mencapai tujuan utama. Siswa tidak akan kebingungan dengan tujuan pembelajaran yang tidak relevan.
Dalam Pembelajaran Berbasis Standar, guru mengawalinya dengan proses identifikasi tentang tujuan utama, apa yang harus diketahui siswa dan apa yang harus bisa dilakukan siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pembelajaran Berbasis Standar dibangun Berbasis tujuan pembelajaran yang jelas, dilanjutkan dengan mengembangkan penilaian yang mengukur bagaimana tujuan ini bisa tercapai. Guru selanjutnya menginformasikan kepada siswa tentang tujuan ini sehingga siswa mampu bekerja dengan visi mencapai tujuan ini.
Di awal pembelajaran guru menerangkan tentang kompetensi yang akan dicapai, contohnya dengan cara menunjukkan gambar atau video tentang gerakan yang harus bisa dilakukan diakhir pembelajaran. Misalnya memperlihatkan video teknik guling depan yang benar. Dengan mengetahui tujuan, membuat pembelajaran lebih berarti dan bermakna bagi siswa.
b. Rencana Pembelajaran
Perbedaan Perencanaan pembelajaran dalam penilaian tradisional dan penilaian Berbasis standar:
PENILAIAN CARA TRADISIONAL PENILAIAN BERBASIS STANDAR
1. Memilih aktivitas (misalnya sepakbola, bolavoli) 1. Menentukan target
2. Menentukan tujuan 2. Mendefinisikan standar target dan indikator
3. Menentukan apa yang akan diajarkan 3. Menentukan bagaimana cara untuk mengetahui jika target telah tercapai
4. Menilai 4. Menulis rubrik
5. Menuju materi selanjutnya 5. Memilih aktivitas
6. 6. Melaksanakan pembelajaran dan penilaian secara bersama untuk mencapai target
c. Menyampaikan kriteria terhadap siswa
Dalam Pembelajaran Berbasis Standar, guru menyampaikan kriteria penilaian secara jelas agar siswa tahu apa yang harus diketahui dan apa yang harus bisa silakukan di akhir pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kebingungan siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan.
d. Menghubungkan Penilaian ke Pembelajaran
Banyak guru penjas menyatakan bahwa penilaian menghabiskan banyak waktu, terutama dikelas yang memiliki banyak siswa. Dalam Pembelajaran Berbasis Standar penilaian dan pembelajaran dilaksanakan secara bersamaan. Sebagai contoh, ketika pembelajaran sepakbola, guru sekaligus menilai kemampuan siswa tentang teknik yang dikuasai, pengetahuan tentang peraturan, kerjasama tim, kemampuan psikomotor, dan lain sebagainya. Penilaian langsung diberitahukan kepada siswa agar terjadi feedback dan siswa terus belajar untuk mencapai target.
e. Membuat Koneksi dengan Dunia Nyata
Dalam Pembelajaran Berbasis Standar siswa dituntut untuk menciptakan hubungan antara pembelajaran dan dunia nyata. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat laporan pertandingan, statistik pertandingan, seperti yang dilakukan dalam model pembelajaran Sport Education
f. Mendengar Pendapat Masyarakat
Guru bisa mengundang orang tua siswa untuk melihat pembelajaran dan memberikan masukan terhadap pembelajaran yang dilakukan. Penilaian bisa dilakukan dengan menggunakan rubrik.
RUBRIK PENILAIAN SENAM
Kriteria evaluasi Kinerja
- Senam menggunakan gerakan lokomotor dan nonlokomotor
- Menampilkan elemen Kinerja yang tepat, antara lain waktu dan kesesuaian tempat
- Keserasian gerak dalam grup
- Kesesuaian dengan musik
- Kombinasi gerakan yang kreatif
Rating Kinerja
0 – Tak dapat menampilkan apapun
1 – Senam tak mampu menampilkan elemen yang ditentukan
2 – Senam menampilkan beberapa elemen namun tidak lengkap
3 – Seluruh elemen dapat ditampilkan
4 – Kinerja seluruh elemen secara sempurna
g. Kemampuan Berfikir yang Lebih Tinggi
Pembelajaran Berbasis Standar menuntut siswa untuk memiliki kemampuan berfikir yang tinggi, seperti analisis, sintesis dan evaluasi. Contohnya, bertanding akan mengembangkan kemampuan menganalisis kelebihan dan kelemahan lawan, dan mensintesis atau mengkreasikan strategi untuk mengalahkannya.
E. PERAN PENILAIAN DALAM PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI
Penilaian memiliki beberapa tujuan dalam program pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani dapat menggunakan hasil penilaian antara lain untuk;
1. Mengukur perkembangan siswa untuk rencana pembelajaran selanjutnya
2. Mengukur proses pembelajaran siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa
3. Memberikan umpan balik untuk siswa
4. Dokumen keefektivitasan program
5. Merumuskan proses observasi
6. Laporan dokumentasi pembelajaran siswa untuk dilaporkan kepada orang tua atau pihak terkait
F. BERPINDAH KE PENILAIAN BERBASIS KINERJA
Mayoritas guru pendidikan jasmani menggunakan tiga jenis tes, yaitu tes skill, tes kebugaran jasmani, dan tes tertulis. Permasalahan yang sering muncul adalah seorang siswa memiliki skor yang tinggi dalam tes skill namun tidak bisa bermain dalam permainan sesungguhnya. Penilaian Berbasis performa menilai siswa tidak hanya satu bagian saja, namun secara menyeluruh. Penilaian menggunakan penamatan langsung dalam proses pembelajaran. Namun begitu penilaian Berbasis performa juga bisa dikombinasikan dengan tiga jenis tes di atas.
a. Tes tertulis
Digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa tentang peraturan atau definisi. Bisa pula digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang prosedur keselamatan, misalnya ketika kita akan belajar lempar lembing.
b. Tes Kebugaran Jasmani
Guru pendidikan jasmani seringkali melaksanakan tes kebugaran jasmani dua kali setahun. Hasil tes ini akan memberitahu guru tentang kondisi kebugaran jasmani siswa untuk menentukan program pembelajaran selanjutnya. Misalnya siswa kurang dalam fleksibilitas, guru dapat memprogramkan yoga atau senam.
c. Skill Tes
Siswa dapat diberi skill tes dengan sebelumnya memberitahukan kriteria tes agar siswa memiliki target dalam berlatih dan menciptakan perubahan selama pembelajaran. Skill tes mampu mendokumentasikan secara lengkap kemampuan teknis siswa.
G. KESIMPULAN
Pendidikan mencerminkan masyarakat secara menyeluruh. Perubahan yang ada di masyarakat menuntut pendidikan untuk berubah pula. Metode pembelajaran dan metode penilaian baru wajib dirumuskan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik. Jika pendidikan jasmani ingin bertahan, maka perubahan adalah sesuatu yang tak bisa ditawar lagi.
Penilaian Berbasis performa mencoba menjawab permasalahan ini. Berbeda dengan penilaian tradisional, penilaian Berbasis performa menuntut siswa untuk aktiv mengembangkan teknik dan pengetahuan dalam berbagai macam penugasan. Penilaian adalah kunci utama perubahan dalam program pembelajaran pendidikan jasmani.
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-65193052237874121782012-08-26T21:23:00.002-07:002012-08-26T21:23:39.992-07:00OLAHRAGA DAN POLITIK<blockquote>
Tempo hari saat nongkrong di dekat rektorat, seorang teman bertanya,” bagaimana kira-kira perang modern akan berlangsung?” Penggunaan satelit, komputer, penentuan posisi dan peluncuran rudal bisa dilakukan dari satu tempat. Ini berarti tak perlu boros infanteri dan barangkali yang berperang nantinya adalah mereka yang berada di belakang komputer?” </blockquote>
<blockquote>
Aku menjawab, “bukankah olimpiade itu adalah sebuah model perang yang benar-benar sangat modern?”</blockquote>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Olimpiade baru saja usai. Disana kita di suguhi pertarungan-pertarungan menarik di berbagai cabang olahraga. Uniknya di tabel perolehan medali, ada dua negara yang memimpin klasemen yakni Amerika dan China. Dua Negara yang nyatanya juga merupakan kekuatan ekonomi dan politik terbesar dunia saat ini.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda boleh tak suka saat olahraga dikait-kaitkan dengan sebuah visi politik. Diakui atau tidak, olahraga tak akan pernah bisa lepas dari itu. Perayaan nasionalisme adalah lencana yang membuat Olimpiade punya daya pukau yang mencengkau. Itu sebabnya lagu nasional jadi pembuka yang wajib ada di setiap pertandingan, pun saat penyerahan medali.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dengan sebuah analisis sederhana bolehlah kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa olimpiade adalah sebuah arena pamer kekuatan ekonomi dan politik negara-negara adidaya. Dalam banyak kasus memang kita jumpai bahwa negara yang secara ekonomi maju, maka perkembangan olahraganya juga mengalami kemajuan yang sangat berarti. Lihatlah bagiamana perkembangan olahraga di Amerika, Australia, Perancis, Inggris, Jepang, China dan sebagainya yang telah berkembang begitu pesat. Dari segi prestasi, terutama dalam olimpiade , sejumlah negara tersebut telah menempatkan dirinya di papan atas. Dari segi perspektif tingkat kesehatan masyarakat yang diukur dari angka kematian bayi, angka harapan hidup, dan sebagainya, negara-negara maju juga lebih unggul.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika pada Piala Dunia 1990 Maradona diangkat oleh Presiden Menem sebagai duta resmi Argentina, maka sang legenda sepak bola Argentina itu menjadi symbol konkret identifikasi antara olahraga dan politik. Pertalian erat antara olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, bukan hanya dengan politik. Sebab olahraga memiliki multimakna; sosial, ekonomi, politik atau ideologi, dan kesehatan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diktator Adolf Hitler juga pernah memanfaatkan Federasi Sepak Bola (DFB) untuk propaganda politik Nazi. Dia mengatakan, ”Orang besar adalah pelari marathon sejarah”. Diktator lainnya, Bennito Mussolini, merasa penting dirinya ditampilkan dalam pose-pose olahraga, seperti sedang bermain anggar, tenis, atau naik kuda. Sebab, menyitir I Bambang Sugiarto (2000), bagi Mussolini, seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang rasional dan higienis.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Olahraga dalam perkembangannya bukan hanya sebagai alat politik atau legitimasi politik kekuasaan –seperti diktator Franco di Spanyol yang konon pernah memanfaatkan klub sepak bola Real Madrid sebagai alat legitimasi kekuasaannya, Mussolini pada Piala Dunia 1934 yang memaksakan Piala Dunia harus dilaksanakan di Italia dan Negara nya harus ‘menang atau mati’.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita melihat dalam tataran yang lebih sempit, sesungguhnya petarungan politik dan ekonomi lewat olahraga tidak hanya terjadi pada level antar Negara saja. Pekan olahraga Nasional (PON) merupakan ajang pamer kekuatan antar daerah, pun pada pekan olahraga provinsi (porprov) yang menjadi media persaingan antar kabupaten/kota. Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu. Kita tak bias lepas dari itu, dan yang bisa kita lakukan hanyalah meminimalisir efek negative yang ditimbulkannya. </div>
wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-82926156964733003642011-12-24T04:23:00.000-08:002011-12-24T04:23:54.057-08:00Psikologi dalam OlahragaPsikologi olahraga harus dipisahkan dari belajar gerak, motor kontrol, atau perkembangan motorik atau dapat diistilahkan sebagai payung dari semua bidang penelitian. Psikologi olahraga dipandang sebagai ilmu olahraga dalam pendidikan jasmani dan kinesiologi. <br />
Psikologi olahraga dan aktifitas fisik merupakan aplikasi dari psikologi menghubungkan tingkah laku dalam kontek olahraga. Dalam kompetis olahraga yang berhubungan dengan psikologi adalah kecemasan.<br />
Psikologi olahraga diperlukan dalam olahraga untuk dapat membantu atlet dalam menggunakan latihan mental untuk beberapa tujuan antara lain : untuk mempercepat proses belajar, untuk meningkatkan motivasi diri, strategi rencana dan untuk memperkuat mental, prilaku yang tepat adalah dengan relaksasi. Atlet mungkin mengalami stress selama kompetisi selama satu jam, seminggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum peristiwa kompetisi dilaksanakan. <br />
Penetapan tujuan dapat digunakan untuk memperjelas kinerja dan mengembangkan program pelatihan yang tepat untuk sejumlah ketrampilan, apakah kinerja fisik, teknik relaksasi, teknik latihan mental, atau program komitmen dan self control. Melalui ini peran psikolog sebagai fasilitstor, diterapkan untuk membantu atlet mengidentifikasi perbaikan –perbaikan yang diperlukan dan memberikan pendidikan dan konseling untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja. <br />
<br />
<br />
Situasi kompetisi mempengaruhi tingkat kecemasan seorang atlet saat bertanding. <br />
<br />
Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga<br />
Pengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut bertanding. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan.<br />
<br />
1. Berpikir Positif<br />
Berpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Berpikir positif merupakan modal utama untuk dapat memiliki ketrampilan psikologis atau mental yang tangguh.<br />
Sebagai pelatih, tunjukkan Anda percaya bahwa atlet Anda memiliki peluang untuk dapat berprestasi baik. Cemooh, celaan, dan kritik yang pedas yang tidak pada tempatnya, justru akan membuat atlet bereaksi negatif dan berakibat akan menurunkan motivasi yang diikuti dengan penurunan prestasi.<br />
2. Penetapan Sasaran<br />
Penetapan sasaran (goal setting) merupakan dasar dan latihan mental. Pelatih perlu membantu setiap atletnya untuk menetapkan sasaran, baik sasaran dalam latihan maupun dalam pertandingan. Sasaran tersebut mulai dan sasaran jangka panjang, menengah, sampai sasaran jangka pendek yang lebih spesifik.<br />
Untuk menetapkan sasaran, ada tiga syarat yang perlu diingat agar sasaran itu bermanfaat, yaitu:<br />
• Sasaran harus menantang.<br />
• Sasaran harus dapat dicapai.<br />
• Sasaran harus meningkat.<br />
<br />
3. Motivasi<br />
Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu.<br />
Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang berasal dan luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik). Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat memperlihatkan motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat memenangkan pertandingan.<br />
Motivasi yang baik tidak mendasarkan dorongannya pada faktor ekstrinsik seperti hadiah atau penghargaan dalam bentuk materi. Akan tetapi motivasi yang baik, kuat, dan lebih lama menetap adalah faktor intrinsik yang mendasarkan pada keinginan pribadi yang lebih mengutamakan prestasi untuk mencapai kepuasan diri daripada hal-hal yang material.<br />
Untuk mengembangkan motivasi intrinsik ini, peran pelatih dan orangtua sangat besar. Pelatih perlu melakukan pendekatan dan menumbuhkan kepercayaan diri pada atlet secara positif. Ajarkan atlet untuk dapat menghargai diri sendiri, oleh karena itu, pelatih harus memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil kerja atlet secara konsekuen.<br />
4. Emosi<br />
Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di sekelilingnya. Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya. Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita mengendalikan emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiri.<br />
Pengendalian emosi dalam pertandingan olahraga seringkali menjadi faktor penentu kemenangan. Para pelatih harus mengetahui dengan jelas bagaimana gejolak emosi atlet asuhannya, bukan saja dalam pertandingan tetapi juga dalam latihan dan kehidupan sehari-hari. Pelatih perlu tahu kapan dan hal apa saja yang dapat membuat atletnya marah, senang, sedih, takut, dan sebagainya. Dengan demikian pelatih perlu juga mencari data-data untuk mengendalikan emosi para atlet asuhannya. yang tentu saja akan berbeda antara atlet yang satu dengan atlet lainnya.<br />
Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot, dan sebagainya. Dengan terganggunya keseimbangan fisiologis maka konsentrasi pun akan terganggu, sehingga atlet tidak dapat tampil maksimal. Seringkali seorang atlet mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Demikian hebatnya ketegangan tersebut sampai ia tidak dapat melakukan awalan dengan baik. Apalagi jika lawannya dapat menekan dan penonton pun tidak berpihak padanya, maka dapat dibayangkan atlet tersebut tidak akan dapat bermain baik. Konsentrasinya akan buyar, strategi yang sudah disiapkan tidak dapat dijalankan, bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa.<br />
Disinilah perlunya dipelajari cara-cara mengatasi ketegangan (stress mana- gement). Sebelum pelatih mencoba mengatasi ketegangan atletnya. terlebih dulu harus diketahui sumber-sumber ketegangan tersebut. Untuk mengetahuinya, diperlukan adanya komunikasi yang baik antara pelatih dengan atlet. Berikut ini dijelaskan secara terpisah mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan emosi.<br />
5. Kecemasan dan Ketegangan<br />
Kecemasan biasanya berhubungan dengan perasaan takut akan kehilangan sesuatu, kegagalan, rasa salah, takut mengecewakan orang lain, dan perasaan tidak enak lainnya. Kecemasan-kecemasan tersebut membuat atlet menjadi tegang, sehingga bila ia terjun ke dalam pertandingan maka dapat dipastikan penampilannya tidak akan optimal. Untuk itu, telah banyak diketahui berbagai teknik untuk mengatasi kecemasan dan ketegangan yang penggunaannya tergantung dari macam kecemasannya.<br />
Sebagai usaha untuk dapat mengatasi ketegangan dan kecemasan, khususnya dalam menghadapi pertandingan, lakukanlah beberapa teknik berikut ini :<br />
• Identifikasikan dan temukan sumber utama dan permasalahan yang menimbulkan kecemasan.<br />
• Lakukan latihan simulasi, yaitu latihan di bawah kondisi seperti dalam pertandingan sesungguhnya.<br />
• Usahakan untuk mengingat, memikirkan dan merasakan kembali saat-saat ketika mencapai penampilan paling baik atau paling mengesankan.<br />
• Lakukan latihan relaksasi progresif, yaitu melakukan peregangan alau pengendoran otot-otot tertentu secara sistematis dalam waktu tertentu.<br />
• Lakukan latihan otogenik, yaitu bentuk latihan relaksasi yang secara sistematis memikirkan dan merasakan bagian-bagian tubuh sebagai hangat dan berat.<br />
• Lakukan latihan pernapasan dengan bernapas melalui mulut dan hidung serta secara sadar bernapas dengan menggunakan diafragma.<br />
• Dengarkan musik (untuk mengalihkan perhatian).<br />
• Berbincang-bincang, berada dalam situasi sosial (untuk mengalihkan perhatian).<br />
• Membuat pernyataan-pernyataan positif terhadap diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang diperlukan saat itu.<br />
• Lain-lain yang dapat mengurangi ketegangan.<br />
6. Kepercayaan Diri<br />
Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai.<br />
Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar. Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet. Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya diri.<br />
Jika pemain telah bekerja keras dan bermain bagus (walaupun kalah), tunjukkan penghargaan Anda sebagai pelatih. Jika pemain mengalami kekalahan (apalagi tidak dengan bermain baik), hadapkan ia pada kenyataan objektif. Artinya, beritahukan mana yang telah dilakukannya secara benar dan mana yang salah, serta tunjukkan bagaimana seharusnya. Menemui pemain yang baru saja mengalami kekalahan harus dilakukan sesegera mungkin dibandingkan dengan menemui pemain yang baru saja mencetak kemenangan.<br />
<br />
7. Komunikasi<br />
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah, khususnya antara atlet dengan pelatih. Masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara pelatih dengan atletnya adalah timbulnya salah pengertian yang menyebabkan atlet merasa diperlakukan tidak adil, sehingga tidak mau bersikap terbuka terhadap pelatih. Akibat lebih jauh adalah berkurangnya kepercayaan atlet terhadap pelatih.<br />
Untuk menghindari terjadinya hambatan komunikasi, pelatih perlu menyesuaikan teknik-teknik komunikasi dengan para atlet seraya memperhatikan asas individual. Keterbukaan pelatih dalam hal pogram latihan akan membantu terjalinnya komunikasi yang baik, asalkan dilakukan secara objektif dan konsekuen. Atlet perlu diberi pengertian tentang tujuan program latihan dan fungsinya bagi tiap-tiap individu.<br />
Sebelum program latihan dijalankan, perlu dijelaskan dan dibuat peraturan mengenai tata tertib latihan dan aturan main lainnya termasuk sanksi yang clikenakan jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat tersebut. Jadi, hindarilah untuk memberlakukan suatu sanksi yang belum pernah diberitahukan sebelumnya. Misalnya, seorang atlet minum Coca Cola dalam latihan, lalu dihukum oleh pelatih. Atlet tersebut bingung dan bertanya-tanya mengapa ia dihukum karena ia tidak pernah dijelaskan sebelumnya oleh pelatih bahwa dalam latihan dilarang minum minuman bersoda.<br />
Demikian pula dalam hal pelaksanaanya. Peraturan yang sudah dibuat, haruslah dijalankan secara konsekuen. Artinya, jika seorang atlet dihukum karena melanggar peraturan tertentu, maka jika ada atlet lain yang melanggar peraturan yang sama ia pun harus mendapat hukuman yang sama. Demikian pula jika atlet yang sama melakukannya lagi di kemudian hari.<br />
Pelatih pun perlu bersikap objektif dan berpikir positif. Bersikap objektif maksudnya adalah bersikap sesuai dengan kenyataan atau fakta apa adanya tanpa menyangkutpautkan dengan hal lain. Jika pelatih marah terhadap atlet karena misalnya si atlet datang terlambat dalam latihan, maka hukumlah atlet itu hanya atas keterlambatannya, jangan dihubungkan dengan hal-hal lain (ingat, hukuman tersebut harus sudah tertera dalam tata tertib latihan).<br />
8. Konsentrasi<br />
Konsentrasi adalah kemampuan olahragawan dalam memelihara focus perhatiannya pada lingkungan pertandingan yang relevan ( Weinberg dan Gould, 2003 : 353-354 ). <br />
Dalam olahraga, seringkali terdengar ucapan pelatih yang menghimbau kepada olahragawannya untuk berkonsentrasi , tetapi kalau olahragawan tidak pernah dilatih konsentrasi maka dia tidak akan mengerti harus bagaimana konsentrasi dilakukan. Selain itu kurangnya konsentrasi juga sering menjadi alasan kegagalan olahragawan dalam satu pertandingan. Pada prinsipnya latihan konsentrasi dapat ditingkatkan sama dengan aspek fisik dan teknik, yaitu melalui berbagai latihan.<br />
Untuk meningkatkan konsentrasi olahragawan antara lain melalui pandangan dan pikiran pada satu objek tertentu, tarik nafas dalam dalam, bahasa tubuh yang baik , dan lakukan ritual . ( Sukadiyanto 2006 : 175)<br />
<br />
<br />
<br />
9. Evaluasi Diri<br />
Evaluasi diri dimaksudkan sebagai usaha atlet untuk mengenali keadaan yang terjadi pada dirinya sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar atlet dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dirinya pada saat yang lalu maupun saat ini. Dengan bekal pengetahuan akan keadaan dirinya ini maka pemain dapat memasang target latihan maupun target pertandingan dan cara mengukurnya. Kegunaan lainnya adalah untuk mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukannya, sehingga memungkinkan untuk mengulangi penampilan terbaik dan mencegah terulangnya penampilan buruk.<br />
Oleh karena itu, pelatih perlu menginstruksikan atletnya untuk memiliki buku catatan harian mengenai latihan dan pertandingan. Minta pemain untuk menuliskan kelemahan dan kelebihan diri sendiri, baik dalam segi fisik, teknik, maupun mental. Kemudian koreksilah jika menurut Anda sebagai pelatih ada hal-hal yang tidak sesuai atau ada yang kurang.<br />
Tahap penelitian :<br />
Deskriptif : menggambarkan fenomena dalam kasus kecemasan. Penelitian deskriptip diperbolehkan menetapkan norma, menentukan apakah perubahan kecemasan dalam kompetisi olahraga dipengaruhi oleh perubahan menurut usia dan jenis kelamin ( Marten,1977). Sama dengan kohesi, penelitian deskriptif disediakan norma-norma yang memungkinkan untuk menentukan apakah sifat dan jumlah kohesivitas adalah relative kecil untuk atlet laki-laki dan perempuan dalam tim ( bola basket), dan Individual ( Athletik), dalam situasi olahraga (Widmeyer, Brawley, & Carron, 1985). <br />
Penjelasan : menggembangkan dan menguji model atau penjelasan yang menghubungkan data deskriptif yang tersedia dalam penelitian, Paser (1983).<br />
Contah menentukan apakah perbedaan kecemasan dapat dijelaskan atas dasar takut gagal, takut evaluasi, dan harga diri. Menunjukkan bahwa kompetisi yang dirasakan tidak terkait dengan kecemasan, harga diri yang rendah terkait dengan takut gagal, takut evaluasi yang sangat terkait dengan kecemasan, Carron, Widmeyer, dan Brawley (1988). <br />
Prediksi : Ilmuwan menggunakan model atau teori untuk memprediksi hasil. Satu prediksi bahwa kecemasan dalam olahraga adalah bahwa atlet sangat cemas dan mengalami stress yang lebih besar sebelum kompetisi, Gould, Horn dan Speeman (1983). Prediksi dalam kohesi kelompok bahwa individu pada tim gagal tapi sangat kohesiv akan menerima responbiliti lebih besar bagi keberhasillan dari anggota tim, Brawley,Carron, dan widmeyer (1987).<br />
Kontrol : Proses pelatihan berkaitan dengan pengembangan metode dan teknik untuk mempengaruhi fenomena yang bersangkutan. Jika hasil dari pengujian diulang pada penjelasan dan tahap prediksi yang handal dan valid, informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan program intervensi untuk memperbaiki prilaku dan kinerja dalam olahraga dan aktifitas fisik. Contoh : kecemasan dan kohesi pelatih atau psikolog olahraga memperkenalkan program dalam olahraga dan aktifitas fisik atau meningkatkan tingkat kohesi kelompok dalam tim. <br />
<br />
Kegiatan Profesional : Penerapan Pengetahuan<br />
Tujuan dasar dari setiap profesi adalah menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk kebaikan masyarakat. Demikian profesi medis menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari fisiologi, anatomi, biokimia dan ilmu kesehatan lainnya yang berhubungan untuk mengjaga kualitas hidup manusia. Pendidikan menerapkan pengetahuan yangdidapat dari penelitian di bidang psikologi, sosiologi, dan system teori yang menghasilkan guru yang efisien. Penelitian ilmu olahraga untuk meningkatkan prilaku individu, kelompok dan kinerja dalam olahraga dan pengaturan aktifitas fisik. <br />
<br />
<br />
<br />
Penerapan pengetahuan dalam psikologi olahraga melibatkan berbagai metode, teknik, dan pendekatan :<br />
• Konseling klinis.<br />
• Intervensi krisis.<br />
• Penilaian psikologi.<br />
• Peningkatan kerja.<br />
• Konsultasi dan pengembangan program.<br />
• Pencegahan dan pengobatan cidera. (Nideffer, 1981).<br />
<br />
Meskipun ini semua penting, kegiatan yang paling terlihat kepada masyarakat peningkatan kinerja, konsultasi dan pengembangan program. Seorang atlet dapat menggunakan latihan mental untuk beberapa tujuan untuk mempercepat proses belajar, untuk meningkatkan motivasi diri, strategi rencana dan untuk memperkuat mental, prilaku yang tepat adlah dengan relaksasi. Atlet mungkin mengalami stress selama kompetisi selama satu jam, seminggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum peristiwa kompetisi dilaksanakan. Setelah masalah diidentifikasi, seorang psikolog olahraga dapat membantu atlet mengembangkan teknik relaksasi dengan meditasi, relaksasi progresif, biofeedback, hypnosis diri, atau pelatihan perhatian kontrol.<br />
Penetapann tujuan dapat digunakan untuk memperjelas kinerja dan mengembangkan program pelatihan yang tepat untuk sejumlah ketrampilan, apakah kinerja fisik, teknik relaksasi, teknik latihan mental, atau program komitmen dan self control. Melalui inin peran psikolog sebagai fasilitstor, diterapkan untuk membantu atlet mengidentifikasi perbaikan –perbaikan yang diperlukan dan memberikan pendidikan dan konseling untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja. <br />
<br />
Belajar Masyarakat <br />
Di Amerika utara, ada asosiasi professional yang berfokus pada khusunya psikologi olahraga atau secara umum pada ilmu olahraga, Di amerika Utara Psikologi olahraga dan aktifitas fisik nama perkumpulan North American Society for the Psychology of sport and Physical Activity ( NASPSPA) didirikan pada tahun 1967. Masyarakat Canada untuk belajar psikomotor dan psikologi olahraga nama perkumpulannya Canadian Society for Psychomotor Learning and Sport Psychology ( CSPLSP) didirikan pada tahun 1969, dan asosiasi untuk kemajuan psikologi olahraga terapan perkumpulannya advancement of Applied sport Psychology (AAASP) didirikan pada tahun 1986.<br />
<br />
Journal<br />
Jurnal penelitian psikologi olahraga ada yang spesifik dan umum. Yang spesifik adalah :<br />
• The sport Psychologist,<br />
• Journal of Motor Behavior,<br />
• Journal sport and Exercise Psychology,<br />
• Journal of Sport Behavior.<br />
Publik umum adalah :<br />
• Canadian Journal of sport science,<br />
• Research Quarterly,<br />
• Medicene and science in Sport and Exercise,<br />
• Perceptual and motor Skills,<br />
• Journal of Experimental Psychology,<br />
• Journal of Personality and Social Psychology, and<br />
• Psychological Review.<br />
<br />
Pendidikan Sarjana , Pascasarjana dan Peluang karir<br />
Mengingat berbagai topik dan kegiatan dilapangan sulit untuk mengidentifikasi pelatihan yang tepat hingga untuk seorang psikologi olahraga. Pendekatan yang mungkin adalah melihat apa yang telah terjadi bukan apa yang harus terjadi, persiapan pendidikan individu saat berlatih psikologi olahraga dalam sebuah artikel ( Salmela, 1981). <br />
<br />
<br />
Pasar pekerjaan sarjana Psikologi Olahraga dapat mengajar ke sekolah professional. Sedangkan gelar Master dan Doktor dapat bekerja di Universitas. <br />
Psikologi Olahraga yang bekerja di swasta sebagai konsultan tim dan individu.<br />
Salmela’s (1981) berdasarkan survainya di Amerika Utara psikologi Olahraga menunjukkan individu di tingkat universitas menghabiskan waktunya :<br />
• Sarjana 33,4 %,<br />
• Lulusan Sarjana mengajar 24,8 %,<br />
• Perencana atau melakukan penelitian 24,8 %,<br />
• Menulis dan penerbitan 17,8%,<br />
• Pelatihan atlet 27,1 %,<br />
• Konsultasi 13,8 %,<br />
• Administrasi 19,8 %,<br />
• Kegiatan lainnya 2,2 %.<br />
<br />
C. Kesimpulan<br />
<br />
Psikologi olahraga merupakan ilmu baru, sedangkan aktifitas fisik yang berkaitan dengan keadaan psikolagis dalam menghadapi kompetisi adalah kondisi mental . Psikologi olahraga dan aktifitas fisik merupakan aplikasi dari psikologi menghubungkan tingkah laku dalam kontek olahraga.<br />
Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.<br />
Pengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut bertanding. Masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan, adalah : Berpikir positif, penetapan sasaran (goal setting), motivasi, emosi, kecemasan dan ketegangan, kepercayaan diri, komunikasi, konsentrasi dan evaluasi diri <br />
Bisa disimpulkan peranan psikologi olahraga terhadap aktifitas fisik ( Olahraga ) sangat penting karena akan menentukan keberhasilan seorang atlet dalam menghadapi kompetisi baik sebelum, saat dan setelah kompetisi.<br />
Selalu ada hubungan erat antara spesialisasi dalam bidang psikologi olahraga dan kinerja ditingkat Universitas. Keadaan olahraga sekarang merupakan atau memungkinkan menjadi prediksi untuk masa depan.<br />
• Penekanan yang lebih besar akan ditempatkan pada penelitian praktis dan penerapan pengetahuan yang diperoleh dari penelitian.<br />
• Psikologi olahraga akan diaplikasikan dalam meningkatkan permintaan di tingkat olahraga elit : Amatir dan Profesional.<br />
• Akan ada penekanan pada penelitian apa dan aplikasi psikologi kesehatan dan psikologi pada latihan.<br />
• Psikologi olahraga akan berada dalam pemerintahan yang lebih besar sebagai konsultan untuk pelatih, orang tua dan atlet.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Brawley,L.R., Carron, A.V., & Widmeyer, W.N. (1987). Assessing the cohesion of teams : Validity of the Group Environment Questionnaire. Journal of Sport Psychology, 9,275-294.<br />
<br />
Carron,A.V., Widmeyer, W.N, & Brawley, L.R. (1985). The development of an instrument to assess cohesion in sport teams : The Group Environment Questionnaire. Journal of sport psychology, 7, 244-266.<br />
<br />
Carron,A.V., Widmeyer, W.N, & Brawley, L.R. (1988) .( In Press). Group Cohesion and Individual adherence to physical activity. Journal of sport psychology.<br />
http//www.bulu tangkis .com/mod.php? mod = user page & mem = 403 7 page id =7 . dikunjungi tanggal 11 oktober 2010. <br />
<br />
Marten, R.(1977). Sport competition anxiety test. Champaign, IL : Human Kinetics.<br />
<br />
Morgan, W.P. (1972). Sport Psychology. In R.N. Singer (Ed), The Psychomotor domain (pp.193-228). Philadelphia: lea & Febinger.<br />
<br />
Nideffer, R.M. (1981). The ethics and pratice of applied sport psychology. Ithaca, NY : movement<br />
<br />
Paser, M.W. (1983) Fear of failure, fear of evaluation, perceived competence, and self- estem in competitive-trait-anxios children. Journal of Sport Psychology, 5, 172-188.<br />
PBSI, ( 2005 -2010 ) Pedoman Praktis bermain Bulutangkis . http:/ bulu tangkis Indonesia.com/ 2007/03/ Psikologi olahraga dan psikologi-html. Dikunjungi tanggal 11 oktober 2010. 2 <br />
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI (2006) Gaya Hidup Sehat. http:/balaiolahragamks, Wordpress.com/2009/02/01/lakukan aktifitas fisik-30- menit- sehari 2/ dikunjungi pada tanggal 2 november 2010.<br />
Salmela, J.H. (1981). The world sport psychology sourcebook. Ithaca, NY : movement.<br />
Sukadiyanto (2006). Konsentrasi Dalam Olahraga.Majalah Ilmiah Olahraga , Yogyakarta : FIK –UNY, <br />
<br />
Singer, R.N. (1978). In W.F. straub (Ed), Sport psychology : An analysis of atlete behavior (pp. 3-15). Ithaca, NY : movement.<br />
<br />
Widmeyer, W.N., Brawley, L.R, & Carron, A.V.(1985). The measurement of cohesion in sport team. London, ON : Sport Dynamics. <br />
<br />
William, J.A .,& Straub, W.F. (1986). Sport psychology : Past, Presesn, and future. In J.M. William (Ed), Applied sport psychology : personal growth to peak performance (pp. 1-14). Palo Alto, CA: Mayfield.<br />
Weinberg, Robert S and Gould, Daniel (2003). Foundation of Sport and Exercise Psychology, 3 rd edition. Champaign, II : Human Kinetics publishers, Incwilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-65257493011921435902011-12-24T04:11:00.000-08:002011-12-24T04:11:38.625-08:00it's menama saya Wilian dalton. nama yang aneh untuk ukuran orang jawa. Perilaku saya pun mungkin juga kerap di anggap aneh oleh orang lain. saya sih cuek aja. nama yg spesial. perilaku yg spesial. mungkin itulah yg akan membuat saya jadi orang yang spesial suatu hari kelak, hahahaha <br />
<br />
saya seorang guru pendidikan jasmani. menjadi PNS dengan golongan IIIa pada umur 22 tahun. termuda saa itu. spesial bukan?hahahaha PD.<br />
<br />
Olahraga kesenangan saya sepakbola dan hockey.<br />
<br />
sekarang saya sedang menyelesaikan studi magister olahraga di kampus UNY.wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-68606381692003999812011-12-24T02:00:00.000-08:002011-12-24T02:00:09.274-08:00Aktivitas Fisik dan Relasi SosialBAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
<br />
1.1 Latar Belakang<br />
Partisipasi dalam aktivitas fisik merupakan sumber kenikmatan dan memiliki manfaat positif bagi kesehatan manusia fisik dan mental. Hal ini juga dapat berkontribusi untuk pertumbuhan pribadi dan pengembangan dan merupakan cara yang baik untuk bertemu orang baru. Banyak yang berpendapat olahraga merupakan hal yang sepele dari kehidupan. Sisi lain dari olahraga di luar aturan, teknik, strategi, manfaat fisik, nilai permainan, dan kepribadian. Daerah ini kembali sering tersembunyi dari pengamat kasual atau peserta dan oleh karena itu merupakan bagian dari kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang hanya mendapatkan sedikit akses dan pengetahuan. Permasalahan lain yang tidak terlihat mencakup area seperti ruang ganti, kantor politik para pemimpin nasional, ruang rapat, hotel, dan asrama. Banyak pandangan yang negetif dalam hal ini, sperti perjudian, narkoba, diskriminasi, dan masih banyak lagi. <br />
Salah satu cara untuk memahami makna olahraga dalam hidup kita kembali dengan disiplin sosiologi, yang berusaha untuk menggambarkan, menjelaskan, dan menafsirkan struktur sosial, interaksi sosial, dan perilaku sosial dari kelompok. Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan sosiologi sebagai salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena keolahragaan. Dari sisi pelaku dan proses sosial yang terbentuk, semakin memantapkan keyakinan bahwa olahraga merupakan kegiatan yang kecil dan dilakukan dalam perikehidupan masyarakat, artinya fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat telah tercermin dalam aktivitas olahraga dengan terdapatnya nilai, norma, pranata, kelompok, lembaga, peranan, status, dan komunitas. <br />
Sosiologi berupaya mempelajari masyarakat dipandang dari aspek hubungan antar individu atau kelompok secara dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan sebagai wujud terbentuknya dan terwarisinya tata nilai dan budaya bagi kesejahteraan pelakunya untuk peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan secara utuh menyeluruh. Manusia memiliki hasrat bermain dan bergerak sebagai wujud nyata aktualisasi dirinya untuk mengembangkan dan membina potensi yang dimilikinya yang berguna bagi keperluan hidup sehari-hari. Olahraga yang kita lihat pada era sekarang pada hakekatnya merupakan aktivitas gerak fisik yang sudah mengalami pelembagaan formal. Disana terdapat nilai dan norma baku yang bersifat mengikat para pelaku, penyelenggara, dan penikmatnya agar olahraga bisa berlangsung dengan adil, tertib, dan aman.<br />
<br />
1.2 Pengertian Sosiologi<br />
<br />
Secara umum, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses-proses sosial yang terjadi di dalamnya antar hubungan manusia dengan manusia, secara individu maupun kelompok, baik dalam suasana formal maupun material, baik statis maupun dinamis. <br />
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi diartikan sebagai ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial,termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah sosial (norma), lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara kemampuan ekonomi yang tinggi dengan stabilitas politik dan hukum, stabilitas politik dengan budaya, dan sebagainya. <br />
Secara khusus, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dipandang dari aspek hubungan antara individu atau kelompok. Hubungan yang terjadi karena adanya proses sosial dilakukan oleh pelaku dengan berbagai karakter, dilakukan melalui lembaga sosial dengan berbagai fungsi dan struktur sosial. Keadaan seperti ini ternyata juga terdapat dalam dunia olahraga sehingga sosiologi dilibatkan untuk mengkaji masalah olahraga.<br />
<br />
1.3 Pengertian Sosiologi Olahraga<br />
Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan, yaitu kajian sosiologis pada masalah keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata yang sudah melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe-tipe perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan bersama, kelompok sosial biasanya terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi sosial dan pranata. Beragam pranata yang ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
BAB II<br />
PEMBAHASAN<br />
<br />
2.1 Sosiologi dan Aktifitas fisik<br />
Meskipun pandangan yang dimiliki oleh para sarjana dan wartawan bahwa olahraga tidak layak studi atau analisis, olahraga merupakan komponen integral dari kehidupan sosial politik, ekonomi, dan budaya. Di Amerika utara hubungan sosiologi dan aktifitas fisik dapat dipertimbangkan aspek sebagai berikut:<br />
• Dampak Ekonomi. Orang sebagai kelompok menghabiskan sejumlah besar uang untuk pakaian olahraga dan peralatan, aktivitas, instruksi, keanggotaan di klub atletik, dan perjudian di acara penyortiran. Merupakan industri terbesar dan meningkatkan pengahasilan hingga $63.1 billion di Amerika Serikat. Rata-rata gaji $200,000 sampai $800,000 per tahun untuk atlet professional dan lebih dari $1 million pertahun untuk superstar di Amerika Serikat.<br />
• Dampak media. Jaringan televisi besar setiap tahunnya menghasilkan lebih dari 2.000 jam liputan olahraga; kabel jaringan (ESPN di Amerika Serikat dan TSN di cannada) menyediakan perputran jam.<br />
• Dampak politik. Olahraga telah digunakan untuk tujuan propaganda (Egthe 1936 Olimpiade game di Berlin) dan sebagai alat kebijakan luar negeri (misalnya pelarangan america selatan dari kompetisi Internasional sebagai sanksi terhadap kebijakan apartheid atau boikot AS dari 1980 moskow Olimpiade game di protes terhadap kehadiran militer Soviet di Afganistan).<br />
• Dampak dari waktu senggang. Data dari survey 1988 Campbell tentang kesejahteraan di canada menunjukkan bahwa 80% dari penduduk Kanada menghabiskan 3-lebih jam/minggu untuk 9-lebih bulan/tahun dalam beberapa jenis olahraga saat waktu luang atau melakukan aktivitas fisik.<br />
• Dampak pendidikan. Olahraga dan kegiatan fisik termasuk dalam kurikulum. Acara olahraga merupakan bagian integral dari interaksi sosial di Universitas dan tim olahraga untuk meraih sukses dan untuk menggalang dana.<br />
• Dampak budaya. Olahraga adalah tema umum dalam seni, novel, dan film, dan dalam iklan. Lebih penting, olahraga tertentu merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari warisan budaya dari beberapa negara.<br />
Dari beberapa aspek di atas membuktikan bahwa, olahraga bukan merupakan hal yang sepele dalam aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, atau budaya melainkan sudah menjadi institusi sosial yang penting yang sosiolog harus memberikan perhatian ilmiah yang serius.<br />
<br />
2.2 Konsep Utama<br />
Sosiolog mempelajari struktur organisasi sosial dan sistem hubungan manusia dan interaksi. Sosiolog mengasumsikan bahwa ada pesanan yang mendasari dan pola perilaku manusia, bahwa perilaku kita adalah sebagian besar ditentukan secara sosial. Dengan demikian, tidak seperti Psycologist, yang berfokus pada individu melalui konsep seperti motivasi dan kepribadian, Sosiolog tertarik dalam karakteristik sosial (misalnya, gender atau tingkat sosial), isu-isu sosial, dan faktor eksternal individu, terutama karena mereka membentuk perilaku dan mempengaruhi gaya hidup.<br />
Karena olahraga dan aktivitas fisik telah menjadi unsur meluas dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, sosiologi olahraga sebagai mengajukan penelitian dan studi telah berkembang dengan pesat sejak pertengahan 1960-an. tujuan utama dari sub disiplin ini adalah:<br />
1. Menemukan dan menggambarkan proses pola sosial, dan masalah yang terkait dengan perilaku individu dan kelompok dalam pengaturan olahraga.<br />
2. Untuk mengembangkan penjelasan proses pola sosial, dan masalah dengan menggunakan perspektif teoritis dan alat-alat penelitian sosiologi.<br />
3. Untuk mencari bukti-bukti penelitian yang akan menyangkal Mitos yang berlaku, Stereotypes (pandangan negative) dan asumsi tentang olahrga dan aktivitas fisik.<br />
4. Untuk mengungkapkan, kritik, dan memperbaiki masalah dalam olahraga yang disebut banyak menyapu dan membongkar motif studi sosiologis.<br />
5. Untuk menggunakan pengaturan olahraga dan kelompok untuk lebih memahami aspek yang lebih umum dari realitas sosial dan interaksi sosial, misalnya dengan menggunakan tim olahraga untuk mempelajari fenomena seperti keefektifan kelompok berinteraksi, kelompok atau keberhasilan dan proses-proses sosial yang terlibat dalam organisasi yang kompleks.<br />
6. Untuk memberikan bukti kebijakan olahraga dan kebugaran dan program yang dapat dikembangkan dan direvisi dan,<br />
7. Untuk mengidentifikasi dan menawarkan solusi untuk masalah-masalah sosial yang luas dalam kegiatan pengaturan olahraga dan aktivitas fisik (misalnya obat-obatan, kekerasan, diskriminasi, chating).<br />
Sosiologi olahraga dan aktivitas fisik menyelidiki struktur oraganization sosial dan sistem interaksi manusia yang terjadi dan berhubungan dengan domain olahraga, rekreasi, dan kegiatan fisik.<br />
<br />
2.3 Fungsi Sosiologi Olahraga<br />
Untuk menelaah fenomena sosial olahraga yang dikembangkan Nixon dan Stevenson, olahraga sebagai pranata sosial yang mengandung potensi untuk menjalankan beberapa fungsi yaitu fungsi sosio-emosional, fungsi sosialisasi, fungsi integrative, fungsi politik, dan fungsi mobilitas social. Beberapa fungsi tersebut dapat disebut sebagai fungsi instrumental olahraga.<br />
a. Fungsi sosio-emosional, olahraga mencangkup pemenuhan kebutuhan individu untuk mempertahankan stabilitas sosio-psikologi, meliputi tiga mekanisme yaitu ; pertama, mekasnisme untuk mengelolah ketegangan dan konflik pada individu. Kedua, pemberian kesempatan untuk membangkitkan perasaan adanya komunitas mempertahankan seksistensi budaya dan status sosial. Ketiga, melampiaskan prilaku agresif yang aman setelah berhasil mengendalikan gerak, kepuasan untuk mengekspresikan diri melalui olahraga. <br />
b. Fungsi sosialisasi olahraga, tercermin dalam nilai-nilai budaya pada dasarnya adalah proses pembelajaran keterampilan, sifat-sifat, nilai, sikap, norma, dan prilaku. Olahraga berkembang dan kaya dengan nilai, tradisi dan acara ritual, termasuk aneka tata karma yang tak bersanksi, yang menyatu sebagai budaya dan mempengaruhi prilaku olahragawan. <br />
c. Fungsi Integrasi, melalui olahraga dapat dicapai integrasi yang harmonis antara individu yang tadinya terpisah, terbuang dari lingkungannya. Melalui kegiatan berolahraga, proses identifikasi individu ke dalam situasi kolektif akan tercapai. Integrasi terjadi karena kebulatan komitment untuk mencapai tujuan bersama.<br />
d. Fungsi Politik, merupakan perluasan dari fungsi integratife. Olahraga digunakan untuk menghasilkan identitas nasional dan prestise. <br />
e. Fungsi mobilitas sosial, atlet yang tadinya berstatus ekonomi redah terjadi melalui dua mekanisme yaitu, pertama, peningkatan prestise terkait dengan prestasi, dan kedua prestasi sosial dengan peningkatan ekonomi.<br />
f. Fungsi control sosial, yaitu dalam faktor-faktor tingkah laku bersama, operasi kontrol sosial seperti media massa, dan kritikus yang terlalu melebih-lebihkan atau terlalu ambisi dalam mengungkap suatu hal, dalam hal ini hal-hal yang terdapat dalam suatu event olahraga, karena olahraga adalah miniatur kehidupan, akan dapat menimbulkan tingkah laku bersama seperti tingkah laku kolektif. Maka dari itu salah satu fungsi sosiologi olahraga adalah sebagai media kontrol sosial, karena pemberitaan yang di keluarkan oleh media massa sebagai acuan seberapa besar masalah yang ada dalam suatu event olahraga.<br />
<br />
2.4 Metode Penelitian Sosial<br />
Di dalam penelitian mereka, sosiologi menggunakan konsep system sosial, budaya dan sub budaya, struktur social, perbedaan social, kelas social, gerak sosial, konflik social, perubahan social, perbedaan, kelas, status, jenis kelamin, dan etnik. Secara umum, karya sosiolog olahraga melibatkan kritis mengamati dan menganalisis perilaku sosial dan interaksi yang terjadi pada pengaturan olahraga aktivitas fisik (oleh pemain, penonton, resmi alumni, pelatih, pemilik, atau pesonil media masa) serta sebagai hubungan antara olahraga atau aktivitas fisik dan aspek budaya dan struktur masyarakat yang lebih luas dari masyarakat di mana mereka berada. Konsep ini memungkinkan sosiolog untuk mencari bukti-bukti obyektif untuk mendukung atau menolak hipotesis, hubungan dan asumsi.<br />
Sosiolog juga menggunakan berbagai prosedur penelitian kualitas dan tehnik kuantitatif dan analitis. Pertanyaan khusus dalam penyelidikan menentukan metode tertentu yang mereka gunakan. Pendekatan kualitatif terdiri dari metode seperti observasi partisipan, wawancara formal, dan percakapan informal dengan mereka dalam pengaturan sosial. Misalnya, dalam penelitian yang dirancang untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana perilaku yang biasanya dianggap menyimpang dan sering ilegal. Pendekatan kualitatif untuk pengumpulan data sangat memakan waktu, dan penyidik harus berhati-hati untuk tidak membiarkan bias pribadi tentang hasil yang mengganggu ke dalam observasi atau interpretasi.<br />
Pendekatan kuantitatif telah lebih sering digunakan dalam studi olahraga dan aktivitas fisik dari perspektif sosiologis. biasanya, ilmuwan terutama bergantung pada wawancara terstruktur atau kuesioner untuk mengumpulkan data yang serupa dari kelompok yang besar, namun data lainnya perpustakaan dan arsip telah digunakan sebagai sumber data. Satu teknik umum untuk menggunakan bahan-bahan arsip yang disebut analisis isi. Keuntungan utama dari pendekatan kuantitatif adalah bahwa sampel besar dapat dikumpulkan dan dianalisis secara statistik dengan biaya cukup rendah.<br />
<br />
2.5 Pertanyaan Utama Penelitian<br />
Sosiolog terkait dengan studi olahraga dan aktivitas fisik saat ini terlibat dalam penelitian yang diarahkan menuju berbagai masalah. berikut ini merupakan sampel yang representatif dari pertanyaan mereka :<br />
• Mengapa beberapa kelompok sosial yang lebih terlibat dalam olahraga bahwa mereka dari kelompok lain (misalnya, putih lebih dari kulit hitam, laki-laki lebih dari perempuan dan pekerja kerah putih lebih dari pekerja kerah biru) ?<br />
• Mengapa dianggap popularitas beberapa olahraga tertentu bervariasi dari satu masyarakat ke orang lain (Misalnya bisbol di Amerika dan Jepang, Hoky di Canada, tenis meja di Cina) atau dari satu wilayah suatu negara dan lainnya ?<br />
<br />
2.6 Jurnal, Publikasi, dan Organisasi Profesi<br />
Penambahan untuk konsultasi buku referensi dikutip dalam bab ini, para mahasiswa yang tertarik akan menemukan kekayaan material dalam jurnal berikut:<br />
• Sociology of sport Journal<br />
• International review for the Sociology of Sport<br />
• Journal of Sport and Social Issues<br />
• Journal of Sport Behavior<br />
• Canadian Journal of Sport Sciences<br />
• Women in Sport and Physical Activity<br />
• Arena Review<br />
Akhirnya, siswa memenuhi syarat untuk bergabung dengan dua asosiasi profesional utama dalam bidang studi: masyarakat Amerika Utara untuk sosiologi olahraga dan komite Internasional untuk sosiologi olahraga. Kedua organisasi ini menerbitkan jurnal penelitian dan newsletter tentang hal-hal profesional, dan masing-masing menyelenggarakan pertemuan tahunan di mana sosiolog mempresentasikan dan mendiskusikan penelitian terbaru mereka.<br />
<br />
2.7 Sarjana Pendidikan dan Peluang Karier<br />
Murid yang memulai pada ilmu olahraga dan aktivitas fisik mungkin bertanya-tanya betapa pentingnya bidang ini substudi dibandingkan dengan bidang yang tampaknya lebih praktis dari administrator olahraga, psikologi olahraga, atau fisiologi latihan. Bidang tersebut pasti mungkin tampak memiliki lebih relevansi langsung dan praktis pada tahap ini, terutama untuk seseorang tertarik menjadi pelatih atau pemimpin kebugaran. Dalam jangka panjang, bagaimanapun, siapapun calon untuk menjadi pemimpin, profesi aktivitas fisik akan menemukan bahwa isu-isu dalam sosiologi olahraga dan aktivitas fisik mungkin memiliki implikasi kebijakan yang signifikan dan program diberbagai tingkatan: personal, karir, keluarga, organisasi, masyarakat , atau negara. khusus, beberapa peluang karir lebih mungkin bagi siswa dengan bakat dan minat dalam substudi mengajukan studi meliputi:<br />
• Konsultan atau direktur eksekutif olahraga atau fitness yang mengatur badan badan di pemerintah provinsi atau federal.<br />
• Pelatihan, <br />
• Pengajaran,<br />
• Personal trainer atau konsultan olahraga<br />
• Peneliti,<br />
• Profesor, <br />
• Wartawan.<br />
Pada kenyataannya, banyak siswa dengan gelar master atau sarjana dan spesialisasi dalam bidang studi telah menemukan sukses karir managerial, administratif, atau bisnis di luar kata olah raga, aktivitas fisik, atau kebugaran. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
BAB III<br />
KESIMPULAN<br />
<br />
Olahraga sebagai suatu aktivitas yang melibatkan banyak pihak telah disikapi secara dinamis dari pemahaman terhadap yang dianggap sebagai aktivitas primitive untuk mempertahankan hidup berubah menjadi proses sosial yang menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan bekerja sama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata lembaga. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan bersosialisasi dan untuk pendidikan jasmani.<br />
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses-proses sosial yang terjadi di dalamnya antar hubungan manusia dengan manusia, secara individu maupun kelompok, baik dalam suasana formal maupun material, baik statis maupun dinamis. Sosiologi Olahraga, merupakan proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata yang sudah melembaga. Melalui kegiatan olahraga seseorang memperoleh kesempatan untuk menyatakan dirinya atau melampiaskan ketegangan. Merasakan perasaan sukses dan mandiri sehingga menghasilkan penilaian diri yang positif. <br />
Melalui proses sosial, seseorang dalam melakukan aktifitas olahraga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya. Dengan demikian akan terjadi kontal sosial, merupakan factor pentinga yang menjadi alasan bagi sesorang untuk berpartisipasi dalam olahraga. Olahraga merupakan wahana yang memberikan kesempatan bagi pergaulan yang luas dan sesorang saling mengenal satu sama lain.wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-87716572502431348272011-12-21T03:30:00.000-08:002011-12-21T09:14:12.775-08:00Olahraga: Manusia Makhluk yang Berperang?Akar utama olahraga kabarnya adalah penyaluran hasrat manusia untuk bermain. Huizinga, adalah seorang filsuf kebudayaan, yang menggali manusia dari sisi bermain. Bahwa kebudayaan dibangun dari unsur bermainnya manusia. Manusia adalah sejenis manusia yang bermain atau homoludens. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Huizinga dalam bukunya yang terkenal, Homo Ludens: A Study of the Play Element in Culture menyatakan bahwa “peperangan adalah adalah versi lain dari permainan”. Perang adalah persaingan di antara dua atau lebih pihak, sama dengan olah raga. Memang, olahraga tidak mematikan orang lain dan tidak pula merusak gedung atau kota. Tetapi selain itu, adakah perbedaan lain?<br />
<br />
<br />
<br />
Olahraga adalah bentuk sublimasi dari syahwat manusia untuk saling berperang. Ia adalah ”perang” yang sudah diperadabkan. Sumber syahwat itu adalah berasal dari konstruksi diri manusia itu sendiri yang pada dasarnya terdiri dari unsur-unsur pasangan yang berlawanan (Binary opposision). Manusia disamping memiliki naluri bekerjasama juga konflik, memiliki perilaku mempertahankan diri (defensif) tapi sekaligus juga menyerang pihak lain (agresif).<br />
<br />
<br />
<br />
Perang adalah syahwat yang sama sekali tidak bisa dielakkan oleh manusia. Manusia hanya bisa membelokkan syahwat itu ke dalam bentuk tabiat yang lebih sublimatif. Upaya pencarian bentuk ”perang” yang sublimatif itu sudah dimulai oleh masyarakat primitif, misalnya kebiasaan perang antar mereka diganti dalam bentuk tarian perang-perangan. Di era modern, Gang-gang anak muda brandalan di kawasan Manhattan, New York telah mengganti perang antar Gang dengan tarian yang pernah terkenal yaitu ”Break Dance”.<br />
<br />
<br />
<br />
Perang adalah bentuk ekspresi manusia yang paling fenomenal dalam melampiaskan naluri bekerjasama dan berkonflik, perilaku defensif dan agressif secara simultan. Apapun alasannya, akibat dari perang adalah kehancuran yang berkesinambungan (Collateral damage). Menyadari akibat buruk sebuah perang itulah manusia mencoba mencari alternatif bentuk ”perang” yang lain, yang lebih sublimatif, beradab, dan tidak destruktif. Bukan yang menebar penderitaan tapi menggembirakan. Sementara itu syahwat untuk saling berperang tetap terlampiaskan dengan baik. Dan, olahraga adalah bentuk su blimasi pelampiasan syahwat berperang manusia yang paling sempurna dalam banyak segi. <br />
<br />
<br />
<br />
Seni bela diri (pencak silat, karateka, taekwondo, judo dan lain-lain) dijadikan olahraga pada zaman modern. Awalnya, dahulu kala, para pendekar pencak silat, bila mereka bertarung memperebutkan keunggulan ilmunya atau kehebatan keterampilan pencak silat berakhir dengan kematian lawannya. Kecuali, lawannya minta ampun-ampunan atau kabur menyelamatkan diri atau kebaikan hati pendekar yang menang. Seni Bela diri tradisional tertentu, kemudian, berkembang menjadi olahraga. <br />
<br />
<br />
<br />
Masyarakat Arab badui pra islam, melakukan peperangan antarklan, seperti mereka melakukan pertandingan sepak bola pada masyarakat modern. Beberapa suku di papua, peperangan adalah ritual. Peperangan itu seperti sebuah pertandingan yang diadakan setiap tahun sekali. Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali, masih sering melakukan perang antarsuku. Bagi mereka, perang juga memiliki makna yang dalam. Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun juga merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan. Menurut kepercayaan mereka, jika tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.<br />
<br />
<br />
<br />
Ironisnya, sepak bola semula justru dimaksudkan untuk melatih kekuatan, kecepatan dan ketangkasan para prajurit sebelum dikirim ke medan pertempuran. Menurut Bill Hutchison, dalam tulisannya ”The Essential History of Soccer” mensinyalir permainan sepak bola yang paling primitif sudah dikenal oleh tentara China pada masa Dinasti Han, sekitar abad ke tiga dan kedua sebelum Masehi. Tetapi negara Enggris lah yang dianggap sebagai tempat lahirnya sepak bola modern. Proses untuk sampai pada bentuknya yang modern itu sangat berliku. Pernah pertandingan sepak bola dijadikan ajang perang sungguhan antar penduduk yang bermusuhan. Sekitar abad VIII ada pertandingan sepak bola yang bolanya menggunakan penggalan kepala manusia. Yaitu kepala panglima perang musuh, seorang pangeran dari kerajaan Denmark yang dalam sebuah pertempuran pasukannya dikalahkan oleh tentara kerajaan Enggris. Lantaran brutalitas yang terkandung dalam sepak bola itu mendorong Raja Edward III pada tahun 1331 menetapkan undang-undang larangan pertandingan sepak bola.<br />
<br />
<br />
<br />
Keterkaitan antara perang dengan olahraga juga bisa diamati dari istilah-istilah yang digunakan dalam permainan sepakbola. Misalnya, defender, striker, wings, off side, front line, back line, captain adalah istilah yang digunakan dalam dunia pertempuran. Sebetulnya bukan hanya sebatas istilah saja bahkan doktrin permainan ini juga mirip doktrin pertempuran. Pemain sepak bola dan tentara sama-sama memiliki suasana mental yang didominasi oleh sikap pesimis dan pemikiran negatif.<br />
<br />
<br />
<br />
Sebagai salah satu implikasi sikap pesimis adalah, baik pemain bola maupun tentara, sama-sama ”tidak berani” sendirian. Mereka harus bersama-sama. Satuan terkecil tentara adalah regu, antara 7-10 personnel, sementara satuan sepak bola adalah kesebelasan. Karena itu tidak ada sepak bola pemainnya hanya satu orang. Begitu juga tidak ada tentara maju ke medan perang sendirian, kecuali hanya dalam film ”Rambo” yang dibintangi oleh Silvester Stallone itu. Sekalipun film perang itu sangat terkenal, konon sampai digemari oleh mendiang presiden Ronald Reagan, tapi dilihat dari teori militer ia adalah karya film perang yang paling bodoh dan konyol yang pernah dibikin manusia.<br />
<br />
<br />
<br />
Karena sikap pesimistis itu maka baik pemain bola maupun prajurit harus membuang jauh-jauh sikap egosentris. Mereka harus menyadari bahwa kalah- menang, hidup-matinya sangat tergantung kepada anggota yang lain. Karena itu baik sepak bola maupun prajurit sama-sama bersandar pada kesetiaan korps yang ditunjang oleh disiplin tinggi. Talenta dan kekuatan individual memang sangat diperlukan baik dalam kesebelasan maupun satuan tempur, tetapi kalau itu menjelma menjadi egosentrisme dan mengalahkan solidaritas dan disiplin korps akan menjadi tidak ada artinya bahkan bisa membahayakan. <br />
<br />
<br />
<br />
Pemain bola dan tentara sama-sama berpemikiran negatif dominan. Implikasi psikologis yang paling normal dari pemikiran ini adalah selalu waspada, hati-hati, penuh kalkulasi, sedang upnormalnya adalah sikap menjadi serba curiga dan paranoia. Pemain bola maupun prajurid memang seharusnya selalu waspada bahkan sering-sering curiga, bukan hanya kepada gerak gerik lawan yang harus selalu dimaknai sebagai ancaman, bahkan teman sendiri pun harus dicurigai, jangan-jangan ia membuat kesalahan. Karena betapa kecilnya suatu kesalahan, adalah sangat berbahaya. Karena hal itu bisa berarti peluang bagi lawan untuk menghancurkannya. Bagi pemain bola, hal itu bisa berarti terciptanya gol oleh lawan, sedang bagi tentara bisa berarti kematian. <br />
<br />
<br />
<br />
Olahraga selain berfungsi sebagai sarana belajar, rekreasi, atau bertanding sekalipun. Ia memiliki nilai-nilai tertentu, yang sampai sekarang bertahan, untuk menunjang pelakunya atau masyarakat pendukung tersebut. Lebih nyata nilai-nilai olahraga modern adalah citius, altius, aortius artinya ‘menjadi lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat’ ("Faster, Higher, Stronger"). <br />
<br />
<br />
<br />
Maka sampailah pada kesimpulan, bahwa olahraga adalah institusionalisasi yang beradab dan turunan dari perang. Olahragawan adalah gladiator modern, yang fungsi utamanya menyalurkan hasrat agresi manusia untuk saling mengalahkan dalam tataran standar dan nilai yang baku.<br />
<br />
<br />
<br />
Sama hal nya dengan perang, olahraga adalah demi keunggulan. Keunggulan individu, keunggulan kelompok, keunggulan masyarakat, terlebih keunggulan bangsa.<br />
<br />
( Wilian Dalton)wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-91112320632337327882011-12-20T01:41:00.001-08:002011-12-20T01:41:23.767-08:00catatan seorang pelaju....“hati-hati di jalan”<br />
<br />
<br />
<br />
Itulah pesan yang hampir selalu di ucapkan Ibu saya sebelum saya pergi berangkat kerja tiap paginya. Yah, kadang-kadang beliau lupa, mungkin karena banyaknya pekerjaan di dapur. Tapi lebih sering ia teriak keras-keras dari dapur “ati-ati le”, mungkin sambil nyuci baju atau menggoreng telur, tepat sesaat sebelum saya menghidupkan motor saya. Kenapa selalu tepat ya, yah mungkin itulah salah satu kelebihan ibu saya.......<br />
<br />
<br />
<br />
Sebagai seorang pejalan jauh, yang menempuk jarak setidaknya 80 kilometer tiap harinya, tentu pesan ini bukan hanya sekedar pemanis mulut, layaknya salam yang diucapkan seorang pejabat saat ia sedang membuka sebuah pidato. Pesan ini mengandung makna pengharapan, berharap anaknya mampu bekerja dengan baik, serta pengharapan agar anaknya pulang tepat waktu. Pengharapan yg terakhir inilah yang paling penting, mengingat jarak tempuh yang cukup jauh antara rumah dan tempat saya bekerja. Terlebih kondisi jalan yang tidak rata, penuh belokan tajam, serta tebing curam di sisi kanan-kiri jalan.<br />
<br />
<br />
<br />
Mungkin benar ungkapan ”history goes on asphalt” bahwa “sejarah itu berlangsung di jalan”. Yah ketika asap-asap knalpot mulai membumbung dan saling rasuk. Ketika uap aspal lalu menjelma menjadi fatamorgana, di situlah pengharapan akan kehidupan di mulai.<br />
<br />
<br />
<br />
Tak berbeda dengan banyak orang, awal pengaharapan akan kehidupan saya pun dimulai di sini, di atas aspal, di jalanan (Ingat di jalanan, bukan di trotoar layaknya pedagang kaki lima, pengamen ataupun loper koran). Pagi-pagi buta ketika mungkin sebagian orang masih tertidur lelap, saya dan kuda besi kesayangan saya telah berdiri nan gagah di atas aspal. Siap menempuh perjalanan, perjalanan yang tidak main-main. Perjalanan untuk menunaikan tugas dan memenuhi pengharapan.<br />
<br />
<br />
<br />
Sering saya barandai-andai. Andai saja jarak kerja saya tak sejauh ini. Andai saja tempat kerja saya dekat dari rumah. Tapi sayang, sejarah tak pernah memberi tempat untuk pengandaian, seperti juga jalan tak pernah melakukannya.<br />
<br />
Tapi jangan pernah berfikir bahwa saya tersiksa dengan perjalanan jauh yang saya lakukan tiap hari ini. Sama sekali tidak. Mungkin di awalnya iya, namun seiring berjalannya waktu, saya malah menemukan keindahan dalam perjalanan.<br />
<br />
<br />
<br />
Ada banyak hal yang bisa saya lakukan selama perjalanan, mulai dari melihat-lihat pemandangan, memperhatikan gerak-gerik orang di jalan, sampai melamun. atau lebih tepatnya berfikir. Berfikir atau melamun? Ah, entahlah, yang pasti di jalan lah Rencana Pelaksanaan Kehidupan selama sehari ke depan saya susun. Sungguh, waktu perjalanan berangkat kerja adalah situasi paling inspiratif dalam hidup saya. Kenapa saya bilang begitu?<br />
<br />
<br />
<br />
Dalam perjalanan inilah seringkali saya memperoleh banyak inspirasi tentang apa yang akan saya lakukan hari ini, tentang tindakan yang mungkin akan saya perbuat dalam menghadapi suatu masalah. Tentang materi pembelajaran yang akan saya sampaikan. Tentang tempat jajan yang akan saya kunjungi hari ini, hmmmmm ternyata banyak sekali hal yang saya pikirkan ketika dijalan. Dan tak jarang, ide-ide brilian saya muncul ketika saya di jalan ini.<br />
<br />
<br />
<br />
Orang lain mungkin butuh ruang nyaman untuk berfikir. Kamar belajar yang sejuk, atau ruang kerja yang ber AC. Yang lain, butuh ke pantai atau ke gunung untuk mendapatkan inspirasi. Namun entahlah pikiran saya seringkali tiba-tiba jadi kreatif ketika di jalan. Yang butuh saya lakukan adalah cukup duduk diatas motor dan melaju. Itu saja.<br />
<br />
<br />
<br />
Maka ketika seorang filsuf mengatakan bahwa meditasi adalah situasi yang mampu mengendalikan pikiran kita yang bagai “Kuda Liar”. Maka saya mengatakan kuda saya sudah terlalu Liar untuk diajak bermeditasi.<br />
<br />
<br />
<br />
Harapan saya sederhana saja, teruslah inspirasi keluar dalam perjalanan saya ini, tapi juga semoga saya akan tetap terus mampu memenuhi janji saya kepada Ibu untuk pulang tepat waktu......wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7552828614308567580.post-32719336957806994522011-12-20T01:40:00.001-08:002011-12-20T01:40:29.622-08:00catatan akhir semesterApa sih kriteria kesuksesan seorang guru penjas?<br />
<br />
<br />
<br />
Sungguh akan ada banyak variasi jawaban dari pertanyaan di atas. Ada yang bilang, guru penjas yang sukses adalah yang mampu melatih sebanyak-banyaknya siswa menjadi atlet berprestasi. Yang lain beranggapan, sukses ditentukan oleh kemampuannya dalam mengimplementasikan kurikulum, menjalankan RPP dan silabus dengan presisi. Atau tolok ukur yang paling sederhana, bahwa guru penjas sukses adalah guru yang mampu membawa semua siswanya terlibat aktiv dalam seluruh proses pembelajaran.<br />
<br />
<br />
<br />
Namun jika kita cermati, secara umum masyarakat sepakat jika keberhasilan guru penjas tidak bisa dilepaskan dari pencapaian prestasi olahraga. Seorang guru yang mampu membawa siswanya juara OOSN tingkat Provinsi atau bahkan nasional, dialah guru penjas sukses. Memang dalam jenjang olahraga elitis, pencapaian seperti ini adalah indikator yang sangat lazim digunakan. Sehingga situasi yang banyak kita jumpai adalah seorang guru penjas seringkali diberi beban target oleh pihak sekolah untuk mencapai prestasi olahraga di dalam level tertentu.<br />
<br />
<br />
<br />
Secara umum, penjas di Indonesia memang masih mengikuti model pembelajaran Daryl Siedentop (Sport Education) dan Europian Physical Education (Sport Pedagogy) dan model kurikulum yang ada di Indonesia cenderung fokus pada elitism (menyiapkan atlet elit). Maka tak heran jika Dinas Pendidikan getol sekali mengadakan kompetisi-kompetesi olahraga semacam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OOSN). OOSN dilakukan rutin setiap tahun, dan berjenjang dari tingkat Kecamatan sampai Nasional.<br />
<br />
<br />
<br />
Di awal tugas saya sebagai guru, tak ada satu pun siswa yang lolos OOSN tingkat kabupaten. Situasi ini menjadi semacam aib bagi sekolah, saya pun kemudian mendapat tekanan untuk membawa siswa berprestasi. Saya cukup yakin bahwa banyak guru penjas mengalami situasi yang sama dengan saya. Tekanan semacam ini mau tak mau memaksa kita untuk menerapkan pendekatan sports daripada ke physicall education (PE). Kita pun terpaksa tidak dapat menghindari model elitism atau sportification model.<br />
<br />
<br />
<br />
Beradaptasi dengan situasi di atas, saya pun kemudian tertarik untuk menerapkan Sport Education (SE) di sekolah (tentu saja cuma sejauh pemahaman saya saja, hahahaha). Karena menurut beberapa pihak model ini cukup mumpuni untuk mengenal potensi olahraga siswa, karena siswa terlibat langsung dalam situasi kompetisi olahraga yang dirancang resmi.<br />
<br />
<br />
<br />
Ada enam kunci utama dari SE, yaitu: seasons, affiliation, formal competition, culminating events, record keeping, dan festivity. Sports education menekankan pada pengalaman siswa dalam mengikuti sebuah kompetisi olahraga formal. Dalam satu kelas, siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang tetap. Tiap kelompok selanjutnya bertanding/berkompetisi dalam satu season. Tiap siswa memiliki peran yang berbeda didalam kelompoknya (diverse roles). Ada yang jadi pemain, pelatih, manager, pencatat statistic, wasit, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<br />
<br />
Setelah melaksanakan SE selama 2 semester, saya menarik beberapa kelebihan yang bisa saya dapatkan:<br />
Siswa terlibat aktiv dalam kompetisi. Siswa sangat menikmati tiap pertandingan bahkan segala kebutuhan dari kompetisi itu, dari saran prasarana, jadwal pertandingan, table hasil/klasemen, mampu disiapkan siswa secara mandiri.<br />
Guru sangat mudah untuk mengenali potensi olahraga siswa, guru cukup melihat statistic pertandingan dan melakukan pengamatan selama kompetisi. Dalam pemberian laporan nilai, statistic pertandingan pun bisa dipertimbangkan sebagai dasarnya. Saya pun tak perlu susah-susah memilih siswa untuk mewakili sekolah di OOSN. Anak-anak yang memiliki bakat menonjol akan sangat kelihatan, kita tinggal memilih saja. <br />
Mengasah jiwa kepemimpinan anak. Siswa juga mulai belajar bekerjasama dalam satu kelompok. Tiap siswa memiliki peran masing-masing, dan saling melengkapi.<br />
Mengasah ketrampilan teknik siswa secara signifikan. Siswa secara mandiri belajar, agar mampu mencapai prestasi dalam kompetisi.<br />
Siswa sangat antusias dalam berolahraga. Di kantin, di halaman, di FB, twitter atau disela-sela mereka beraktivitas, mereka selalu membicarakan tentang kejuaraan yang mereka ikuti. Intinya mereka selau menantikan hari pertandingan. Apalagi ketika season hampir berakhir. Tak kalah, para guru pun bertanya “Yang juara kelompoknya siapa?”, atau “Siapa yang cetak gol?”, dst. (dan situ tau).<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Namun dibalik gegap gempita SE yang mampu saya ciptakan di sekolah, sesungguhnya ada permasalahan pelik di balik SE ini. Yang paling kentara dalam model SE seperti ini, siswa yang tidak memiliki standar untuk menjadi elit, maka ia akan terpinggirkan. Khusus bagi mereka yang memiliki potensi (talent) mungkin SE sangat tepat untuk mengasah bakat mereka. Namun masalahnya adalah sebagian besar siswa tidak memiliki<br />
<br />
kemampuan untuk itu.<br />
<br />
<br />
<br />
Tokoh utama dalam SE adalah si pemain. Maka si pencatat skor, si statistician, si lines man, si Perkab, si cheerleader ya tak lebih sekedar pelengkap. Terjadi ketimpangan yang terlampau jauh antara si tokoh utama dengan peran pembantu. Si pemain selalu disanjung-sanjung, dipuji. Di sisi lain, anak yang tak punya kemampuan untuk bermain, makin lama makin dilupakan. Mungkin kita bisa beretorika bahwa, “ah, bukankah dia juga punya peran yang penting?”. Namun kenyataannya di lapangan tercipta stratifikasi social baru berdasar peran anak ini. Dan ini sungguh melanggar dasar-dasar pendidikan dimana kita seharusnya bersifat egaliter.<br />
<br />
<br />
<br />
Nah apakah kita bisa disebut sebagai seorang guru penjas yang sukses jika ternyata pembelajaran yang kita rancang merupakan ladang subur ketidakadilan sosial?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Marilah bersama-sama mencari kebenaran, jika tak satupun dari kita memiliknya.<br />
<br />
(Constantin F. Volney)wilian daltonhttp://www.blogger.com/profile/01104267658108261000noreply@blogger.com0